Dari kecil saya sering mendapat pujian karena kepandaian yang saya miliki. Karenanya, saya sering merasa sombong dan tinggi hati. Banyaknya prestasi yang saya capai menambah rasa sombong saya. Sejak kecil saya rajin ke gereja dan selalu menghadiri bermacam-macam kegiatan gereja. Hal itu membuat saya merasa telah melakukan pelayanan, dan saya pun menganggap semua kepandaian dan prestasi selama ini adalah upah dari pelayanan tersebut.
-
Selepas SMU, saya melanjutkan kuliah di salah satu Perguruan Tinggi Negeri ternama di Surabaya. Saya mengambil jurusan yang merupakan jurusan favorit -- meskipun jurusan tersebut tidak sesuai dengan keinginan saya. Masalah pun bermunculan. Mulai dari masalah biaya, keluarga, dan saya sendiri yang semakin lama semakin malas. Semua itu membuat saya gagal dalam studi. Saya merasa marah pada Tuhan (meskipun sejak pindah ke Surabaya saya sangat jarang ke gereja). Saya mulai melemparkan sebagian kesalahan pada keluarga dan Tuhan.
Selepas SMU, saya melanjutkan kuliah di salah satu Perguruan Tinggi Negeri ternama di Surabaya. Saya mengambil jurusan yang merupakan jurusan favorit -- meskipun jurusan tersebut tidak sesuai dengan keinginan saya. Masalah pun bermunculan. Mulai dari masalah biaya, keluarga, dan saya sendiri yang semakin lama semakin malas. Semua itu membuat saya gagal dalam studi. Saya merasa marah pada Tuhan (meskipun sejak pindah ke Surabaya saya sangat jarang ke gereja). Saya mulai melemparkan sebagian kesalahan pada keluarga dan Tuhan.
-
Tahun 2000, saya memutuskan berhenti kuliah. Saya pun semakin jarang ke gereja. Saya tidak menyadari pemeliharaan Tuhan dalam hidup saya. Tahun 2001, Dia menyediakan pekerjaan buat saya, tetapi awal tahun 2004 saya keluar dari pekerjaan tersebut. Kehidupan saya pun semakin kacau. Walaupun saya masih dapat hidup dengan cukup layak, tetapi semakin lama keadaan finansial pun semakin tidak menentu.
Tahun 2000, saya memutuskan berhenti kuliah. Saya pun semakin jarang ke gereja. Saya tidak menyadari pemeliharaan Tuhan dalam hidup saya. Tahun 2001, Dia menyediakan pekerjaan buat saya, tetapi awal tahun 2004 saya keluar dari pekerjaan tersebut. Kehidupan saya pun semakin kacau. Walaupun saya masih dapat hidup dengan cukup layak, tetapi semakin lama keadaan finansial pun semakin tidak menentu.
-
Untunglah, pertengahan tahun 2006 Tuhan memberi saya tamparan yang keras namun juga lembut melalui masalah-masalah yang datang beruntun. Dia juga mengutus seseorang untuk menyadarkan saya. Dari orang tersebut, saya belajar untuk mulai dekat dengan Tuhan dan Dia mulai mengingatkan kewajiban-kewajiban saya pada-Nya. Saya mulai menyediakan waktu untuk bersaat teduh dan ke gereja. Perpuluhan dalam materi dan waktu mulai saya jalankan dengan ketat. Dari situ saya merasakan banyak keajaiban. Meskipun saya memberi perpuluhan, saya tidak pernah kekurangan, bahkan semakin mendapat banyak berkat. Saya juga belajar untuk lebih sabar, lebih rendah hati, dan mengucap syukur dalam berbagai hal. Itu sangat membantu saya untuk hidup dalam berbagai kondisi, baik kekurangan dan berlebih.
Untunglah, pertengahan tahun 2006 Tuhan memberi saya tamparan yang keras namun juga lembut melalui masalah-masalah yang datang beruntun. Dia juga mengutus seseorang untuk menyadarkan saya. Dari orang tersebut, saya belajar untuk mulai dekat dengan Tuhan dan Dia mulai mengingatkan kewajiban-kewajiban saya pada-Nya. Saya mulai menyediakan waktu untuk bersaat teduh dan ke gereja. Perpuluhan dalam materi dan waktu mulai saya jalankan dengan ketat. Dari situ saya merasakan banyak keajaiban. Meskipun saya memberi perpuluhan, saya tidak pernah kekurangan, bahkan semakin mendapat banyak berkat. Saya juga belajar untuk lebih sabar, lebih rendah hati, dan mengucap syukur dalam berbagai hal. Itu sangat membantu saya untuk hidup dalam berbagai kondisi, baik kekurangan dan berlebih.
-
Saat ini keadaan finansial saya masih belum pulih sepenuhnya, namun saya tidak begitu ketakutan seperti sebelumnya. Saya percaya Tuhan sudah sediakan segalanya. Saya juga berterima kasih karena Tuhan mengizinkan masalah datang dan memerbaharui saya dalam segala hal. Terima kasih Tuhan Yesus atas pemeliharaan dan perlindungan yang Kau berikan.
Saat ini keadaan finansial saya masih belum pulih sepenuhnya, namun saya tidak begitu ketakutan seperti sebelumnya. Saya percaya Tuhan sudah sediakan segalanya. Saya juga berterima kasih karena Tuhan mengizinkan masalah datang dan memerbaharui saya dalam segala hal. Terima kasih Tuhan Yesus atas pemeliharaan dan perlindungan yang Kau berikan.
-
-
Sumber :http://kesaksian.sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar