TUHAN, BERKATILAH SAUDARA/SAUDARI YANG MEMBACA/BUKA BLOG INI ^^

Rabu, 28 Desember 2011

5 Pengeluaran Terkait Pekerjaan

5 Pengeluaran Terkait Pekerjaan

Pengeluaran rutin bulanan Anda terkait erat dengan keperluan pekerjaan. Boleh jadi biaya yang terkait dengan pekerjaan ini porsinya besar dan menguras isi dompet.


1. Transportasi.

Biaya transportasi dari rumah ke kantor membutuhkan anggaran tinggi. Besarnya biaya transportasi dipengaruhi oleh jarak dan frekuensi. Baik menggunakan kendaraan sendiri atau kendaraan umum.

Memilih kendaraan pribadi yang lebih hemat biaya menjadi solusinya. Atau kombinasikan, beberapa kali tak ada salahnya mencari alternatif kendaraan umum yang lebih murah, dibandingkan mengendarai mobil pribadi setiap hari misalnya. Manfaatkan fasilitas kantor, jika memang tersedia, untuk keperluan pekerjaan.

2. Dilema pengasuhan anak.
Bagi orangtua bekerja, pengasuhan anak menjadi dilema. Untuk memastikan anak aman dan nyaman, serta terawat dengan baik selama ayah-ibu bekerja, dibutuhkan biaya tinggi. Para orangtua mengakui, menitipkan anak di TPA berkualitas membutuhkan biaya tinggi.

Untuk mengatasi kesulitan ekonomi saat krisis, juga sebagai bentuk penghematan, banyak orangtua yang akhirnya memilih jasa penitipan anak yang lebih murah, meski secara kualitas terjadi penurunan. Mencari pengasuh yang lebih murah menjadi pilihan bagi orangtua bekerja untuk mengurangi pengeluaran keluarga.

3. Penampilan dan fashion.

Penampilan penting dalam pekerjaan dan bahkan menunjang kesuksesan karier. Hal ini terbukti dengan tingginya biaya fashion untuk kalangan profesional. Biaya fashion kalangan profesional ini bergantung pada selera. Jika memilih busana perancang ternama, maka biaya busana kerja ini semakin tinggi.

Anda bisa membatasi pengeluaran dengan menerapkan konsep padu padan berbusana, dengan menggunakan stok pakaian lama. Atau, cari alternatif tempat belanja yang lebih terjangkau namun tetap menunjang penampilan kerja.

4. Makanan dan minuman.

Banyak orang yang menghemat dengan cara membawa bekal dari rumah ke kantor. Ini terjadi karena memang biaya makan dan minum saat bekerja memakan biaya tinggi.

Anda mulai bisa berhemat dengan membatasi diri. Boleh saja sesekali minum kopi untuk bersosialisasi, namun tidak untuk menjadikanya aktivitas rutin harian.

5. Sumbangan.

Kemampuan Anda bersosialisasi di kantor juga turut berpengaruh pada pekerjaan dan karier. Rasanya kok sulit menolak jika Anda rekan kerja yang sedang kesulitan dan membutuhkan bantuan dana dari rekan kerja lainnya. Solusinya, Anda tak perlu memaksakan diri jika memang tak memiliki anggaran. Berikan sumbangan sesuai kemampuan Anda, bukan karena gengsi apalagi untuk mencari reputasi.

Sumber : MSN - Kompas Female

Cinta yang Tak Pernah Pudar

Yohanes 1:14

“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”

Tanggal 25 desember merupakan hari peringatan dimana Firman itu turun ke bumi dan menjadi manusia. Bayi Yesus lahir di palungan, tempat yang begitu sederhana. Natal selalu membawa kesan tersendiri buat kita. Biasanya, Natal dirayakan bersama keluarga. Entah itu pergi ke suatu tempat, memberi hadiah kepada orang-orang yang kita cintai, ataupun mengunjungi panti-panti yang ada.

Kasih dan cinta itu kita bagi-bagikan kepada mereka yang ada di dalam hati kita. Kita memikirkan kado apa yang terindah buat mereka. Namun, apakah Natal kali ini kita bertanya kepada diri kita, kado terindah apa yang ingin kita berikan kepada Yesus Kristus yang mau lahir sebagai manusia buat kita?

Kasih dan cinta itu bisa saja kita ungkapkan dengan kado-kado istimewa kepada keluarga tercinta, teman-teman dan sahabat, bahkan kepada mereka yang membutuhkan. Kado yang sah-sah saja diberikan kepada setiap orang. Namun, kado terutama yang harus kita berikan adalah kado kepada Tuhan. Entah itu penyerahan hati kita, penyerahan hidup kita untuk Dia pakai, penyerahan pikiran yang berkenan di hadapan-Nya. Apapun itu, kita serahkan kepada-Nya.

Ketika Yesus lahir ke dunia ini, Dia sudah siap untuk menyerahkan segalanya. Itulah Allah wujud kasih Yesus kepada kita semua. Bukan hanya di hari Natal saja, kiranya kasih dan cinta yang kita berikan kepada-Nya selalu setiap saat. Kita berikan yang terbaik buat-Nya, setelah apa yang Dia lakukan buat kita. Selamat Natal!

Ketika Yesus lahir ke dunia ini, Dia sudah siap menyerahkan segalanya. Sekarang giliran kita.


Sumber : www.jawaban.com

Sabtu, 17 Desember 2011

ANAK DOMBA ALLAH

Filipus pun mulai berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil tentang Yesus kepadanya (Kisah Para Rasul 8:35)



Myfyr Evans, peternak Skotlandia, membeli seekor domba jantan di Northern Area Branch seharga 1,2 miliar rupiah. Padahal, harga normal domba jantan biasanya hanya 2,4 juta rupiah. Namun, Evans berani membelinya karena ia meyakini, hewan itu akan membawa kebaikan dan rezeki besar buat peternakannya.

Alkitab menulis juga tentang ”Anak Domba”, yang tidak hanya membawa kebaikan, tetapi juga menyelamatkan! Ketika itu, sida-sida Etiopia membaca surat Yesaya yang menyebut tentang Anak Domba itu, dan bertanya kepada Filipus, siapa yang dimaksud dalam surat tersebut. Bertolak dari nas itu, Filipus memberitakan Injil keselamatan Yesus Kristus, hingga sida-sida itu percaya dan memberi diri dibaptis dalam nama Yesus (Kisah Para Rasul 8:34-37).

Benar, Yesus Kristuslah Anak Domba Allah yang tak bercacat, yang menebus dosa dunia (1 Petrus 1:18-19). Dan, Dia menjadi seperti domba yang dibawa ke pembantaian, seperti anak domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya. Demikianlah Yesus ”Sang Anak Domba Allah” memberikan diri menjadi kurban tebusan bagi dosa dunia. Agar oleh bilur-bilur-Nya, kita menjadi sembuh (Yesaya 53:5). Dan, di bawah kolong langit ini tidak ada Nama lain yang dapat menyelamatkan manusia dari maut, kecuali nama Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 4:12).

Sudahkah Anda membuka hidup Anda untuk diselamatkan-Nya? Dan seperti Filipus, sebagai orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus, relakah Anda dipakai Allah untuk mengabarkan Injil-Nya? Agar melalui hidup Anda, banyak orang boleh menerima Kristus, diselamatkan, dan memuliakan Allah? —SST

SEBAB KRISTUS RELA DIIKAT DAN DISEMBELIH SEPERTI DOMBA
AGAR KITA, ANAK-ANAK-NYA, DIBEBASKAN DARI IKATAN DOSA


Sumber : www.renunganharian.net

Jumat, 09 Desember 2011

SETENGAH KETAATAN

... aku membawa Agag, raja orang Amalek, tetapi orang Amalek itu sendiri telah kutumpas (1 Samuel 15:20)



Apa akibatnya jika kita tidak melakukan perintah Tuhan dengan segenap hati? Tentu, apa yang kita lakukan menjadi tidak berkenan di hadapan-Nya. Suatu ketika, Saul menerima perintah Tuhan untuk menyerang Amalek dan membinasakan mereka tanpa terkecuali. Saul pun membunuh semua orang Amalek. Hanya, ia menyisakan satu orang, yaitu raja Agag (ayat 8). Pula, ia membiarkan rakyat "menyelamatkan" kambing domba serta lembu yang terbaik-dengan alasan hendak dipersembahkan kepada Tuhan. Apa akibat dari ketaatan Saul yang setengah-setengah ini? Tuhan menolak Saul menjadi raja dan memberikan jabatan itu kepada orang lain. Tidak adilkah Tuhan? Bukankah satu orang saja yang dibiarkan hidup? Apakah artinya satu orang dibandingkan ribuan orang Amalek yang sudah dibunuh Saul? Apakah artinya sebuah "dosa kecil" dibandingkan hal spektakuler yang sudah Saul lakukan untuk membinasakan bangsa Amalek?

Justru di sinilah masalahnya! Ketaatan yang setengah-setengah takkan pernah berkenan di hadapan Tuhan-sebab itu sama dengan ketidaktaatan. Jangan berpikir Tuhan terpesona pada keperkasaan Saul yang telah membinasakan ribuan orang Amalek. Tuhan tidak kenal istilah kompromi. Tuhan menginginkan ketaatan yang total.

Apakah Tuhan berkenan dengan persembahan kita yang sangat banyak, pelayanan kita yang spektakuler dan penuh mukjizat, sementara kita masih menyimpan dosa di hati? Keliru besar kalau kita berpikir bahwa Tuhan akan mengangguk-angguk senang atas jerih lelah kita dalam pelayanan. Taatlah secara total dan tinggalkan dosa sekarang juga -PK

MENAATI TUHAN DENGAN SETENGAH HATI
SAMA ARTINYA DENGAN TIDAK MENAATI

Jerat Kemiskinan

Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia ... supaya ia dapat hidup di antaramu (Imamat 25:35)



Gokal ialah nama seorang petani miskin di India. Begitu miskinnya, sampai-sampai ia dan keluarganya tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan gizi minimal mereka sehari-hari. Akibatnya, tubuh mereka makin lama makin melemah dan malah tidak sanggup mengurus ladang mereka lagi. Kehidupan mereka pun tidak membaik, tetapi malah makin miskin. Gokal hanyalah satu dari jutaan orang di dunia ini, yang terjebak dalam jerat kemiskinan. Mereka sungguh-sungguh tidak mampu keluar dari situ, bahkan terjerat makin dalam tanpa harapan untuk bisa keluar dari sana.

Tuhan tahu beratnya jerat kemiskinan. Itu sebabnya Dia memberikan peraturan khusus mengenai hal ini kepada bangsa Israel. Bagian Alkitab yang kita baca hari ini adalah penggalan peraturan tersebut: Tuhan memerintahkan bangsa Israel merawat orang-orang miskin yang ada di antara mereka. Tidak hanya itu, Tuhan juga mengadakan tahun Yobel bagi Israel, untuk membuka peluang agar orang-orang miskin yang bekerja sebagai upahan, kelak dapat bebas dari jerat kemiskinan (ayat 40-41).

Saat ini, kita juga mengemban perintah untuk menolong orang-orang miskin di sekitar kita agar mereka keluar dari jerat kemiskinan. Kita dapat meneruskan pertolongan jangka pendek, yaitu mencukupkan kebutuhan sehari-hari mereka. Namun, kita juga perlu menyediakan pertolongan jangka panjang, yaitu menyelenggarakan pendidikan, pelatihan kerja, pendampingan usaha, dan sebagainya. Kita dapat melakukannya sendiri atau menyalurkannya melalui lembaga-lembaga yang dapat dipercaya. Lakukanlah dengan kasih kepada Allah, yang senang melihat kita peduli -ALS

BERBAGILAH DENGAN YANG KURANG
AGAR KESAKSIAN ANAK TUHAN MAKIN BERKUMANDANG

Minggu, 27 November 2011

Iman siapa?

Kita sering mendengar seseorang berkata kepada orang yang sedang sakit dan didoakan: “Imanmu kurang besar, maka Tuhan tidak menyembuhkanmu. Ayo berimanlah.” Kata-kata ini dikeluarkan ketika orang yang sakit tersebut didoakan dan ternyata tidak sembuh dengan cara yang ajaib, seperti yang diinginkan. Si sakit bukan hanya sakit jasmani, tetapi kini ia merasa bersalah dan dipojokkan karena imannya yang tidak cukup untuk mendapatkan kesembuhan.

Tetapi kalau kita membaca beberapa kisah di dalam Alkitab, tidak diperlukan iman di pihak si sakit untuk mendapatkan kesembuhan itu. Iman itu justru harus dimiliki oleh orang yang memohon kepada Tuhan Yesus untuk orang lain yang sakit. Yesus memuji iman para penggotong orang lumpuh yang masuk melalui atap rumah, bukan hanya si lumpuh (Markus 2:1-5). Yesus menuntut iman kepada Yairus yang memohon agar Yesus menyembuhkan anak perempuannya. Saat si anak perempuan Yairus sudah meninggal, maka yang diperlukan adalah iman Yairus, si pemohon, bukan anak perempuannya (Markus 5:21-23, 35-43).

Begitu juga dengan perempuan Fenisia. Anaknya yang kerasukan roh jahat tidak berjumpa dengan Yesus sehingga Yesus tidak menuntut iman dari anak itu. Tetapi Yesus menuntut iman dari ibunya, perempuan Fenisia itu, yang datang menghadap Yesus untuk memohon kesembuhan anaknya. Dan imannya yang besar membuat Yesus menyembuhkan anaknya (Markus 7:24-30).

Ini juga terjadi saat Yesus turun dari gunung di mana Dia dimuliakan. Ada seorang bapak yang anaknya sedang kerasukan setan. Anaknya yang tidak sadar itu tentu tidak memiliki iman sedikit pun kepada Yesus. Tetapi ayahnya memiliki iman sekalipun sangat kurang sehingga dia meminta agar Yesus menolongnya untuk lebih beriman (Markus 9:14-29)
Kisah ini menunjukkan bahwa justru orang yang memohon atau berdoa untuk kesembuhan orang lain itulah yang dituntut imannya. Memang ada juga iman itu dituntut dari orang-orang yang sedang sakit itu sendiri kalau mereka langsung berhadapan dengan Yesus dan memohon kepada-Nya. Namun, jika ada orang yang menjadi perantara atau dalam istilah sekarang adalah pendoa syafaat, memohonkan untuknya, maka orang itulah yang harus beriman.

Karena itu, jika seseorang yang mendoakan menuduh orang yang didoakannya kurang beriman sehingga tidak mendapatkan mukjizat, maka ia perlu mawas diri. Jangan-jangan dialah yang kurang beriman. Siapakah yang lebih ingin disembuhkan daripada orang yang sakit itu sendiri?

Kesembuhan itu merupakan kedaulatan Allah. Maka menuduh orang yang sedang sakit sebagai kurang beriman ketika mukjizat itu tidak/belum terjadi, itu hanya akan memperparah keadaannya.

Sumber : Panggilanhidup.net

Senin, 21 November 2011

Berita : Relik yang Membuktikan Yesus Itu Hidup



Sebuah kotak ditemukan di situs penggalian di Yerusalem. Kotak ini ditemukan di luar tembok Kota Tua Daud di Yerusalem yang merupakan sisa dari era Byzantium. Kotak yang diukir dari tulang sapi, kuda, atau unta ini berhiaskan salib dengan ukuran hanya 0.8 x 0.6 inci. Menurut Yana Tchekhanovets dari Israel Antiquities Authority, kotak ini diduga kuat dibawa para umat Kristiani pada akhir abad 16. Di dalam kotak ini ternyata ada isinya.

Saat tutup kotak dibuka, tampak dua foto yang masih bisa dilihat dalam cat dan daun emas. Foto itu merupakan figure pria dan wanita yang kemungkinan besar diperkirakan sebagai Yesus dan Bunda Maria. Kotak ini sebenarnya sudah ditemukan dua tahun lalu dan diteliti dengan seksama oleh para ahli hingga akhirnya terungkap dalam konferensi arkelogi baru-baru ini.

Kotak yang bermakna sejarah buat bangsa Israel pada umumnya dan bagi umat Kristen secara khusus ini diklaim penting karena menawarkan bukti arkeologi bahwa Yesus memang ada dan diabadikan dalam foto yang terdapat di dalam kotak tersebut. Ikon semacam ini memang sering digunakan pada jaman Byzantium dan tak terbatas pada upacara gereja, seperti dikutip foxnews. Temuan ini menandai keyakinan Kristen telah ada dari 1.400 tahun yang lalu.

Sebuah penemuan penting dan mempertegas penemuan-penemuan sebelumnya bahwa Yesus itu sungguh ada. Ada satu fakta lagi yang jelas-jelas terbukti bahwa apa yang Alkitab katakan memang benar adanya. Untuk itu, sungguh wajar jika kita mempercayai bahwa Yesus adalah Juru Selamat yang dapat menyelamatkan manusia dan sudah mengorbankan Diri-Nya di kayu salib.


Sumber : inilah/lh3

Setengah Hati

Kolose 3:23
Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia


Seorang ibu sedang menunggu antrean di kasir supermarket. Hanya ada tiga pembeli di depannya, tetapi ia harus menunggu lama. Rupanya sang kasir menghitung barang sambil mengobrol dengan temannya yang membungkus barang. Mereka melayani pembeli dengan setengah hati.

Ketika sampai di depan kasir, si ibu bertanya, “Siapa manajermu?” Sang kasir kaget, lalu berkata, “Maaf, ibu menunggu lama.” “Tidak mengapa,” jawab ibu itu, “Besok ini tidak akan terjadi lagi!” Esok harinya sang kasir dipecat. Ia tidak tahu bahwa ibu itu adalah istri pemilik supermarket.

Banyak orang bekerja setengah hati, tanpa rasa antusias. Mereka enggan memberi yang terbaik. Yang penting dapat penghasilan. Akibatnya, hasil kerja mereka pun mengecewakan. Mental kerja seperti ini tidaklah kristiani.

Rasul Paulus memahami pekerjaan sebagai panggilan. Maka, orang kristiani diminta bekerja dengan segenap hati dan penuh dedikasi. Jadi bukan hanya tuannya puas, Tuhan pun ikut senang. Upah bekerja bukan hanya uang, tetapi juga berkat Tuhan (Kolose 3:24). Bentuknya bisa berupa kepuasan bekerja. Kita akan merasa diri berarti ketika orang lain bisa menikmati hasil karya kita. Juga kita akan disayang atasan, karena bekerja dengan loyal dan dapat diandalkan.

Pekerjaan Anda mungkin tidak menarik. Tidak sesuai hobi Anda, atau rutin dan menjemukkan. Penghasilan pun mungkin minim. Namun, jangan jadikan itu alasan untuk bekerja sembarangan. Bagaimanapun, bisa bekerja adalah berkat dan kesempatan. Kerjakan itu dengan sepenuh hati, sebagai wujud ibadah yang sejati.

Bagi yang bekerja setengah hati, pekerjaan itu beban; bagi yang bekerja sepenuh hati, pekerjaan itu tantangan


Sumber : WWW.JAWABAN.COM

Kamis, 17 November 2011

Pengkhotbah 11:1-5: “akan menuai walau ditengah badai”

Author : |

Pengkhotbah 11:1 “Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu”.

Apakah ayat ini tidak keliru..? Yang pasti tuh roti bakalan hancur lebur berantakan dan tidak akan kembali…! Mana bisa roti yang dilempar ke air akan kita dapatkan kembali lama setelah berada disana…?! mungkin kalau roti-rotian dari karet, bukan roti dari adonan tepung.

Jamieson-Fausset-Brown Bible Commentary mengaitkan hal ini dengan kebiasaan orang yang melemparkan benih dari perahu ke aliran sungai Nil yang sedang meruah (overflowing). Atau kebiasaan mereka menabur benih ke tanah yang berair (rawa). Jika airnya menyusut maka akan tumbuh gandum-gandum dari tanah tersebut. Pada akhir komentar mereka mencatat bahwa pemberian kita kepada orang lain yang tak berpengharapan akan terbukti bukan merupakan suatu kesia-siaan.

Alkitab memang tidak keliru. Dalam ayat ini ada sesuatu yang sedang disampaikan Roh Kudus bagi kita orang yang percaya untuk dipahami.

Roti merupakan makanan pokok, berkat atau sesuatu yang berharga dalam kehidupan kita (waktu, talenta, uang, tubuh), yang juga bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Roti merupakan Firman Allah (Manna) (Mat.4:4; Deut.8:3; Maz.119:103; Isa 55:10; Keluaran.16).

Dalam Mark.14:22 waktu Yesus pecahkan roti Dia katakan: “Inilah TubuhKu”.

Di Mat. 15:26, Tuhan Yesus katakan bahwa roti diperuntukkan bagi “anak-anak”.

Eccl 11:1 adalah roti yang dikhususkan bagi kita orang percaya (anak-anak kerajaan), bukan untuk orang dunia. Orang dunia akan bingung baca ayat tersebut tanpa pengertian yang benar. Bagi kita ayat diatas merupakan suatu kenyataan dari pengharapan serta keajaiban yang kita alami sepanjang kehidupan kita bersama Tuhan. Nothing impossible for God.

Ayat ini ada yang mengelompokkannya kedalam bab mengenai saran atau nasehat terhadap ketidak-pastian dari kehidupan. Ayat 1, adalah ayat yang mengandung janji Tuhan dan pengharapan kita yang tidak akan pernah dikecewakan. Juga merupakan suatu kepastian dari janji dan jaminan Tuhan bagi orang percaya, anak-anakNya.

Kita memiliki janji bahwa setiap hal yang difirmankan oleh Tuhan cepat atau lambat pasti akan terpenuhi. Terkadang ada sebagian dari janji-janji tersebut seperti roti yang kita lemparkan ke air, sepertinya mustahil akan terealisir, sia-sia. Tapi janganlah sampai kita kehilangan iman karena penantian tersebut, karena Tuhan sudah menggaransi bahwa Dia akan menepatinya.

Orang yang tidak percaya tidak akan mungkin melemparkan “roti” mereka pada hal-hal yang tidak memberikan kepastian. Jangankan memberi, dalam berinvestasi saja mereka akan perhitungkan benar-benar untung rugi dan waktu dari realisasinya. Tapi bagi kita orang percaya, hal yang berharga termasuk waktu, talenta, pelayanan pribadi, dan berkat kita, akan kita prioritaskan untuk pekerjaan Tuhan yang seringkali nampak tidak ada, atau tidak jelas return of ivestmentnya. Tapi suatu kali kelak pasti roti itu akan kita terima kembali, ini adalah suatu kepastian. Ayat diatas tidak tertulis “…mungkin engkau akan mendapatkannya kembali….” tapi “…maka engkau akan mendapatkannya kembali…”. Jadi jangan takut untuk terus melakukan investasi dalam pekerjaan Tuhan. Sumber yang kita berikan bagi pekerjaan Tuhan akan menghasilkan jiwa-jiwa dikemudian hari yang berdampak sampai pada kekekalan.

Pada ayat selanjutnya (Eccl.11:2) kita diarahkan lebih jelas untuk memberikan atau menyalurkan bagian berkat kita kepada Tujuh (angka sempurna) dan Delapan (angka kebangkitan). Kita sebagai umat tebusan harus menyalurkan investasi (pemberian/pelayanan diri) kita kepada pemberitaan injil Yesus Kristus yang sempurna, yang merupakan satu-satunya jalan yang menjanjikan kebangkitan dalam kemuliaan bagi orang yang percaya. Prioritas kita orang percaya adalah pekerjaan pemberitaan injil Tuhan Yesus Kristus, at any cost. Dasar dari pemberian/pelayanan dan investasi kita adalah pemberitaan injil, bukan supaya orang lain senang, supaya disayang gembala, dll tapi untuk pemberitaan injil Tuhan.

Eccl.11:3 memastikan bahwa dalam posisi apapun dan dimanapun kita berada, disitulah berkat dan tuaian dari Tuhan akan menjadi bagian kita. Dimana saja selalu ada kesempatan, dan berkat Tuhan tidak akan pernah terbatas/terhalang oleh situasi dan kondisi sekitar. Seringkali tempat /lokasi/posisi menjadi alasan kita akan janji Tuhan yang tertunda. Kita akan berusaha mencari lokasi dan posisi baru untuk merealisasikan nya. Padahal Tuhan dapat memberkati kita dimanapun dan apapun keadaan kita. Roh Kudus katakan diayat 3, tidak masalah pohon akan jatuh kemana saja … ditempatnya tumbang, disanalah ia akan tergeletak. Tuhan dapat bekerja dalam segala situasi, percaya dan terimalah kenyataan ini.

Eccl.11:4 mengingatkan kita untuk tidak melihat pada situasi sekeliling terlebih yang negatif dan merupakan penghalang yang menghambat pertumbuhan iman. Kita harus tetap menabur tanpa memperhatikan keadan angin dan terus mengharapkan tuaian tanpa memperdulikaan awan yang mungkin gelap menakutkan.

Apa iya dalam segala situasi yang tidak menjanjikan tersebut, dibawah awan gelap gulita menakutkan yang sebentar lagi badai akan datang menghancurkan segalanya, kita masih bisa menuai…? jangan panik…! jangan menjadi lemah dan goyah…!

Eccl.11:5 menjelaskan hal itu bahwa percuma saja kita coba mencari tahu jalan Tuhan atau mau coba membuat formula pekerjaan Roh yang luarbiasa. Tuhan adalah Mahakuasa dan Tuhan dari segala kemustahilan..! (Mat.19:26). Jangan coba ingin tahu dan memperkirakan bagaimana jalan Tuhan mengembalikan roti kita dari air setelah berhari-hari terapung atau tenggelam disana. Yang pasti kita akan terima kembali roti yang utuh..segar..baru dan berlipat sesuai kebutuhan kita tanpa disertai ketamakan dan keserakahan.

Pengkhotbah yang berhikmat menulis; “Seperti halnya kita tidak tahu bagaimana tulang-tulang bisa terbentuk dari sperma didalam kandungan wanita, kita tidak tahu juga cara Tuhan menolong dan memberkati kita. Percaya saja padaNya tanpa perdulikan segala situasi sekitar kita..just believe in Him..! Dia Bapa yang baik dan tahu setiap keperluan anak-anaknya. Oleh sebab itu kalau anda setuju, bagi orang percaya, kita akan tetap menuai ditengah badai..!

Apapun tuaian yang sedang anda harapkan, percayalah cepat atau lambat itu pasti terjadi oleh karena Tuhan. Kalau anda sedang berdoa buat keluarga dan jiwa-jiwa yang belum selamat, inipun masuk dalam agenda Tuhan bagi tuaian kita.

Hidup dengan Tuhan adalah hidup yang berpengharapan. Keajaiban dan berbagai kemustahilan kita alami disepanjang jalan ini. Raja Salomo dengan hikmat dan pengalaman kehidupannya melalui urapan Roh Kudus menulis buku ini pada masa-masa terakhir dari pemerintahannya (935 BC). Dia telah banyak menyaksikan dan mengalami keajaiban hidup bersama Tuhan. Kitab ini berfokus pada masalah kesia-siaan dalam kehidupan manusia seperti yang dicatat pada Eccl.1:2, “Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia. Segala sesuatu yang dicapai manusia didunia ini baik hikmat dan kekayaan merupakan kesia-siaan belaka, kecuali jika disertai takut, taat dan hormat akan Tuhan.

Pengkhotbah memberikan jawaban atas pertanyaan sulit tentang apakah arti dari kehidupan ini..? Bagi si materialistis obyek kehidupan mereka adalah kelimpahan harta benda dan keberhasilan cita-cita duniawi diluar Tuhan. Si Sensualis akan mengartikan kehidupan atas pencapaian kepuasan fisik (seks, makan-minum, petualangan, kegairahan lainnya). Bagi kaum intelektual mereka mencari arti kehidupan melalui penemuan intelektual, hikmat dunia, dlsb. Semua ini adalah kesia-sian dari kesia-siaan.

Hidup manusia sangat singkat, penghakiman akan datang, dan Allah adalah Mahakuasa. Kesimpulan dari kitab ini terdapat pada Eccl.12:13 “Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat”.

Firman adalah seperti Air (Efesus 5:26; Yohanes 15:3; 17:17; Mazmur 119:5,9). Air juga merupakan bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa (Rev.17:15).

Lemparkanlah rotimu ke air maka engkau akan mendapatkannya kembali…! Pasti…! Bawalah Firman Allah, kenalkan Yesus bagi bangsa-bangsa maka Firman itu tidak akan kembali dengan sia-sia tapi akan menghasilkan keselamatan bagi banyak orang.

Serahkan dirimu sepenuhnya dipimpin oleh firman dan kerjakan segala sesuatu seturut firman Tuhan maka pengharapan sudah menanti dimasa yang akan datang. Amin.


Sumber :www.gpdiworld.us

Selasa, 15 November 2011

Humor : TOBAT =====

Badu sedang ngobrol dengan Budi tentang pendeta yang pernah khotbah di
gerejanya.

Badu : "Bud, pernah ada pendeta yang sangat disiplin sekali diundang
khotbah di gerejaku."

Budi : "Disiplinnya gimana?"

Badu : "Dia gak suka sama jemaat yang suka datang terlambat. Padahal
anggota gerejaku kebanyakan para pebisnis yang suka lelet
datang ke gereja. Sebelum khotbah dia minta kepada majelis
untuk menutup semua pintu masuk agar yang terlambat tidak bisa
masuk. Pendeta itu mungkin berpikir agar anggota jemaat bisa
bertobat dan bisa disiplin dalam bergereja."

Budi : "Wahhh ... bagus tuhh ... jarang lho ada pendeta tegas kaya
gitu. Trus gimana hasilnya?"

Badu : "Iyaa ... lhoo ... gak hanya jemaat yang bertobat ... tapi juga
majelisnya .... Mereka tobat dan gak akan mau undang pendeta
itu khotbah lagi ... hi hi hi hi ....!"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"agar kamu jangan menjadi lamban,
tetapi menjadi penurut-penurut mereka
yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian
dalam apa yang dijanjikan Allah." (Ibrani 6:12)

Sumber :
www.sabda.org

Jumat, 11 November 2011

Jemaat Efesus

Wahyu 2:3-4

Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.”


Jemaat di Efesus dikenal sebagai jemaat yang setia dan penuh semangat penginjilan. Mereka tidak terpengaruh pada lingkungan disekeliling mereka yang menyembah berhala. Mereka dikatakan selalu menjaga integritas mereka, mereka punya karunia mampu membedakan rasul palsu dari yang asli, mereka rela menderita dan tidak kenal lelah.

Namun mengapa Tuhan masih menegur mereka? Jawabannya adalah karena mereka meninggalkan kasih mula-mula, yang berarti lebih memprioritaskan "pekerjaan Tuhan" daripada kerinduan untuk mengenal lebih jauh "pribadi Tuhan".

Melakukan pekerjaan Tuhan adalah penting, namun lebih penting lagi bagi kita untuk melayani Tuhan, menjaga keintiman dengan Tuhan secara konsisten. Kita harus tetap mengarahkan fokus pada kasih yang semula agar fokus tidak berpindah kepada "sekedar menjalankan tugas dan kewajiban" dan akibatnya kehilangan kasih yang semula, kasih yang meluap-luap ketika kita pertama kali menerima Kristus.

Agar pelayanan kita berkenan bagi Tuhan, marilah kita tetap menjaga bahwa apapun yang kita kerjakan adalah semata-mata demi kemuliaanNya, karena kita begitu mengasihiNya, bukan karena sekedar sebuah tuntutan semata.

Tetapkan prioritas yang benar agar semua yang kita lakukan berkenan dihadapan Tuhan.

Sumber : renungan harian
Sumber : www.jawaban.com

Sabtu, 08 Oktober 2011

Lebih Dari Sekedar Agama

"Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus."

Kol 2:16-17


Pernah diceritakan tentang begitu banyaknya orang-orang yang merekomendasikan untuk berpindah agama mengikuti agama mayoritas pada negara dimana mereka berada. Alasannya bermacam-macam, namun menakutkan. Kekhawatiran akan dikucilkan, dipersulit, mengalami penindasan hingga terancamnya jiwa dan keselamatan diri sendiri dan keluarga, jika menganut agama minoritas.

Inilah yang terjadi di banyak negara. Agama seringkali berubah fungsi menjadi atribut yang penting bagi pergaulan, bagi kehidupan duniawi, pertemanan, pamor, kedudukan dan status sosial seseorang. Melalui agama juga banyak dari mereka menghakimi dan menindas satu sama lain. Atau juga pola pikir kebanyakan jemaat yang menganggap gerejanya adalah yang terbaik, cara beribadatnya yang terbaik, bentuk prosesinya terbaik, pendetanya lebih pintar ngomong, altarnya lebih keren, dan lain sebagainya.

Inilah sebuah bentuk yang dapat timbul, apabila kita mendasarkan keimanan hanya pada bentuk lahiriah duniawi saja. Kristiani bukan soal agama. Terlepas dari semua proses dan denominasi yang berbeda2, yang terpenting adalah hubungan pribadi kita dengan Tuhan.

Yang terpenting adalah percaya Yesus adalah juru selamat pribadi anda, hidup sesuai dengan keinginan Tuhan, selalu berupaya setiap saat menjadi biji mataNya, menjadi garam dan terang di dunia, dan membagi kasih kepada sesama seperti halnya anda dikasihi Tuhan. Label atau atribut apapun itu tidak berarti apa2 dalam hubungan kita dengan Allah.

Bukan atributnya yang terpenting, melainkan hubungan antara kita dengan Tuhan lah yang harus diutamakan.


Sumber : www.jawaban.com

Selasa, 04 Oktober 2011

Ibadah yang Membosankan

“Ayo kalian masuk ke ruang anak-anak sekolah minggu,” kata saya kepada Rere dan Adam, dua anak teman saya yang baru berusia 10 dan 8 tahun.

“Tidak ah, di sini saja!” jawab mereka pelan.

“Lho memang kenapa?”

“Di situ membosankan.”

Saya tertawa kecil. Jawaban yang polos tetapi jujur.

Kadang kita juga merasa bosan dengan apa yang namanya ibadah di gereja. Ada semacam rutinitas. Ada kejenuhan. Ada kekosongan.

Ada beberapa penyebab yang membuat ibadah terasa membosankan:

1. Diri sendiri.

Kebosanan bisa berasal dari diri sendiri. Kita mungkin tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk beribadah. Kita tidur terlalu larut di hari Sabtu dan menjadi malas bangun di hari Minggu. Kita tidak lagi menghormati hari Sabat sebagaimana diperintahkan oleh 10 Perintah Allah yang masih berlaku sampai saat ini. Hubungan kita dengan Allah mungkin sedang jauh karena dosa-dosa kita atau karena kelalaian dan kemalasan kita dalam memelihara Saat Teduh setiap hari. Maka apapun yang berbau rohani akan terasa membosankan bagi kita. Tidak ada kehidupan di dalam ibadah jika kita tidak bertobat.

2. Pengkhotbah yang membosankan.

Kadang ada khotbah-khotbah yang memang membuat kita mengantuk terutama jika tema-tema khotbah itu terlalu sederhana, sering kita dengar, kurang ilustrasi, dan tidak ada hal-hal baru di situ. Pengkhotbah juga bisa membuat kita mengantuk karena suara yang datar, intonasi yang monoton, atau tatapan mata yang tidak diarahkan ke jemaat. Para pengkhotbah perlu terus mengevaluasi cara dan isi khotbahnya.

3. Entertaining Worship (Ibadah yang Menghibur)

Penekanan yang berlebihan pada kemasan ibadah untuk menarik jemaat bisa menyebabkan kebosanan. Kemasan itu membuat manusia mengalami kepuasan karena bentuk-bentuk hiburan yang disediakan seperti musik, tarian, media, dekorasi, dan panggung yang mewah. Tetapi kepuasan itu bukan dari Allah, kepuasan itu semu dan sementara. Padahal kepuasan ibadah hanya bisa diberikan oleh Allah, dan jemaat perlu dilatih untuk mencari kepuasan itu pada Allah saja. Fokus diarahkan perlu pada Allah saja, bukan pada pernik-pernik ibadah. Hadirat Allah jauh lebih penting daripada entertainment dalam ibadah.

Akhirnya, kita perlu mengejar Allah dan kemuliaan-Nya lebih dari apapun baik pada saat ibadah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada gereja yang sempurna. Tetapi pencarian, kehausan, dan pengejaran akan Allah akan mendatangkan kepuasan di dalam ketidaksempurnaan itu.


Sumber : panggilanhidup.net

Ibadah yang Membosankan

“Ayo kalian masuk ke ruang anak-anak sekolah minggu,” kata saya kepada Rere dan Adam, dua anak teman saya yang baru berusia 10 dan 8 tahun.

“Tidak ah, di sini saja!” jawab mereka pelan.

“Lho memang kenapa?”

“Di situ membosankan.”

Saya tertawa kecil. Jawaban yang polos tetapi jujur.

Kadang kita juga merasa bosan dengan apa yang namanya ibadah di gereja. Ada semacam rutinitas. Ada kejenuhan. Ada kekosongan.

Ada beberapa penyebab yang membuat ibadah terasa membosankan:

1. Diri sendiri.

Kebosanan bisa berasal dari diri sendiri. Kita mungkin tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk beribadah. Kita tidur terlalu larut di hari Sabtu dan menjadi malas bangun di hari Minggu. Kita tidak lagi menghormati hari Sabat sebagaimana diperintahkan oleh 10 Perintah Allah yang masih berlaku sampai saat ini. Hubungan kita dengan Allah mungkin sedang jauh karena dosa-dosa kita atau karena kelalaian dan kemalasan kita dalam memelihara Saat Teduh setiap hari. Maka apapun yang berbau rohani akan terasa membosankan bagi kita. Tidak ada kehidupan di dalam ibadah jika kita tidak bertobat.

