Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.
Tahukah Anda bahwa garam jika dibakar akan semakin mengkristal? Ya, ini adalah salah satu keistimewaan garam yang tidak begitu kita perhatikan. Kristal-kristal garam itu akan terlihat jelas diantara abu benda-benda lain yang mudah terbakar.
Jika Anda melihat sifat garam di atas, sadarkah Anda bahwa hal tersebut sejalan dengan kehidupan orang percaya. Tuhan meminta kita menjadi seperti garam, bukan hanya asin namun juga teruji oleh api pencobaan dan pengujian. Bukankah orang benar akan semakin bersinar jika teruji oleh api pencobaan dan pengujian? Contoh nyata tentang mereka yang kepercayaannya benar-benar diuji oleh api adalah Sadrakh, Mesakh dan Abednego.
Tentu Anda ingat tentang kisah ketiga orang tersebut yang dibakar dalam dapur api yang 7 kali lebih panas dari perapian biasa. Tapi apakah mereka terbakar? Tidak, bahkan pakaian mereka tidak rusak sedikitpun. Dengan cara tersebut, seluruh Negeri yang dipimpin oleh Raja Nebukadnezar mengenal Tuhan yang disembah oleh Sadrakh, Mesakh dn Abednego. Kehidupan mereka mengkristal, berkilau dan juga dapat dikecap oleh banyak orang.
Bagaimana dengan kita, apakah telah menjadi seperti garam? Saudaraku, jangan takut dengan berbagai ujian dan pencobaan. Sekalipun kita harus melewati dapur api pencobaan, tetaplah berpegang kepada Tuhan, karena Dia tidak pernah meninggalkan kita. Ingatlah, jika kita berhasil melewati semua itu, hidup kita akan menjadi saksi nyata bagi kebesaran Allah yang kita sembah.
Dapur api pengujian Tuhan ijinkan tidak untuk menghancurkan kita, namun untuk memunculkan yang terbaik dari dalam diri kita.
Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar