TUHAN, BERKATILAH SAUDARA/SAUDARI YANG MEMBACA/BUKA BLOG INI ^^

Minggu, 25 November 2012

Humor : Di tunggu

Di lokasi Kebun Binatang Ragunan Jakarta, sebuah keluarga kehilangan
kepala keluarganya. Petugas informasi mengumumkan via "loudspeaker".

"Kepada Bapak Eko, ditunggu keluarganya di kandang monyet sekarang.
Sekali lagi, Bapak Eko ditunggu keluarganya di kandang monyet
sekarang."


"Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke
manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri
ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap
melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu." (Kejadian 28:15) 
 
 Sumber : http://alkitab.sabda.org

Kelegaan Bagi yang Letih


Matius 11:28
Marilah kepada-Ku …. Aku akan memberi kelegaan kepadamu


Yesus ketika ada di dunia adalah 100 persen Tuhan, tetapi di waktu yang sama juga adalah 100 persen manusia. Seperti halnya Anda dan saya, Dia mengenal yang namanya letih. Tubuhnya akan mengeluarkan keringat dan badan-Nya mungkin menjadi lelah setelah berjam-jam melakukan aktivitas yang berat sebelumnya.
Itulah salah satu alasan yang membuat Yesus dapat mengucapkan ajakan ini : “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Matius 11:28). Ketika kita capek dan terluka, kita dapat melihat kenyataan bahwa Yesus tahu apa artinya capek dan juga terluka.
Jika kita menyadari, sebenarnya pekerjaan yang kita lakukan tidaklah sebanding dengan apa yang Dia kerjakan seorang diri di bumi. Dia melakukan hal yang tidak mungkin dilakukan manusia, yakni mati di atas kayu salib sebagai korban tebusan dosa manusia.
Dia yang lahir tanpa dosa harus menerima beban-beban dosa kita sehingga kita memperoleh keselamatan dan kehidupan yang merdeka dan kekal.
Hari ini jika ada diantara Anda yang ingin mendapatkan kelegaan, datanglah kepada Yesus. Percayalah, saat Anda menghadap-Nya dalam iman, hal yang Anda butuhkan ini pasti Anda terima saat itu juga.

Setiap orang yang letih yang datang kepada Tuhan Yesus pasti memperoleh kelegaan, tidak mungkin tidak. 

Sumber : Hope for Each Day / Billy Graham / bm

Minggu, 18 November 2012

Kesetiaan

Kesetiaan

Amsal 3:3
"Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,"

        Kesetiaan adalah komitmen untuk melaksanakan apa yang sudah diberi/percaya. Bukan hanya di sorga tetapi juga ada banyak orang maupun perusahaan di dunia yang sangat membutuhkan pribadi-pribadi yang setia. Namun sayang nilai kesetiaan semakin pudar seiring perkembangan zaman salah  satu contohnya sudah semakin tingginya intensitas perceraian bahkan perceraian pada saat usia pernikahan yang sudah berpuluh tahun ada terjadi. Untuk masalah pacaran pun terkesan sangat gampang putus di mana disertai alasan-alasannya yang tidak dewasa. Dalam hal pelayanan di gerejapun banyak para pelayan/pengerja yang mengundurkan diri dengan alasan-alasan yang menunjukkan ketidakdewasaan rohaninya. 

       Untuk menjadi pribadi yang setia tidaklah gampang namun hal inilah yang dikehendaki Tuhan dalam hidup kita, seperti setia pada Tuhan untuk menyembahNya , setia untuk percaya, setia untuk melakukan perintah-perintahNya , dan lain-lain. Setiap kali ada masalah atau tantangan di situlah akan di uji kesetiaan kita apakah hanya omongan di mulut saja atau benar-benar komitmen. Dalam hal pelayanan di gereja juga Tuhan akan melihat apakah kita bisa setia sama yang kelihatan seperti gembala gereja karena jika kita tidak setia dengan yang kelihatan apakah mungkin setia sama Tuhan yang tidak kelihatan itu? Dalam pelayanan di gereja akan banyak tantangan tersendiri apalagi berhadapan/berselisih paham dengan saudara seiman sepelayanan yang sudah tahu banyak firman Tuhan. Selama masih sesuai firman Tuhan hendaklah kita tetap setia pada pelayanan kita dan segala yang dipercayakan. Jangan sedikit-sedikit tersinggung terus pindah ke gereja lain , setelah di gereja yang baru ternyata sakit hati juga terus pindah gereja yang lain. Tidak ada manusia yang sempurna termasuk gembala di gereja kita. Perhatikan diri sendiri apakah kita lebih baik? Begitu juga halnya hubungan suami istri, tidak ada istri atau suami yang sempurna, setialah dengan janji pernikahan yang telah di ucapkan atau setialah pada perintah Tuhan yang melarang perceraian. Untuk yang berpacaran setialah sama pasangan kita selama masih sesuai firman Tuhan, jika kita setia dalam hal-hal kecil engkau juga akan setia dalam hal-hal yang lebih besar seperti halnya pernikahan.

      Akhirnya saat kita tetap setia Tuhan pasti akan memberikan kita penghargaan atau mahkota dan yang paling utama hidup kekal bersamaNya di sorga. Sedangkan di dunia kita akan mendapat penghargaan dari manusia misalnya mungkin saja kenaikan pangkat di perusahaan.

Tuhan mencari orang-orang yang setia begitu juga dunia.

Sumber : Pemilik Blogger ini




Kamis, 15 November 2012

Humor : Monyet Kecil


Suatu hari alo maso toko hewan
Alo    : Ko, berapa harga monyet yang paling besar itu?
Ko    : Yang itu harganya 850 rb, dia bisa disuruh untuk membersihkan rumah.
Alo    : Kalo monyet yang sedang berapa harganya, Ko?
Ko    : Kalo itu 500 rb, dia bisa disuruh untuk mijat badan kita loh!
Alo    : Kalo yang paling kecil ini, Ko?
Ko    : Oooohh, kalo yang kecil itu 5 jt harganya.
Alo    : Apa?  Kenapa mahal sekali harganya??!
Ko    : Nggak ada sih, Cuma…. Saya denger si monyet kecil itu dipanggil “boss” sama kedua monyet lainnya…
Alo    : ?!@$??!!??%$!!??!

Sumber : www.rajawalifamily.com

Tetap Percaya


"Hai orang-orang yang takut akan  Tuhan, percayalah kepada Tuhan! - Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka". (Maz 115 : 11)


Kamis.jpgMazmur ini dimulai dengan kalimat :"Bukan kepada kami, ya Tuhan, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setiaMu!" Merupakan suatu kesadaran dari pemazmur bahwa memang hanya Allah yang layak untuk menerima kemuliaan, hormat dan kuasa.  Mazmur ini mungkin saja suatu liturgi ibadah yang dilakukan oleh bangsa Israel ditengah penderitaan dan tekanan yang mereka alami  menghadapi perlawanan dari musuh-musuh mereka.  Walaupun musuh-musuh berkata : "Dimana Allahmu?", tetapi umat Israel tetap percaya kepada Allah dan dengan  tegas umat menjawab dengan sebuah doa, untuk mempertahankan nama ilahi: "Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya!"

Berbeda sekali dengan berhala-berhala yang disembah oleh bangsa-bangsa kafir sebagai allah mereka, ‘mempunyai mulut tetapi tidak bisa berkata-kata, mempunyai telinga tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung tetapi tidak dapat mencium, mempunyai tangan tetapi tidak bisa meraba, mempunyai kaki tetapi tidak dapat berjalan’. Tidak ada kuasa dan kemampuan apapun di dalam allah yang disembah oleh bangsa kafir. Karena yang mereka sembah bukan Allah melainkan berhala buatan tangan manusia. Sangat berbeda dengan Allah yang disembah oleh umat Israel, yakni Allah yang hidup dan berkuasa!

Kehidupan yang kita jalani setiap hari tidak selamanya baik dan mulus. Terkadang, kita mengalami masa dimana kita merasa bahwa Allah seolah-olah tidak ada atau jauh dari kita. Dalam keadaan seperti itu maka iblis akan semakin gencar menggoda kita untuk meninggalkan iman kita. Iblis akan menaruh keragu-raguan dalam hati kita terhadap janji-janji Allah dalam Firman-Nya.  Sehingga yang terjadi adalah kita mulai tawar hati, kuatir, kurang percaya kepada Tuhan dan mulai mencari pertolongan dengan cara kita sendiri.  Apakah dengan mengambil langkah seperti itu kita berbahagia?  Sama sekali tidak!  Karena, hanya dengan sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, kita menerima berkat pertolongan dan perlindungan-Nya. Sebab Dialah yang layak menerima kemuliaan.


Janganlah takut sekalipun Anda menghadapi masalah yang berat, sebab asalkan Anda tetap percaya, maka Allah pasti akan mengulurkan tangan-Nya untuk menolongmu!
Sumber : www.rajawalifamily.com

Minggu, 21 Oktober 2012

Tujuh Rahasia Sukses Daniel

Daniel 6: 1 - 29

daniel.jpgPete Hammond pernah mempelajari 40 orang  tokoh Alkitab yang paling populer. Para tokoh tersebut menjadi teladan iman bagi kita semua. Yang saya maksudkan adalah tokoh-tokoh seperti Abraham, Musa, Nuh, dan lain-lain. Pete Hammond mempelajari 40 tokoh diantaranya. Tebaklah,  apa yang ia temukan! Ia menemukan bahwa 75 %, atau 3 dari 4 tokoh yang dipelajarinya tidak pernah bekerja dalam bidang pekerjaan religius. Dengan kata lain, 75% dari tokoh-tokoh tersebut tidak pernah menjadi pendeta, gembala sidang atau misionaris. 75% dari mereka tidak pernah meninggalkan dunia bisnis untuk masuk ke dalam pelayanan yang "full time". Seumur hidupnya, mereka tetap mempertahankan pekerjaannya di dunia sekuler.
Hari ini, kita akan melihat salah satu dari 40 tokoh yang dipelajari oleh Pete Hammond tersebut, yaitu Daniel. Daniel mempunyai posisi di dalam pemerintahan. Ia bekerja untuk raja Babel. Daniel memangku jabatan yang tinggi di dalam pemerintahan. Pertanyaannya adalah apa rahasia Daniel hingga ia  mencapai kesuksesan di dalam pekerjaan-nya?
Daniel berasal dari suatu keluarga bangsawan Yahudi yang kaya raya. Ia mengambil jurusan hukum di sebuah perguruan tinggi ternama di Yehuda. Ia adalah seorang yang  ganteng, pandai dan saleh. Semua orang meramalkan bahwa Daniel mempunyai masa depan yang cerah, tetapi suatu tragedi yang besar terjadi. Ia masih berusia remaja ketika negrinya ditaklukkan dan dijajah oleh negara Babel yang lebih kuat. Ia dibawa sebagai tawanan bersama banyak orang lain sebangsa-nya untuk dijadikan sebagai budak di istana raja.
Hanya dalam hitungan hari, situasi berubah sangat drastis. Sebelumnya adalah seorang pangeran, sekarang menjadi budak. Sebelumnya adalah seorang tuan, sekarang  menjadi pekerja. Tetapi bagi Daniel, kejadian  itu bukanlah kiamat. Imannya kepada Tuhan tetap ada di dalam hatinya dan karena itu, ia masih tetap bangun setiap pagi dengan semangat dan gairah untuk menghadapi hari baru yang cerah. Ia masih dapat menyanyikan lagu-lagu kesukaannya, "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!"
Meskipun Daniel dibawa sebagai seorang tawanan atau budak ke negri Babel, pada akhirnya Daniel memperoleh kedudukan yang tertinggi di negri itu. Pada ayat 4 dinyatakan bahwa "Maka Daniel itu melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya." Kita mengetahu bahwa sebagai orang asing di negri Babel, Daniel mengalami banyak hambatan dan rintangan. Tetapi ia dapat mengatasi semua hambatan dan rintangan itu hingga mencapai jabatan yang paling tinggi di negri itu.  Marilah kita simak  bagaimana Daniel mengatasi semua rintangan itu. Hari ini kita akan belajar dari Daniel, tujuh rahasia mencapai sukses dalam pekerjaan atau dalam hidup kita.
1. Situasi Sdr bukanlah penghalang untuk mencapai sukses
Ayat 1-3 "(1) Darius, orang Media, menerima pemerintahan ketika ia berumur enam puluh dua tahun. (2) Lalu berkenanlah Darius mengangkat seratus dua puluh wakil-wakil raja atas kerajaannya; mereka akan ditempatkan di seluruh kerajaan; (3) membawahi mereka diangkat pula tiga pejabat tinggi, dan Daniel adalah salah satu dari ketiga orang itu; kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi pertanggungan jawab, supaya raja jangan dirugikan."
Setelah melakukan  saringan yang ketat, para penguji di Babel melihat adanya semangat yang luar biasa di dalam diri Daniel, sehingga Daniel terpilih menjadi calon pekerja di istana raja.  Raja mengirimkan Daniel  bersama sejumlah orang  Yahudi lainnya ke sekolah yang paling baik,  agar mereka belajar mengenai  bahasa dan budaya Babel, ilmu pengetahuan dan manajemen pemerintahan. Daniel tidak pernah berputus asa.  Ia percaya bahwa situasi bukanlah penghalang untuk mencapai sukses.  Ia tidak pernah memikirkan bahwa dirinya adalah seorang budak.  Tubuh jasmaninya juga memberikan reaksi terhadap apa yang diyakininya itu. Ia menjadi pelajar yang  terbaik di kelasnya.  Prestasi Daniel melebihi semua orang, bahkan prestasi pelajar-pelajar dari Babel sekalipun.  Ia tetap percaya bahwa ia bisa mencapai cita-citanya.  Ia sedang menyerukan pesannya kepada setiap orang bahwa bersama dengan Tuhan ia dapat melakukan segalanya.

Saya tidak tahu situasi macam apakah yang sedang Sdr hadapi saat ini. Mungkin ada diantara Sdr yang sedang berkecil hati. Tetapi jika Daniel dapat mengatasi semua keadaan yang dihadapinya, mengapakah kita tidak dapat melakukannya. Sdr mungkin sedang memikirkan jalan pintas, atau akan menghadapi masalah dengan cara Sdr sendiri. Sdr mungkin akan mennghalalkan semua cara untuk mencapai apa yang Sdr inginkan. Tetapi marilah kita mempelajari rahasia kedua dari Daniel yang telah berhasil mengatasi  semua hambatan dan mencapai puncak dalam karir-nya.
2. Sdr tidak perlu berkompromi untuk mendapat promosi.
Daniel memiliki ketetapan hati. Imannya kuat dan ia mempunyai keyakinan yang teguh diatas dasar hukum-hukum Tuhan. Betul, ia mempunyai mimpi. Tetapi prioritas utama dalam hidupnya ialah tetap setia kepada Tuhan. Ia percaya bahwa apabila ia tetap setia kepada Tuhan, maka kesetiaannya itu akan menghantarkannya untuk merealisaikan mimpinya. Daniel mengalami pencobaan untuk menguji integritasnya. Pada pasal 1 kita membaca bahwa Daniel mendapat kehormatan untuk mendapat makanan yang sama dengan santapan raja setiap hari.  Sebetulnya, Daniel dapat saja menerima tawaran santapan mewah itu. Ia dapat saja menikmati makanan dan minuman raja, karena tidak akan ada orang yang akan melaporkannya kepada Imam.  Tetapi Daniel sudah berketetapan hati untuk tidak menajiskan dirinya dengan makanan yang sudah terlebih dahulu dipersembahkan kepada berhala.  Daniel percaya bahwa jika ia setia dalam perkara-perkara yang kecil, maka ia dapat dipercaya untuk tanggung jawab yang besar.
Daniel menolak tawaran itu dan menantang pemimpin pegawai istana.
Pasal 1:12-13: "(12) Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum; (13) sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan orang-orang muda yang makan dari santapan raja, kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu." Daniel memenangkan pertandingan itu. Ia bukan hanya membuktikan bahwa pemimpin pegawai istana itu salah, tetapi Daniel juga membuktikan bahwa ia memenangkan pertandingan integritas dan kesetiaan. Ia selalu ingin menempatkan hidupnya sendiri pada jalur yang benar sesuai dengan keyakinan-nya.

Raja sangat puas dengan kinerja Daniel dan ia dipromosikan menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana di Babel.

Berapa banyakkah  di antara kita akan melakukan kompromi ketika ancaman datang? Jika sikap Sdr demikian, bagaimanakah kita dapat mengatasi ujian yang sebenarnya yang mungkin harus dibayar dengan hidup kita?

Marilah kita simak nasehat yang ketiga dari Daniel yang sudah membuktikan integritasnya dalam pencobaan yang paling dahsyat dalam hidupnya.

3. Sdr harus mengantisipasi oposisi setelah promosi
Musuh-musuh Daniel yang iri kepadanya mengambil posisi oposisi melawan Daniel, tetapi mereka tidak dapat menemukan sedikitpun kesalahan Daniel untuk mendakwanya di hadapan raja. Integritas Daniel tidak perlu diragukan lagi. Pengetahuan intelektualnya melampaui pengetahuan rata-rata mereka. Ia dapat dipercaya, tidak pernah korupsi dan tidak pernah lalai. Tuhan membuat Daniel memperoleh perkenan raja. Tetapi tunggu dulu, salah seorang gubernur ternyata mempunyai gagasan yang bagus.  Mereka tidak dapat melihat kelemahan dalam karakter Daniel, tetapi mereka dengan mudah menemukan kelemahan itu di dalam karakter raja. Jika mereka tidak dapat menipu atau memperdaya Daniel, mareka dengan mudah dapat melakukannya kepada raja. Mereka menyusun sebuah rencana yang bagus.

Dan 6:8 "Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa."
Mereka berencana untuk menggunakan kesetiaan Daniel menjadi bumerang kepada dirinya sendiri. Selanjutnya marilah kita melihat nasehat dari orang yang sudah mengalahkan lawan-lawannya dengan cara yang ajaib.

4. Senjata terbaik melawan bahaya dan kekuatiran adalah kebiasaan berdoa
Apakah Daniel akan mengkompromikan kebiasaannya berdoa?  Atau apakah Daniel paling tidak akan  berdoa secara sembunyi-sembunyi?  "NO…… NO !!!! 

Ayat 11 "Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya."
Daniel tidak hanya bersedia mengambil risiko tetapi ia tahu bahwa kebiasaan doanya yang sekarang sedang dilarang  itu adalah dasar yang teguh dari kekuatan  dan integritas dirinya.

1 Tes 5:17 mengatakan: "Tetaplah berdoa"

Kita tidak boleh jemu berdoa. Barangkali kita dapat  mencontoh sikap seorang anak umur 3 tahun yang ikut ibunya ke supermarket. Sebelum masuk ke supermarket, sang ibu memberi peringatan:  "Kali ini aku tidak akan membelikan coklat wafer, karena itu jangan sekali-sekali minta." Sang ibu mendudukkan anaknya di tempat duduk anak di atas troli sementara ia mendorong trolinya di antara rak-rak barang. Anak itu bersikap tenang sampai mereka melewati bagian coklat. Sang anak melihat coklat wafer dan ia berdiri di tempat duduknya dan berkata, "Bunda, apakah aku boleh mengambil coklat wafer?" Sang ibu berkata, "Aku sudah katakan, jangan berani minta. Kamu tidak akan dibelikan coklat wafer." Maka anak itu duduk kembali. Mereka terus berjalan, tetapi sang ibu lupa mengambil margarine sehingga mereka harus balik lagi melewati rak coklat. "Bunda, apakah saya boleh mengambil coklat wafer?" Sang ibu berkata, "Aku sudah berkata bahwa kamu tidak boleh mengambil coklat wafer. Sekarang duduklah dan diam! Akhirnya, mereka sampai di antrian kasir. Anak kecil itu merasa bahwa ini adalah kesempatan terakhir. Anak itu berdiri di atas tempat duduknya dan berseru sekeras mungkin, "Dalam nama Yesus, apakah saya boleh minta coklat wafer?" Orang-orang yang sedang berlalu lalang di sekitar tempat itu tertawa. Beberapa diantaranya bahkan bertepuk tangan. Dan, atas kemurahan hati para pengunjung supermarket, anak kecil itu dan ibunya pulang dengan membawa 23 kotak coklat wafer.

Sdr, siapakah diantara kita yang cukup berani atau cukup setia kepada Tuhan untuk menolak perintah dari boss atau manajer kita yang berkuasa demi mempertahankan iman kita?  Dengan tindakan ini , maka orang yang berani berdiri tegak di hadapan musuh-musuhnya itu memberi advis kepada kita agar:

5. Percaya kepada Tuhan, bukan kepada manusia
"Nepotisme" adalah istilah yang dipakai untuk menggunakan pengaruh seseorang yang mempunyai kuasa untuk  menolong kita  mendapatkan sesuatu melalui cara atau proses yang mungkin juga menyimpang. Kadang-kadang kita menyebutnya "koneksi" untuk mendapatkan pekerjaan, mendapat promosi, mendapat proyek dan lain sebagainya.

Raja sebenarnya ingin menolong Daniel dari hukuman akibat melanggar peraturan larangan berdoa. Raja pada akhirnya menyadari motif dari para pejabat pemerintahannya yang sudah membuat gerakan misterius anti doa. Tetapi sekarang sudah terlambat bagi raja untuk mencabut undang-undang yang telah disetujuinya itu.

Ayat 13-14: "(13) Kemudian mereka menghadap raja dan menanyakan kepadanya tentang larangan raja: "Bukankah tuanku mengeluarkan suatu larangan, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, akan dilemparkan ke dalam gua singa?" Jawab raja: "Perkara ini telah pasti menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali." (14) Lalu kata mereka kepada raja: "Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak mengindahkan tuanku, ya raja, dan tidak mengindahkan larangan yang tuanku keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya."
Lalu raja memberi perintah dan mereka membawa Daniel dan melemparkannya ke dalam gua singa. Raja berkata kepada Daniel, (ayat 17b) "Allahmu yang kau sembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!"

Dari bagian ini kita mendapat satu pelajaran, bahwa kekuasaan manusia adalah terbatas untuk menyelamatkan atau menolong kita pada saat kita sangat memerlukannya. Hanya Tuhan yang dapat memberikan pertolongan segera pada waktu kita menghadapi masalah. Daniel tahu mengenai hal ini di dalam hatinya sejak pertama kali ia mulai berdoa.

Berikutnya marilah kita mendengarkan advis dari orang yang telah membuat gua singa menjadi tempat perlindungan yang aman.

6. Tempat yang paling aman di dunia ini adalah di dalam kehendak Tuhan
Raja pulang kembali ke istananya dan ia tidak makan minum semalam-malaman itu. Raja juga tidak menyuruh datang penghibur-penghibur dan ia tidak dapat tidur. Raja Darius, raja penakluk dari Media-Persia, orang yang sudah menaklukkan Babel dan mengalahkan raja Nebukadnesar, sedang merasa kuatir di atas tempat tidurnya yang mewah di dalam istananya, sedangkan Daniel tidur dengan damai bersama dengan singa yang lapar di sampingnya. Raja Darius mungkin saja di bunuh di dalam kamar tidurnya oleh musuh-musuhnya, tetapi Daniel aman bersama Tuhan dijaga oleh singa-singa dan para malikat. Raja Darius adalah budak dari kebodohannya sendiri sedangkan Daniel memerintah bersama Tuhan. Tuhan akan menutup mulut singa jika kita setia kepada Tuhan.

Ayat 20-25: (20) Pagi-pagi sekali ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa; (21) dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?" (22) Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah hidupmu! (23) Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan." (24) Lalu sangat sukacitalah raja dan ia memberi perintah, supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah Daniel dari dalam gua itu, dan tidak terdapat luka apa-apa padanya, karena ia percaya kepada Allahnya.(25) Raja memberi perintah, lalu diambillah orang-orang yang telah menuduh Daniel dan mereka dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka maupun anak-anak dan isteri-isteri mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua itu, singa-singa itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka.
Orang yang sudah mengalami kuasa keselamatan Tuhan yang ajaib dan memperoleh berkat kasih karunia Tuhan memberi nasehat kepada semua orang yang sedang mengalami krisis dalam hidupnya, bahwa:

7. Tuhan mempunyai rencana, sekalipun dalam krisis.
Ayat 26-29: (26) Kemudian raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya: "Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! (27) Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. (28) Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa." (29) Dan Daniel ini mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada zaman pemerintahan Koresh, orang Persia itu.
Sdr mungkin pernah mendengar bahwa istilah krisis dalam huruf kanji Tionghoa dituliskan dengan menggabungkan lambang "bahaya" dan "peluang".  Ini merupakan gambaran bagi orang percaya; setiapkali Sdr dan saya menghadapi krisis atau pencobaan, tentu saja ada bahaya disitu. Tetapi setiap krisis membawa peluang bagi Sdr dan saya untuk memuliakan Tuhan.

1 Petrus 3:14,17  (14) Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar. (17) Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat.


BAGAIMANA DENGAN SDR?
Kita semua mempunyai mimpi, mimpi untuk diri sendiri maupun mimpi untuk keluarga kita. Jika kita memiliki Tuhan yang telah melepaskan Daniel dari mulut singa, Tuhan yang sudah memimpinnya menuju sukses, maka kita-pun dapat menjadi pemenang, bukan pecundang. Kita tidak perlu mengkompromikan prinsip dan iman kita untuk mengatasi persoalan dalam rangka merealisasikan mimpi kita. Kita telah mempunyai Juru Selamat yang benar-benar peduli dan mengasihi kita. Rasul Paulus, seorang ahli hukum Taurat mengatakan dalam  Flp 4:13  "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Yesus berkata di dalam Yoh 15:5 "di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."

PENUTUP
Sdr, hari ini kita sudah mempelajari 7 rahasia sukses dari Daniel:
Situasi Sdr bukanlah penghalang untuk mencapai sukses
Sdr tidak perlu berkompromi untuk mendapat promosi
Sdr harus mengantisipasi oposisi setelah promosi
Senjata terbaik melawan bahaya dan kekuatiran adalah kebiasaan berdoa
Percaya kepada Tuhan , bukan kepada manusia
Tempat yang paling aman di dunia ini adalah di dalam kehendak Tuhan
Tuhan mempunyai rencana, sekalipun dalam krisis.

Kiranya Tuhan menolong Sdr untuk dapat menerapkannya dalam hidup Sdr agar Sdr semua mencapai sukses dalam hidup Sdr.


Sumber : www.rajawalifamily.com

Sabtu, 07 Juli 2012

Hidup Dalam Kerajaan Sorga

Kisah Para Rasul 1:3
Kepada mereka Ia menunjukkan diri-Nya setelah penderitaan-Nya selesai, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.


Jika seseorang menyampaikan sesuatu berulang-ulang, hal itu menandakan bahwa pesan tersebut sangat penting dan harus diingat. Ada sebuah pesan penting yang Yesus sampaikan berulang-ulang, bahkan hal ini menjadi pesan utamanya selama pelayanannya di bumi, yaitu Kerajaan Allah. Bahkan setelah kebangkitan-Nya, Yesus kembali menyampaikan hal yang sama.

Apakah Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga yang Yesus maksud? Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga bukan hanya tentang sebuah tempat yang akan kita tuju nanti di alam kekekalan. Roma 14:17 menyatakan “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus,” dan juga Rasul Paulus menjelaskan bahwa “Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa” (1 Kor 4:20).

Kerajaan Allah adalah pemerintahan Allah dalam kehidupan kita saat ini melalui kuasa Roh Kudus. Itu sebabnya mereka yang tidak menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dikatakan tidak bisa masuk dalam Kerajaan Sorga. Karena tanpa Kristus kita tidak bisa diperdamaikan dengan Allah, dan jika demikian maka kita tidak bisa dibabtis dalam Roh Kudus.

Setelah manusia jatuh dalam dosa, manusia kehilangan pemerintahan Tuhan dalam hidupnya, sehingga tidak bisa memiliki hubungan yang intim lagi dengan Tuhan. Namun dengan penebusan Kristus, hubungan dengan Tuhan itu dipulihkan. Kemudian Tuhan mengutus  Roh Kudus untuk menjadi penolong dalam hidup kita, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran dan melakukan perintah-perintah-Nya, yaitu Firman Kebenaran itu.

Kita tidak bisa hidup dalam Kerajaan Allah jika tidak mentaati firman-Nya. Dalam 1 Yoh 5:3 dinyatakan bahwa “Perintah-perintah-Nya itu tidak berat”. Benarkah demikian? Benar, seperti yang dituliskan dalam ayat tersebut, jika kita melakukannya karena kasih kepada Allah, maka perintah-perintah-Nya itu tidak berat. Namun jika kita tidak mengasihi-Nya, maka perintah semudah apapun akan terasa sangat berat untuk kita lakukan.

Jadi, seperti yang Yesus serukan di awal-awal pelayanan-Nya, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Matius 4:17), pertobatan adalah pintu masuk ke dalam dimensi pemerintahan Tuhan. Setelah itu, buka hati untuk Roh Kudus masuk dan memerintah kehidupan kita, dan terus menjaga hubungan intim dengan Tuhan, maka percayalah bahwa Kerajaan Allah itu akan hadir dalam setiap aspek kehidupan Anda.

Sumber : www.jawaban.com

Senin, 11 Juni 2012

Penonton atau Penyembah

“Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi …” (Mazmur 57:8-9)


Ah saya tidak bisa menyembah nih. Musiknya tidak pas di hati!” keluh seorang jemaat di akhir ibadah. Sepintas, keluhan ini terdengar wajar. Namun, keluhan ini berasal dari mentalitas penonton yang kerap kali menjangkiti banyak orang percaya. Bagi seorang penonton, ia akan bernyanyi jika musik berhasil menggugah dirinya. Dengan kata lain, penyembahannya tergantung dari musik. Jika musiknya tak sesuai selera, ia mogok menyembah Tuhan. Ia melemparkan kesalahan pada musik. Sikap apakah yang diinginkan Tuhan ketika kita menyembah-Nya?

Mazmur 57, yang ditulis Daud ketika lari dari kejaran Saul, meneladankan sikap seorang penyembah yang sejati. Perhatikan urutannya. Hati harus siap sebelum bernyanyi (ayat 8). Jiwa harus bangkit sebelum alat musik dimainkan (ayat 9). Hati mesti bergelora menyembah-Nya bahkan sebelum musik mengalun. Hati penyembahan tidak didikte atau dibatalkan oleh musik. Prioritasnya tidak tertuju pada selera musik melainkan pada kebenaran Tuhan (ayat 11). Ia tidak meninggikan “kemuliaan musik”, tetapi kemuliaan Tuhan (ayat 12).

Setiap Minggu kita beribadah di gereja. Periksalah diri kita dengan jujur, apakah kita datang sebagai seorang penonton atau penyembah? Apakah kita seperti “mesin diesel” yang harus dipanaskan terlebih dulu oleh musik supaya kita bisa menyembah-Nya? Atau, apakah kita menghampiri hadirat Tuhan dengan kerinduan dan kekaguman akan Dia? Berhentilah menjadi penonton dalam ibadah. Jadilah penyembah-Nya!—JIM

SEORANG PENONTON MERINDUKAN “HADIRAT MUSIK”.
SEORANG PENYEMBAH MERINDUKAN HADIRAT TUHAN.

Sumber : www.renunganharian.net

Sabtu, 02 Juni 2012

Cinta Sejati


Matius 22 : 37
Jawab Yesus kepadanya, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.”



Pacaran adalah masa-masa yang indah, ada banyak kejadian yang menjadi kesan tersendiri di dalam kehidupan kita. Meski pada akhirnya putus, namun kejadian di masa lampau bersamanya mempunyai makna di dalam hidup kita.
Jantung kita berdetak dengan cepat hanya karena melihatnya, ada begitu banyak warna di dalam kehidupan, kita menjadi berani dan tidak takut untuk jatuh cinta, melihatnya dari jauh saja sudah membuat kita puas dan selangkah demi selangkah kita mulai mengejarnya.
Saat-saat pacaran, kita dapat mengingat hari-hari yang sudah kita lalui bersamanya, bagaimana kita mau berkorban bagi dia, bagaimana kita mencurahkan hati kita sepenuh hati kepadanya, atau mungkin kita pernah melakukan pengorbanan gila-gilaan yang salah untuknya, walau dia tidak pantas mendapatkannya atau hal-hal lainnya yang tidak seharusnya kita lakukan untuknya.
Di dalam suatu hubungan, hubungan apapun itu, selalu ada pengorbanan dan saling pengertian yang harus dilakukan agar semuanya dapat berjalan dengan lancar. Jangan lupakan perasaan pacaran itu, pengorbanan seperti apapun yang kita lakukan. Hanya, alihkan hal itu pada Yesus, cinta sejati kita.
Cinta sejati kita itu tidak akan pernah membuat kita kecewa. Dia akan selalu bersama kita dan mencintai kita kembali. Entah seberapa cinta yang kita punya untuk-Nya, Dia akan jauh lebih besar mencintai kita. Dan pengorbanan yang Dia lakukan pun tak dapat dilukiskan. Yesus, si pemilik cinta sejati.

Hati, jiwa, dan akal budiku melantunkan kata cinta untuk Juru Selamatku yang begitu mencintaiku dan berkorban luar biasa. Cinta sejatiku, hanya untuk-Mu.

Sumber : jawaban.com by lois horiyanti

Minggu, 06 Mei 2012

Murid yang Dikasihi

Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" (Yohanes 19:26)
 
Ada banyak nama Yohanes di Perjanjian Baru. Di antaranya adalah Yohanes Pembaptis, Yohanes Markus, Rasul Yohanes yaitu saudara Rasul Yakobus anak Zebedeus, Yohanes di pulau Patmos dan seterusnya.
Para peneliti Alkitab dan sejarah menemukan bahwa dari segi isi penulisan, Injil Yohanes tidak menuliskan kisah Rasul Yohanes anak Zebedeus ketika bersama dengan Yesus, melainkan kisah-kisah lain Yesus yakni ketika tidak selalu bersama para rasul. Menariknya lagi, mereka menemukan bahwa nama Yohanes anak Zebedeus tidak muncul di Injil ini secara khusus. Yang muncul justru adalah murid dengan sebutan yang lain yaitu “Murid yang dikasihi-Nya”. Di sini bisa disimpulkan bahwa Rasul Yohanes anak Zebedeus berbeda dengan penulis Injil Yohanes yaitu “Murid yang dikasihi-Nya”. 
Ada orang-orang free thinker seperti Dan Brown (penulis novel Da Vinci Code) yang menyimpulkan bahwa “Murid yang dikasihi-Nya” adalah seorang wanita, yaitu Maria Magdalena. Lebih lagi ia mengatakan bahwa Maria Magdalena adalah istri Yesus yang ikut dalam perjamuan the last supper dan duduk di sebelah kanan Yesus. Secara teologis pendapat ini salah karena Yesus datang ke bumi bukan untuk kawin melainkan untuk mati bagi umat manusia. Secara kultur-historis, pendapat ini juga tidak tepat mengingat Yesus hidup dalam adat-istiadat Yahudi. Dalam adat Yahudi, seorang tamu agung pada perjamuan resmi tidak boleh duduk semeja dengan wanita, sekalipun ia adalah istri atau putri tuan rumah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa “Murid yang dikasihi-Nya” itu adalah seorang pria. Tetapi kita tidak boleh menganggap remeh orang-orang seperti Dan Brown ini, karena ternyata ia hanya salah seorang yang mewakili jutaan orang di dunia ini yang berpikir seperti dia. Kita harus semakin berhati-hati di zaman ini.
Suatu saat di dalam perjamuan makan malam terakhir, Yesus berkata kepada murid-muridnya bahwa salah seorang di antara mereka akan mengkhianati Dia. Maka gemparlah murid-murid-Nya itu. Namun dalam situasi yang demikian serius, “Murid yang dikasihi-Nya” itu bersandar dekat di sebelah kanan Yesus sambil bertanya dengan santai siapakah orang yang akan mengkhianati itu (Yohanes 13 : 23 & 25). Kita bisa melihat betapa akrabnya murid tersebut dengan Yesus, seperti seorang adik kecil yang berlindung manja di balik abangnya.
Meskipun demikian, murid ini memang membuktikan bahwa dirinya memang dikasihi dan mengasihi Yesus. Juga hanya pada Injil Yohanes yang dia tulis inilah terdapat pernyataan bahwa Allah begitu mengasihi manusia sehingga Ia rela mengorbankan Anak-Nya agar setiap orang yang percaya pada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3 : 16). Sementara murid yang lain lari kocar-kacir ketika Yesus ditangkap dan diadili, namun “Murid yang dikasihi-Nya” ini tetap berani dan setia mengikuti Yesus bersama para wanita sejak Ia diadili, disalibkan hingga dikuburkan. Maka Yesus pun menghargai kesetiaan dan rasa kasih murid ini kepada Tuhan dengan menitipkan Maria ibu-Nya itu, wanita yang sudah tua, yang paling Ia hormati, hargai dan kasihi selama di bumi ini kepada “Murid yang dikasihi-Nya” itu (Yohanes 19 : 26-27). Selanjutnya “Murid yang dikasihi-Nya” ini pun dipercayakan untuk menggembalakan 7 jemaat di Asia Kecil yaitu Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia dan Laodikia (Wahyu 2 & 3) yang berpusat di Efesus. Murid ini pun tetap menjalankan amanat itu dengan membawa Maria ke sana dan mereka tinggal bertetangga sampai murid ini meninggal dunia. Setelah itu barulah Maria kembali ke Yerusalem dan akhirnya meninggal di sana.
Mengapa Tuhan begitu mengasihi murid ini? Apakah Tuhan pilih kasih terhadap murid ini dibandingkan murid-murid yang lain?  Jawabannya tidak. Perbedaannya adalah murid ini merespons kasih Tuhan secara benar dengan segenap hati, jiwa, akal dan kekuatannya. Itulah sikap yang diharapkan Tuhan.
Kita adalah umat yang telah ditebus. Yesus telah terlebih dahulu mati bagi kita karena kasih-Nya kepada kita. Maukah Anda merespons kasih Tuhan ini seperti “Murid yang dikasihi-Nya” ini lakukan?

Sumber : www.jawaban.com

Sabtu, 28 April 2012

Mau Repot Untuk Tuhan?


Kejadian 18:1-2
“Kemudian Tuhan menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon terbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah,”




Siang itu, teriknya ampun-ampunan. Maklum, karena berada di padang gurun, tentu panasnya melebihi panas yang biasanya kita rasakan di kota-kota. Saat itu, Abraham sedang duduk di pintu kemahnya. Kemudian Tuhan menampakkan diri. Ketika Abraham mengangkat mukanya, dia melihat tiga orang berdiri di depannya. Anehnya, begitu melihat mereka, Abraham segera berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu bersujud sampai ke tanah.
Mengapa Abraham repot-repot berlari dari tempat dia berteduh, memanggil ketiga orang yang lewat itu hanya untuk kemudian memberikan pelayanan kepada mereka? Karena Abraham tahu, ketiga orang itu adalah suruhan Tuhan, dan dia tahu bahwa ada sesuatu yang ingin Tuhan lakukan dalam hidupnya. Dan benar, Tuhan menjanjikan akan memberikan anak setahun kemudian, anak yang telah dijanjikan Tuhan selama ini akan segera digenapi.
Repot untuk Tuhan bukan saja dapat membawa banyak berkat, tapi kita sendiri dapat menjadi berkat bagi banyak orang. Abraham mau-mau saja repot untuk Tuhan, dia pindah dari negara kelahirannya dan pergi ke tempat yang asing ketika disuruh, dia mau saja mengorbankan anaknya yang tunggal, dia mau melakukan apa saja yang Tuhan bilang. Dampaknya?
Tuhan memberkati dia sebagai bapa segala bangsa, keturunannya akan seperti pasir di pantai dan seperti bintang di langit yang tak terhitung banyaknya. Berkat dari Tuhan yang disediakan buat Abraham begitu melimpah, setiap kemanapun dia pergi, kekayaannya bertambah banyak, dia disegani. Bahkan karena Abraham juga, Tuhan akhirnya membuka kandungan para wanita di Tanah Negeb. Permintaan Abraham untuk Sodom Gomora didengarkan Tuhan, karena Abraham jugalah Lot diselamatkan. Tuhan bahkan pernah berpikir “Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?” (Kej 18:17). Bisa dibayangkan, bahkan kepada Abraham, Tuhan tidak mau merahasiakan apa yang hendak dilakukan-Nya.
Repot untuk Tuhan jauh..jauh..jauh lebih baik daripada repot untuk diri sendiri. Repot untuk diri sendiri hanya membuat urusan jadi lebih repot lagi. Tapi, kita sudah melihat dampak repot untuk Tuhan pada kehidupan Abraham. Jadi, mau repot untuk Tuhan?


Repot untuk Tuhan bukanlah sesuatu yang merepotkan tapi malah penuh dengan hal-hal yang indah, bahkan Tuhan curahkan berkat berlimpah bagi mereka yang benar-benar mau melakukan segala hal untuk-Nya.
Sumber : jawaban.com

Minggu, 22 April 2012

Setia Dalam Kekosongan

Rut 1:16
Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau;sebab kemana engkau pergi , ke situ jugalah aki mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku.


Kesetiaan bukanlah hal yang mudah untuk dilakkukan. terlebih lagi kesetiaan adalah suatu sikap yang tidak hanya untuk diucapkan, tetapi juga perlu dibuktikan.

Ada tiga penguji kesetiaan. Pertama, waktu. Seberapa lama kita bisa setia? Kedua, jarak. Kita bisa setia saat dekat, tetapi bagaimana jika kita terpisah jauh? Ketiga, keadaan. Kalau lagi senang kita akan setia. tetapi bagaimana jika dalam keadaan sulit?

Rut adalah seorang yang setia. Waktu Naomi dan keluarganya baru datang ke moab, mereka adalah keluarga yang memiliki harta. jadi boleh dikatakan rut menikah dengan anak dari keluarga yang lumayan berada - alkitab tidak menyebut seberapa banyak kekayaan naomi, tetapi ada pernyataan bahwa naomi "pergi dengan tangan penuh" (1:21). akan tetapi setelah elimelekh dan kedua anaknya meninggal dunia, naomi jatuh miskin - "tetapi dengan tangan kosong tuhan memulangkan aku". di sinilah kesetiaan rut diuji dan ia berhasil. rut tidak meninggalkan naomi dalam "kekosongannya".

mudah sekali untuk setia kepada orang yang banyak harta benda dan kedudukan tinggi. sebaliknya, sulit sekali untuk setia kepada orang yang sedang jatuh atau tidak punya apa-apa lagi. rut bisa tetap setia karena dasar kesetiaannya adalah kasih, bukan harta. oleh sebab itu, jikalau kita mau menjadi orang yang setia, baik kepada istri atau suami, pelayanan bahkan kepada tuhan, kita harus mengubah dasar kesetiaan kita. biarlaah kasih yang selalu menjadi alasan mengapa kita setia.

jangan biarkan kesetiaan kita ditentukan oleh harta tetapi tentukanlah kesetiaan kita oleh kasih.

Sumber : Renungan Harian

Minggu, 08 April 2012

Iman Kebangkitan Yang Menyelamatkan

Galatia 2:16
Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat.


Hari ini adalah Minggu Paskah. Bagi banyak orang hari ini hanya berarti sebatas kewajiban pergi ke gereja dan menikmati liburan. Setelah itu, hidup akan terus berjalan sebagaimana biasanya.

Sungguh menyedihkan bagaimana kita sebagai orang Kristen begitu mudah melupakan makna Paskah yang sebenarnya. Paskah berarti Allah kita telah berkuasa atas maut. Yesus Kristus memang telah mati, namun hal yang lebih penting adalah Yesus bangkit kembali dan saat ini duduk di sebelah kanan Allah Bapa.

Yesus sungguh-sungguh menang atas kematian. Apa yang dilakukan-Nya lebih dari hanya sekedar trik sulap Houdini. Pujian kekaguman mungkin akan kita lontarkan saat menyaksikan aksi meloloskan diri dari maut ala David Copperfield dan rekan seprofesi lainnya. Namun para penantang maut ini akan menghadapi kematian suatu hari nanti. Kekuasaan yang mereka miliki terbatas.

Dan Yesus, Tuhan yang kita sembah, lebih besar dari mereka semua. Yesus berkuasa atas maut untuk selama-lamanya. Yesus Kristus hidup dan memerintah untuk selama-lamanya, tak peduli apakah Anda percaya terhadap fakta ini atau tidak. Namun itulah yang terjadi.

Tidak hanya sampai di situ. Yesus juga memberikan kehidupan kepada mereka yang percaya kepada-Nya. Inilah mukjizat kedua dari Paskah. Melalui karya Tuhan di kayu salib, kita pun memiliki akses yang sama untuk hidup dalam kekekalan.

Di dalam Roma 1:16-17 dikatakan, “Sebab aku ini mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”

Hari ini saya ajak setiap kita untuk merenungkan keajaiban kuasa Allah dan kasih-Nya bagi kita. Yesus mengenal Anda. Yesus tahu apa yang telah Anda lakukan. Bahkan Yesus tahu apa yang akan Anda lakukan. Yesus tahu apa yang terlintas di dalam pikiran Anda. Namun sesungguhnya Yesus sedang menantikan respon Anda. Tuhan tidak membutuhkan pujian maupun pelayanan Anda kepada-Nya; yang diinginkannya adalah bersekutu dengan ANDA secara pribadi.

Bukan perbuatan kita yang membuat kita masuk surga dan memiliki hubungan yang benar dengan Allah, namun hanya karena iman kita kepada Yesus Kristus. Kebangkitan Yesus bukanlah dongeng dan legenda yang menjual mimpi, tapi nyata menunjukkan betapa besar dan berkuasanya Allah kita.

Jika Kristus tidak dibangkitkan, apa yang kita yakini adalah sebuah kesia-siaan dan tak ada yang dapat membebaskan kita dari dosa.


Sumber : www.jawaban.com

Selasa, 03 April 2012

Hari Perayaan Kemenangan

Matius 28:5-6

Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.


Paskah sudah dekat, hanya beberapa hari di depan. Sejak kecil, di sekolah minggu, kita merayakan Paskah. Tapi apakah makna paskah bagi Anda? Apakah menghias telor, atau mencari telor saat ibadah padang? Mungkin Paskah juga identik dengan perjamuan kasih dimana suasana kekeluargaan begitu kental. Semua itu bagian dari perayaan Paskah, tetapi bukanlah inti dari perayaan Paskah.

Di hari Paskah, saat para perempuan datang ke kubur Yesus, mereka menemukan sesuatu yang tidak pernah diharapkan. Sebuah kejutan besar! Kubur itu telah kosong. Mereka mengira bahwa tubuh Yesus telah di curi, namun malaikat Tuhan menyatakan bahwa Yesus telah bangkit. Bahkan Yesus membuktikan bahwa diri-Nya telah bangkit dan hidup dalam berbagai momen dengan menampakkan diri kepada murid-murid-Nya.

Paskah adalah tentang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Paskah adalah tentang perayaan sebuah kemenangan; kemenangan Yesus atas maut dan dosa. Paskah adalah tentang proklamasi bahwa di dalam Yesus Kristus kita telah dimerdekakan dari dosa.

Hari ini, bagaimana kita memaknai kemerdekaan yang Tuhan berikan kepada kita? Sekalipun kemerdekaan itu dihadiahkan kepada kita, harganya tidaklah murah, karena hal itu dibayar dengan darah Kristus sendiri. Mari kita jalani setiap detik kehidupan kita dengan mata yang terarah kepada salib Kristus.

Mari jadikan setiap hari adalah Paskah, hari perayaan kemenangan.

Sumber : Jawaban.com |

Sabtu, 24 Maret 2012

Penyediaan Tuhan

Mazmur 81:16

Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.


Ada pelajaran bagus yang bisa kita pelajari dari kegagalan bangsa Israel yang di catat oleh Alkitab. Tuhan berkata jika umat-Nya mentaati suara-Nya Dia akan menundukkan musuh-musuh mereka dan memberi mereka makan gandum yang terbaik dan madu dari gunung batu yang akan memuaskan mereka. Tetapi mereka memberontak dan berjalan menurut keinginan mereka.

Sungguh menyedihkan melihat umat Tuhan yang seharusnya menikmati berkat dari Allah yang penuh kasih malah menyerah kepada keinginannya sendiri dan harus menderita karena ketidaktaatan mereka.

Seberapa sering kita seperti bangsa Israel yang mengabaikan berkat Tuhan. Telah tersedia nasihat dan kenyamanan di dalam firman Tuhan tetapi kita sangat sedikit menyediakan waktu membacanya. Telah tersedia anugrah yang melimpah di tahta kasih karunia Tuhan, namun seringkali kita melupakan waktu berdoa. Telah tersedia sukacita dan berkat di dalam rumah Tuhan namun kita lebih memilih janji-janji palsu dari dunia ini.

Sering kali kita menjadi miskin secara spiritual karena kita tidak taat. Namun bukannya menyadari bahwa kita telah berdosa dan bertobat, malah kita beralasan memang situasi sedang sulit. Namun tidak ada jalan keluar lain selain pertobatan, hal itulah yang akan membawa kita kembali kepada berkat Tuhan.

Lain kali jika Anda mendapat tawaran menggiurkan dari dunia ini, ingatlah bahwa ada berkat yang lebih besar di dalam Tuhan.

Sumber : www.jawaban.com

Sabtu, 17 Maret 2012

Sukacita Yang Terpancar di Wajah

Matius 5:16

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.

Dulu, sekitar tahun 1849 saat di daerah California, Amerika Serikat tengah demam emas, ada cerita tentang dua penambang emas yang tidak sengaja menemukan sebuah tambang yang kaya kandungan emasnya. Mereka memutuskan untuk merahasiakan penemuannya itu sehingga bisa menyimpan semua emasnya untuk diri mereka sendiri. Mereka kemudian pergi ke kota untuk membeli peralatan yang lebih baik. Namun saat mereka kembali ke tambang itu, serombongan orang mengikuti mereka. Mengapa? Karena sukacita dua orang tersebut jelas tergambar di wajah mereka.

Sadarkah kita, bahwa keselamatan yang kita terima dari Yesus Kristus lebih berharga dari emas dan perak yang ada di dunia ini? Seharusnya sukacita kita juga terpancar seperti dua orang penambang emas itu. Namun apakah selama ini ada orang yang mengikuti kita karena ingin mendapatkan harta sorgawi tersebut?

Mari kita sadari bersama bahwa kehidupan kita adalah surat yang terbuka yang bisa dibaca oleh semua orang. Saat kita berjalan bersama Tuhan, seharunya nilai-nilai Ilahi akan terpancar melalui sikap kita, cara kerja kita dan juga karakter kita. Hal itu seharunya membuat orang bertanya-tanya tentang iman yang kita miliki dan membuat mereka ingin mendapatkannya juga.

Sukacita yang kita miliki di dalam Kristus seharusnya melebihi seseorang yang baru saja mendapatkan hadiah milyaran rupiah.

Sumber : Jawaban.com

Sabtu, 10 Maret 2012

Sebuah Kebangunan Rohani

Markus 12: 17

Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.


Saya pernah mendengar tentang sebuah kebangunan rohani di sebuah kota di Oklahama. Saat itu, seorang banker di kota tersebut bukanlah orang Kristen, dan tidak pernah sekalipun melewati pintu gereja. Tetapi sesuatu membuatnya tersadar bagaimana orang-orang diubahkan.

Saat dia di sebuah kedai kopi, dia bercerita kepada temannya, “Kamu tahu, orang-orang Kristen itu saat ini sedang mengalami kebangunan rohani yang besar.” Temannya lalu bertanya, “Bagaimana kamu bisa tahu itu? Kamu bahkan tidak tahu bentuk gereja itu seperti apa!”

Dia menjawab, “Itu karena semua orang Kristen itu akhirnya membayar semua tagihannya!”

Anda tahu, cerita di atas mungkin lucu, tapi juga menyedihkan. Saya sendiri mengenal beberapa orang pengusaha yang mengatakan bahwa mereka tidak menyukai berbisnis dengan beberapa orang, dan orang-orang yang tidak disukai itu adalah orang Kristen. Hal itu sungguh kebalikan dari sebagaimana umat Tuhan dikenal.

Ketika berhadapan dengan kewajiban kita sebagai manusia jasmaniah, penuhilah.. bahkan kita harus menunjukkan kualitas melebihi orang yang tidak mengenal Tuhan. Jangan berargumen berlebihan ketika berusan dengan bisnis. Dan paling penting, milikilah hati yang murah hati. Ketika kita menunjukkan kasih Kristus dalam segala area kehidupan kita, maka kita akan melihat bahwa Tuhan dimuliakan karena hidup kita adalah kitab yang terbuka yang dapat dibaca oleh semua orang.

Kerohanian kita seharusnya tampak jelas dalam kehidupan kita sehari-hari melalui sikap dan tindakan.

Sumber :www.jawaban.com

Sabtu, 03 Maret 2012

Jadi Asin Itu Asik

Matius 5:13

Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.


Yesus menyatakan bahwa sebagai orang percaya kita harus menjadi garam bagi dunia ini karena itulah jati diri kita. Garam adalah sebuah komponen penting dalam kehidupan. Jika digunakan dengan takaran tepat, garam sangat berguna bagi kesehatan manusia. Garam memicu rasa haus sehingga kita tidak mengalami dehidrasi. Garam juga meningkatkan rasa lezat makanan dan tanpa garam semua akan terasa hambar. Tetapi Yesus juga memperingatkan, “Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?”

Garam adalah pemberi rasa asin, jika sumber rasa asin, tidak asin lagi, maka tidak ada cara untuk mengasinkannya.

Demikian juga orang percaya, seperti garam, kita diciptakan untuk memberi dampak dimanapun kita berada. Jika kehidupan kita tidak bisa lagi memberi “dampak” lalu apa arti kehidupan kita. Jangan sampai kehidupan kita “tidak asin” lagi!

Bagaimana agar rasa “asin” kita bisa dirasakan oleh sekeliling kita? Belajarlah dari garam. Untuk bisa menyedapkan makanan, garam itu melebur, terserap oleh setiap elemen makanan. Jika garam itu tetap berwujud butiran kristal garam, orang yang memakannya akan memuntahkannya karena terlalu asin. Jika kita ingin benar-benar berdampak, jangan pertahankan eksistensi kita, tapi buat setiap orang benar-benar merasakan manfaat keberadaan kita. Bantulah setiap orang sebaik mungkin dan jangan berharap penghargaan atas hal itu, karena kita tidak perlu “terlihat” tapi harus “terasa”.

Menjadi “garam dunia” bukanlah hal yang mudah karena artinya penyangkalan diri dan pengorbanan. Namun jika gaya hidup kita tidak seperti filosofi garam ini, maka kita tidak menghidupi tujuan kehidupan kita. Jadi apapun harganya kita harus tetap asin dan mengasinkan sekitar kita.

Menjadi garam dunia itu tidak perlu “terlihat” tapi harus “terasa”. Jadi buat apa eksis kalau hidup kita tidak berdampak.

Sumber : Jawaban.com

Rabu, 29 Februari 2012

“Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan untuk pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem” (Lukas 24:46-47)

David Bryant membedakan dua macam orang Kristen. Pertama, orang Kristen duniawi (worldly Christian), yaitu mereka yang sudah diselamatkan, tetapi tidak tertarik membawa keselamatan pada dunia, sebaliknya mereka memandang dunia sebagai sarana bagi keuntungan dan kepentingan pribadinya. Kedua, orang Kristen dunia (world Christian), yaitu orang yang sudah diselamatkan, dan mengarahkan kehidupannya di dunia untuk misi, membawa berita keselamatan kepada segala bangsa.
Dalam pengajaran Tuhan Yesus, kita melihat bahwa keselamatan dan misi adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Perhatikan bacaan kita hari ini. Setelah meneguhkan para murid tentang kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus mengajarkan kebenaran-kebenaran penting bagi pelayanan mereka selanjutnya. Dia merangkumkan bahwa seluruh isi kitab Taurat, kitab para nabi, dan kitab mazmur menunjuk pada penggenapan keselamatan di dalam Diri-Nya (ayat 46). Namun bukan hanya itu, garis besar Kitab Suci juga adalah tentang bagaimana berita keselamatan ini harus disampaikan kepada segala bangsa (ayat 47).
Orang Kristen duniawi—orang yang puas dengan berkat keselamatan bagi diri sendiri—dan orang Kristen dunia—orang yang merindukan keselamatan itu juga sampai kepada segala bangsa. Dari dua kelompok ini, Anda termasuk yang mana? Gaya hidup dan prioritas macam apa yang harus kita ubah jika kita ingin bertumbuh sebagai orang-orang Kristen dunia—orang-orang yang merindukan agar semua bangsa dapat kembali bersukacita di dalam Tuhan?—JOO

RESEP MENGHASILKAN ORANG KRISTEN DUNIAWI:
AJARKANLAH KESELAMATAN TANPA MISI


Sumber : www.renunganharian.net

Selasa, 21 Februari 2012

Menetapkan Syarat Mata

Ayub 31:1

Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku memperhatikan anak dara?


Teman kami adalah seorang “penggila” komputer. Suatu malam ketika kami sekeluarga berada di rumahnya, saya memperhatikan ada tulisan sebuah ayat yang ditempelkan di monitornya: “Aku telah menetapkan syarat bagi mataku” (Ayb. 31:1). Rupanya ia memahami bahaya yang mungkin datang ketika menggunakan waktu berjamjam sendirian di depan komputer dengan akses yang mudah kepada gambar-gambar yang tidak senonoh.

“Ayat pengingat” yang ditulis teman kami tersebut dikutip dari kitab Ayub, dan ayatnya berlanjut dengan kalimat, “Masakan aku memperhatikan anak dara?” Seperti kebanyakan dari kita, Ayub berjanji kepada dirinya sendiri untuk menjauhi hawa nafsu. Ketika merenungkan janjinya tersebut, ia berkata, “Bukankah Allah yang mengamatamati jalanku dan menghitung segala langkahku?” (ay.4). Alkitab menyakinkan kita bahwa Allah memang melakukannya (Ibr. 4:13) dan kita bertanggung jawab kepada-Nya. Inilah alasan mengapa orang percaya harus “menjauhi percabulan” (1 Tes. 4:3). Sementara ada pihak-pihak yang ingin memperdebatkan batasan dari larangan moral itu, Alkitab berkata, “Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya” (Mat. 5:28).

Jika Anda telah menetapkan syarat bagi mata Anda, pikirkan bagaimana Kitab Suci dapat menolong Anda berpegang teguh pada komitmen Anda tersebut. Tempelkan satu ayat di layar komputer, televisi, atau dasbor mobil Anda, dan ingat, “Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus” (1 Tes. 4:7). —JBS

Ketika pikiran penuh nafsu menyerang pikiranmu
Untuk melakukan perbuatan amoral,
Ingatlah bahwa kehendak Allah bagimu
Adalah kekudusan dan kemurnian. —Sper

Pandangan yang berkepanjangan dapat mengarah kepada nafsu.

Sumber : www.jawaban.com

Rabu, 08 Februari 2012

Humor : Nama Jalan

Seorang bule di Bali lagi jalan-jalan untuk menghafal nama-nama
jalan.
Setelah capek dia istirahat dan berkata kepada pemandu wisatanya,

Bule : "Saya heran dengan orang Indonesia, apakah bisa menghafal
nama jalan yang begitu panjang?"
Pemandu: "Misalnya?"
Bule : "Jalan pelan-pelan banyak anak kecil."

"Tunjukkanlah kepadaku jalan–Mu, ya TUHAN,
supaya aku hidup menurut kebenaran–Mu;
bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama–Mu." (Mazmur 86:11)


Sumber : www.sabda.org

Hati Yang Baru

Yehezkiel 36:26

Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.


Jika Anda seorang pemimpin, tentu Anda akan merasa frustrasi ketika sudah berkali-kali memberikan suatu perintah namun tidak dilakukan juga. Kita menginginkan anak buah yang cepat merespon permintaan kita dan melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.

Hal yang sama juga Tuhan inginkan atas hidup kita, namun lebih sering kita bertindak seperti anak buah yang tidak bertanggung jawab itu. Kita sering melalaikan perintah Tuhan, bahkan saat mendapat peringatan, kadang malah kita yang mengancam Tuhan.

Namun sadarkah Anda, bahwa semua kekerasan hati itu adalah bagian dari manusia lama kita? Harus kita sadari bahwa bersama kematian Kristus, maka manusia lama kita telah mati. Dan saat kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat maka kita diberikan hati yang baru dan roh yang baru.

Hati yang baru itu adalah hati yang taat. Namun kita tidak bisa hidup dalam ketaatan dengan kekuatan kita sendiri, kita butuh tuntunan Roh Kudus. Hati yang lembut akan mendorong kita untuk memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan, dengan cara tersebutlah Roh Tuhan akan memimpin kita langkah demi langkah dalam ketaatan. Untuk itu, hari ini jikaTuhan berbicara kepada kita, mari jangan keraskan hati. Lembutkan hati kita, dan ijinkan Dia membentuk bejana kehidupan kita untuk dipakai bagi kemuliaan-Nya.

Dalam Kristus kita telah diberikan hati yang baru, hati yang lembut dan taat. Untuk itu, jangan keraskan hati kembali.

Sumber : jawaban.com

Minggu, 29 Januari 2012

Garam Yang Dibakar

Imamat 2:13

Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.


Tahukah Anda bahwa garam jika dibakar akan semakin mengkristal? Ya, ini adalah salah satu keistimewaan garam yang tidak begitu kita perhatikan. Kristal-kristal garam itu akan terlihat jelas diantara abu benda-benda lain yang mudah terbakar.

Jika Anda melihat sifat garam di atas, sadarkah Anda bahwa hal tersebut sejalan dengan kehidupan orang percaya. Tuhan meminta kita menjadi seperti garam, bukan hanya asin namun juga teruji oleh api pencobaan dan pengujian. Bukankah orang benar akan semakin bersinar jika teruji oleh api pencobaan dan pengujian? Contoh nyata tentang mereka yang kepercayaannya benar-benar diuji oleh api adalah Sadrakh, Mesakh dan Abednego.

Tentu Anda ingat tentang kisah ketiga orang tersebut yang dibakar dalam dapur api yang 7 kali lebih panas dari perapian biasa. Tapi apakah mereka terbakar? Tidak, bahkan pakaian mereka tidak rusak sedikitpun. Dengan cara tersebut, seluruh Negeri yang dipimpin oleh Raja Nebukadnezar mengenal Tuhan yang disembah oleh Sadrakh, Mesakh dn Abednego. Kehidupan mereka mengkristal, berkilau dan juga dapat dikecap oleh banyak orang.

Bagaimana dengan kita, apakah telah menjadi seperti garam? Saudaraku, jangan takut dengan berbagai ujian dan pencobaan. Sekalipun kita harus melewati dapur api pencobaan, tetaplah berpegang kepada Tuhan, karena Dia tidak pernah meninggalkan kita. Ingatlah, jika kita berhasil melewati semua itu, hidup kita akan menjadi saksi nyata bagi kebesaran Allah yang kita sembah.

Dapur api pengujian Tuhan ijinkan tidak untuk menghancurkan kita, namun untuk memunculkan yang terbaik dari dalam diri kita.

Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti

Rabu, 18 Januari 2012

Pesan Terakhir

Efesus 4:17-32

Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, dimana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh anugerah (Efesus 4:29)




“Saya hanya ingin kamu tahu saya benar-benar mencintaimu. Saya ingin kamu berbuat baik, berbahagialah ....” Itulah potongan pesan terakhir yang sempat ditinggalkan Brian Sweeney di mesin penjawab telepon isterinya, sebelum pesawat yang ia tumpangi ditabrakkan pembajak ke gedung WTC, 9 September 2001. Pesan yang singkat, mengharukan, sekaligus menghangatkan hati yang mendengarnya.

Perkataan yang baik, yang menguatkan, yang membangun orang lain, adalah salah satu hal yang didorong Rasul Paulus untuk dilakukan semua orang percaya, bukan saja menjelang akhir hidup, melainkan sejak menerima hidup baru di dalam Kristus (ayat 20-24). Hidup baru perlu diwujudkan dalam kehidupan nyata setiap hari, termasuk melalui setiap perkataan yang keluar dari mulut kita. Yang dimaksud perkataan baik tidak berarti kata-kata yang romantis belaka, tetapi apa yang meneguhkan, menguatkan, ramah, penuh kasih dan pengampunan (ayat 29,32). Berbanding terbalik dengan kata-kata kotor yang merusak (ayat 31).