2. Pengkhotbah yang membosankan.

Kadang ada khotbah-khotbah yang memang membuat kita mengantuk terutama jika tema-tema khotbah itu terlalu sederhana, sering kita dengar, kurang ilustrasi, dan tidak ada hal-hal baru di situ. Pengkhotbah juga bisa membuat kita mengantuk karena suara yang datar, intonasi yang monoton, atau tatapan mata yang tidak diarahkan ke jemaat. Para pengkhotbah perlu terus mengevaluasi cara dan isi khotbahnya.

3. Entertaining Worship (Ibadah yang Menghibur)

Penekanan yang berlebihan pada kemasan ibadah untuk menarik jemaat bisa menyebabkan kebosanan. Kemasan itu membuat manusia mengalami kepuasan karena bentuk-bentuk hiburan yang disediakan seperti musik, tarian, media, dekorasi, dan panggung yang mewah. Tetapi kepuasan itu bukan dari Allah, kepuasan itu semu dan sementara. Padahal kepuasan ibadah hanya bisa diberikan oleh Allah, dan jemaat perlu dilatih untuk mencari kepuasan itu pada Allah saja. Fokus diarahkan perlu pada Allah saja, bukan pada pernik-pernik ibadah. Hadirat Allah jauh lebih penting daripada entertainment dalam ibadah.

Akhirnya, kita perlu mengejar Allah dan kemuliaan-Nya lebih dari apapun baik pada saat ibadah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada gereja yang sempurna. Tetapi pencarian, kehausan, dan pengejaran akan Allah akan mendatangkan kepuasan di dalam ketidaksempurnaan itu.


Sumber : www.jawaban.com

Jumat, 30 September 2011

Humor : Kucing


Enam tahun yang lalu, seorang pria membeli seekor anak kucing dan
mencoba untuk mengajari anak kucing tersebut berbicara. Setiap hari
selama enam tahun pria tersebut mengajari kucingnya agar dapat membaca
huruf, angka dan merangkai kata.

Dari hari ke hari dia selalu berkata kepada kucingnya: "Ayo tirulah
kalimatku ...." kemudian dia menyebutkan satu kata atau kalimat dan
berharap kucing tersebut dapat meniru apa yang dikatakanya. Tetapi
yang dapat dilakukan kucingnya hanya menatap mata 'gurunya' dalam-
dalam, yang entah karena alasan apa tidak pernah frustasi dan menyerah
mengajarkan kucingnya berbicara.

Dan setelah enam tahun berlalu, terjadilah keajaiban, kucing tersebut
berbicara kepada 'gurunya', "Hei, AWASSSS ... , rantai besi itu akan
jatuh ke kepalamu."

Mendengar kucingnya berbicara, pria tersebut terkejut dan spontan
menatap kucingnya, sehingga dia tidak dapat menghindari rantai besi
yang jatuh dengan sukses di atas kepalanya.

Kucingnya menggelengkan kepala dan berkata, "Lihatlah, selama enam
tahun dia berusaha mati-matian mengajariku berbicara; setelah enam
tahun aku akhirnya memutuskan untuk berbicara, ehhh ... dia malah
tidak mau mendengarkan perkataanku."

---------------------------------------------------------------------
"Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah
matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan
usaha menjaring angin." (Pengkhotbah 2:14)
Sumber : www.sabda.org/sabdaweb
---------------------------------------------------------------------
Sumber: buffalosjokes.com

Kamis, 29 September 2011

Mujizat Pertama


Yohanes 2:11
Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
 


Mukjizat pertama Yesus adalah mengubah air menjadi anggur. Apa yang Yesus mulai tidak selesai; Pekerjaan-Nya yang ajaib ini tidak pernah berubah: "Yesus Kristus tetap sama kemarin, hari ini dan sampai selama-lamanya" (Ibrani 13:8).
Mukjizat terakhir tidak berakhir di rasul terakhir yang disebutkan dalam Alkitab. Ini benar adanya karena selama Allah mengasihi manusia dan janji-Nya tidak berubah, hal-hal yang ajaib akan senantiasa ada.
Dalam Markus 16:15-20, Yesus menegaskan bahwa mukjizat bukanlah hadiah khusus untuk beberapa, tetapi bagi semua orang percaya. Jika ada yang mengklaim bahwa mukjizat telah berakhir maka orang atau orang-orang tersebut menyangkal kekuatan doa. Karena ketika Allah mendengar dan menjawab doa Anda, itu adalah sebuah mukjizat.
Anda mungkin merasa bahwa hari ini Anda tidak memerlukan keajaiban. Namun dengarkan hal ini baik-baik, kita semua yang hidup membutuhkan mukjizat setiap hari. Setiap napas adalah sebuah mukjizat. Setiap tindakan kebaikan adalah sebuah mukjizat. Setiap kali Anda memaafkan dan menerima pengampunan, itu sebuah mukjizat. Setiap doa adalah sebuah mukjizat. Mukjizat adalah tanda-tanda yang menunjuk kepada Allah. Harapkan mukjizat Allah dalam setiap saat kehidupan Anda.
Ketika Anda berdoa hari ini, harapkan Allah mendengar dan menjawabnya. Kesembuhan Anda adalah hari ini. Pembebasan Anda adalah hari ini. Tanda-tanda dan mukjizat yang terjadi dalam hidup Anda adalah hari ini! (Daily Breakthrough / Rod Parsley)

Setiap orang percaya pasti mengalami mukjizat Allah di dalam kehidupannya.

Sumber : www.jawaban.com

Sabtu, 10 September 2011

Hidup dalam Mujizat Allah

Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!" Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh. Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN. Yosua 10:12-14
    Ketika Yosua dan bangsa Israel berperang melawan musuh, peperangan belum selesai tetapi musuh masih banyak, dan Yosua berkata-kata kepada Tuhan supaya matahari dan bulan berhenti bergerak, supaya hari diperpanjang sehingga mereka dapat menyelesaikan peperangan. Tuhan mengabulkan permintaan Yosua, matahari dan bulan berhenti dan tidak bergerak, hal ini terjadi karena Tuhan menyertai Yosua.

    Tuhan berkata pada Yosua maju berperang, Tuhan yang akan ganti berperang bagi mereka, Tuhan yang akan menyerahkan musuh ke tangan Yosua, sehingga tak ada seorang pun yang tahan menghadapi Yosua (Yos. 1:2-5).

    Tuhan menyertai Yosua sebab ia adalah orang yang berkenan di hadapan Tuhan. Tuhan selalu menyertai apa yang Yosua lakukan, hidupnya penuh dengan mujizat yang dikerjakan oleh Tuhan. Yosua selalu bertindak bukan dengan akal namun dengan iman dan meminta pertolongan Tuhan untuk menyelesaikan setiap pekerjaannya.