Mana yang lebih banyak keluar dari mulut kita setiap hari? Perkataan yang baik atau justru yang merusak? Ucapan yang membawa orang mengagumi Tuhan, atau malah yang membuat mereka kehilangan rasa hormat dan kasih pada-Nya? Sobat, jangan tunggu detik-detik terakhir untuk mengucapkan tutur kata yang baik. Kita tidak tahu kapan saat itu tiba. Hidupilah setiap hari seolah-olah itu adalah hari terakhir kita. Mohon Roh Kudus memberi hikmat agar setiap orang yang mendengar perkataan kita dapat beroleh kasih karunia Tuhan—SST

PERKATAAN KITA BISA MEMBANGUN ATAU MENGHANCURKAN
MAKA, BERHATI-HATILAH DALAM SETIAP UCAPAN


Sumber : www.renunganharian.net

Selasa, 10 Januari 2012

Ampuhnya Doa

1 Petrus 4:7

"Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa."


Menghadapi masa-masa sukar saat ini, banyak pribadi terhilang karena nereka tidak mengenal Kasih Kristus untuk mereka pegang didalam kehidupan mereka. Padahal satu kunci ampuhnya begitu sederhana untuk dilakukan, yaitu Doa. Bahkan Rasul Petrus sendiri telah mengingatkan kita bahwa kesudahan segala sesuatu sudah dekat, oleh karena itu kita harus banyak berdoa.

Satu pribadi yang dapat menguatkan dan mengingatkan kita tentang pentingnya doa, adalah kehidupan Daniel yang dikenal tekun berdoa. Selama bertahun-tahun ia tertawan di kerajaan lain, namun Daniel tidak putus asa atau berubah sikap tidak lagi setia kepada Tuhan; ia tetap menjaga hubungannya dengan Tuhan melalui doa yang ia lakukan tiga kali sehari.

Kesetiaan Daniel dalam hal doa bukan tanpa ujian, justru tantangan yang harus ia hadapi sangat berat; tapi dia tidak pernah berkompromi. Karena ketegasannya terhadap dosa, Daniel dimasukkan ke dalam gua singa yang tampaknya menjadi akhir dari segalanya. Namun justru hal itu menjadi kesempatan bagi Tuhan untuk menunjukkan kuasaNya!

Mari kita bangun roh kita melalui doa, karena dengan berdoa kita sedang melibatkan Tuhan dalam kehidupan kita dan pada saatNya Dia pasti menyatakan kuasaNya atas kita.

Sumber : Air Hidup
Sumber : www.jawaban.com

Jumat, 06 Januari 2012

Awal Yang Mengubah Hidup

Filipi 3:13-14
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

“Tidak ada seorangpun yang bisa kembali ke masa lalu dan memulai awal yang baru, namun setiap orang dapat memulai sesuatu di hari ini dan membuat akhir yang baru” (NN). Sungguh sebuah kalimat bijak yang pantas kita renungkan di awal tahun. Kita tidak dapat mengubah apa yang telah terjadi, namun kita dapat memulai sesuatu dimanapun kita berada saat ini untuk membuat hidup kita menjadi lebih baik ke depannya.

Sebagai orang yang percaya di dalam Kristus, hal ini bukan bicara soal harus melakukan ini dan tidak boleh melakukan itu. Tapi lebih tentang meminta Tuhan untuk menolong kita setiap hari, untuk semakin dalam mengasihi Dia. Dengan cara ini, fokus kita akan terarah pada hal-hal surgawi dan bukan pada hal-hal duniawi.

Dalam hubungannya dengan resolusi tahun baru, hal itu bisa berarti berkomitmen lebih lagi, mengasihi lebih lagi dan menyembah Tuhan lebih lagi. Di awal tahun ini, mari kita menyadari bahwa kehadiran Tuhan dalam setiap area kehidupan lebih dari cukup bagi kita.

Mari jadikan Tuhan segalanya dalam hidup kita sepanjang tahun ini. Tuhan ingin agar kita mengarahkan pandangan kita sepenuhnya hanya kepada-Nya dalam melalui setiap masalah dan cobaan yang sudah menanti dalam kerikil perjalanan hidup. Tuhan harus selalu menjadi fokus utama kita.

Bagaimana kita mengakhiri tahun ini sangat ditentukan dari bagaimana kita mengawalinya. Apakah kita sungguh-sungguh merindukan keintiman yang lebih lagi dengan kekasih jiwa kita? Intim sendiri mengandung arti menjadi dekat, akrab, sangat personal dan pribadi.

Apakah Anda ingin akhir yang baru di tahun ini? Bagaimana Anda ingin mengakhiri hidup Anda? Tahun ini harusnya menjadi tahun yang terbaik bagi Anda, dimana hidup Anda dipenuhi dengan harapan dan kedamaian. Tidak seharusnya setiap tahun menjadi hidup yang mengalir apa adanya tanpa adanya perubahan yang radikal.

Jika Anda adalah orang yang merasa stagnan dalam hubungan Anda dengan Tuhan, sekarang adalah waktunya untuk menghidupkan kembali ‘kisah cinta’ Anda dengan-Nya. Yesus sedang mengetuk pintu hati Anda. Akhir yang nyata dari hidup Anda adalah ketika Yesus berkata, “Baik sekali perbuatanmu itu hai hambaKu yang baik dan setia.” Pernyataan itu hanya ditujukan kepada mereka yang memanfaatkan waktu hidupnya untuk mengenal Dia, mengasihi Dia dan taat mengikuti Dia.

Temukan Tuhan dan penyertaan-Nya yang sempurna dalam hidup Anda saat Anda menempatkan Tuhan sebagai yang utama dalam hidup Anda.


Sumber : www.jawaban.com

Minggu, 01 Januari 2012

Cara Ampuh Keluar Dari Masalah

Mazmur 69:30-31

Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur;


Dalam Mazmur 69, Daud membagikan isi hatinya yang terdalam bagaimana dia berseru kepada Tuhan, menderita, terpukul dan tertekan. Daud merasa kehidupannya mulai tenggelam, terjebak dalam pasir hisap kesulitan.

Apakah Anda pernah merasakannya juga? Atau jangan-jangan sedang mengalaminya? Banjir kesulitan sedang mengalir dalam hidup Anda. Anda mulai kesulitan untuk tetap bertahan, bahkan sepertinya akan tenggelam.

Kebanyakan kita, saat merasa tertekan dan dalam kesulitan, responnya adalah mengasihani diri sendiri dan mengharapkan kita akan mendapatkan penghiburan dan dorongan dari orang-orang sekitar kita.

Tapi reaksi Daud berbeda. Dialah seseorang yang patut kita teladani dalam meresponi kesulitan dan kesedihan dengan cara yang menyenangkan hati Tuhan. Dalam ayat 31 dan 32 di Mazmur 69, Daud mengatakan:

Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur; pada pemandangan Allah itu lebih baik dari pada sapi jantan, dari pada lembu jantan yang bertanduk dan berkuku belah.

Anda tahu, siapa saja bisa memuji Tuhan saat matahari bersinar dengan cerah. Sangat mudah memuji Tuhan dan bersorak ketika kemenangan kita alami. Tetapi memuji Tuhan saat kehidupan kita sedang berada dalam lembah kekelaman… hal ini sangat menyukakan hati Tuhan.

Untuk memuji Tuhan, untuk membesarkan nama-Nya dan bersyukur baik dalam keadaan senang atau sedih, itulah yang menyenangkan hati Tuhan. Hal ini menunjukkan kepada-Nya siapa diri Anda yang sesungguhnya. Hal itu menggambarkan bahwa Anda memiliki iman kepada-Nya, dan akan membukakan pintu berkat bagi apa yang tangan Anda kerjakan.

Jika Anda hari ini sedang dalam keadaan sedih dan menderita, mulailah memuji dan membesarkan Tuhan, dan buktikanlah, Tuhan akan bekerja.


Sumber : www.jawaban.com

SELAMAT DATANG. AYO BELAJAR FIRMAN TUHAN AGAR BERTUMBUH ROHANI KITA

SKALI2 BACA BAGIAN HUMOR AGAR MENYEGARKAN TUBUH KITA

WELCOME! ,PLEASE SHARE THIS BLOG TO YOUR FRIENDS

Cari Topik

Google

KATA-KATA BIJAK UNTUK YG INGIN SUSKES DI DUNIA KERJA

Iman tanpa perbuatan adalah mati


dari Bible

BELANJA ONLINE

Humor

PEMAKSAAN
Dikirimkan oleh Team i-Humor pada Sen, 11/29/1999 - 17:00.
Amin masuk ke sebuah restoran bersama anjing kecilnya. Pegawai restoran berkata, "Maaf Pak, tidak boleh membawa binatang ke sini." Amin menolak dan berkata, "Ini anjing bukan sembarang anjing lho ... dia ini istimewa .... Dia bisa bermain piano!"
"Oke! Kalau Anda bisa membuktikan kehebatannya, anjing Anda boleh tetap berada di dalam restoran ini dan dapat minum gratis!"
Amin membawa anjingnya duduk di kursi piano. Anjing kecil itu langsung beraksi memainkan lagu-lagu Mozart, Ragtime, dan lain-lain. Pegawai restoran dan pengunjung sangat menikmati permainannya.
Tiba-tiba seekor anjing besar masuk ke restoran itu dan menggigit leher anjing kecil itu sambil diseret ke luar dari restoran. Pegawai restoran yang bingung bertanya kepada Amin, "Apa yang terjadi?"
Dengan tenang Amin menjawab, "Ohhh, itu Ibunya. Dia ingin anaknya itu menjadi dokter gigi!"
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. (1Petrus 5:2)
Sumber: Buffalosjokes