Beberapa syarat untuk hidup dalam mujizat Tuhan:
1. Hidup Kudus

    Dalam Yos. 3:5-6, Yosua berkata pada bangsanya untuk menguduskan diri, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di anatara bangsa Israel. Kita harus menguduskan diri kita supaya perbuatan Allah yang ajaib dinyatakan dalam hidup kita. Kita di panggil untuk hidup kudus (1Kor. 1:2).

    Sebab Allah kita adalah Allah yang kudus, dan Allah ingin tinggal di tengah-tengah umatNya untuk menyatakan mujizatNya. Karena itu kita harus kudus supaya Allah tinggal dan hadirat Tuhan turun dalam kehidupan kita.

2. Menjalin Hubungan Dengan Tuhan

    Yosua memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Tuhan, ia seperti sabahat dengan Tuhan. Yosua selalu mencari Tuhan, saat Musa berhadapan dengan Tuhan, Yosua tetap tinggal di dalam kemah sembayang karena ia ingin selalu dekat dengan Tuhan (Kel. 33:11). Yosua memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Tuhan sehingga apa yang ia minta Tuhan kabulkan.

    Dalam Yoh. 15:14-16 tertulis Tuhan memilih kita, kita akan menjadi sahabat Tuhan jika kita melakukan kehendakNya, dan Tuhan rindu kita menjadi sahabatNya, dan menghasilkan buah dan supaya apa yang kita minta kepada Bapa dikabulkan.

3. Tekun Dalam Iman

    Apapun yang terjadi, Yosua memilih untuk tetap beribadah kepada Tuhan (Yos. 24:15). Tuhan ingin kita menjadi anak-anakNya yang setia, bertekun dalam ibadah kita pada Tuhan (2Ptr. 1:5-6).    Untuk memiliki ketekunan dibutuhkan kesabaran, dan kesabaran adalah kemauan untuk bertekun dalam proses waktu. Waktu berjalan dengan lambat sedangkan kemauan cepat, karena itu kita harus bersabar dalam proses yang Tuhan ijinkan.

    Kita harus bersabar sebab kita memiliki pengharapan di dalam Tuhan, kita pasti sampai di tempat tujuan, karena itu kita harus bertekun dalam iman. Pada saatnya kita akan melihat Janji Tuhan akan digenapi dalam hidup kita, amin. (ME)  


Sumber : www.gpdilembahdieng.com

Sabtu, 27 Agustus 2011

Manusia Seperti Rumput


Yesaya 40:6-7
Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang. Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila Tuhan menghembusnya dengan nafas-Nya


Dalam sebuah perjalanan ke rumah salah seorang teman, saya melewati sebuah salon kecantikan yang cukup bagus tempatnya. Yang menjadi perhatian mata saya ketika itu adalah spanduk yang terpampang di depan gedung salon itu, “Ada keriting bulu mata, sambung rambut, tato alis, setrika muka,” begitulah kira-kita kata-kata yang tertulis disana.

Melihat itu, otak saya mulai berputar dan muncullah pertanyaan ini: “Mengapa semakin banyak penampilan tidak alami pada masa ini? Bukankah biaya untuk melakukan semua itu sangatlah mahal?” Berhari-hari saya memikirkan jawaban atas pertanyaan saya sendiri tersebut.

Manusia zaman sekarang – baik laki-laki maupun perempuan, banyak yang sibuk memerhatikan penampilan dengan mengikuti berbagai program pembentukan tubuh, kecantikan wajah dan rambut, serta berbagai “penampilan penunjang” lainnya. Untuk sebuah penampilan yang oke, orang rela berkorban waktu, tenaga dan materi.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa hidup kita seperti rumput dan bunga di padang, semaraknya akan segera berlalu (sementara). Orang Jawa menggambarkan perjalanan hidup di dunia seperti orang yang mampir ngombe (mampir minum). Namun, bukan berarti hidup yang fana ini dapat kita pakai seenaknya untuk memuaskan segala keinginan, justru karena hidup itu sementara, kita mesti memaknainya; menjalin relasi yang semakin akrab dengan DIA yang kekal.

Merawat tubuh dan memperindah penampilan tentu tidak salah. Namun, jika penampilan ragawi yang sefana rumput saja kita memerhatikannya begitu rupa, bukan hidup rohani kita semestinya diperhatikan lebih dari itu? Marilah kita belajar untuk lebih menikmati keakraban kita dengan-Nya, yang membuat hidup ini menjadi lebih berarti. (Renungan Harian Setahun; Penerbit Yayasan Gloria)

Meskipun sebentar, hidup adalah karunia Allah yang berharga. Isilah hari-hari Anda di bumi dengan menjalin keintiman dengan DIA dan menaati firman-Nya.


Sumber : www.jawaban.com

Jumat, 26 Agustus 2011

Humor : Kursi Listrik




Seorang pria yang divonis hukuman mati di kursi
listrik menelpon pengacaranya dan bertanya,
"Pengadilan menjatuhkan hukuman mati di
kursi listrik kepadaku. Kamu adalah pengacaraku,
jadi katakan apa yang harus aku lakukan sekarang?"

Pengacaranya berpikir sebentar lalu menjawab, "
Jangan duduk di kursi listrik itu!"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Sungguh, orang jahat tidak akan luput dari hukuman,
tetapi keturunan orang benar akan diselamatkan." (Amsal 11:21)


Sumber : www.sabda.org

Rabu, 24 Agustus 2011

Satu Sendok Takar Kebijaksanaan

Amsal 1:7
Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.


Kata Ibrani yang digunakan untuk ‘takut’ menunjukkan kagum dan hormat. Seseorang yang mencari hikmat bersedia untuk tunduk kepada Tuhan hanya karena ia kagum dan hormat kepada-Nya. Kata ‘takut’ ini juga menunjukkan ketergantungan total kepada Tuhan.

Saya diingatkan akan hubungan saya dengan ayah duniawi saya. Ayah saya adalah seorang yang luar biasa yang saya cintai dengan segenap hati dan sangat saya hormati. Ayah saya merupakan contoh yang sempurna dari seorang ayah yang saleh. Ia sangat dihormati di lingkungan kami, ia adalah seorang ayah yang adil dan bijaksana. Namun saya tahu batasan-batasan dalam hubungan kami. Saya memiliki ketakutan yang tepat padanya. Namun bukan ketakutan yang lahir dari pengalaman buruk, melainkan lahir dari rasa kagum dan hormat kepadanya. Saya mencintainya dengan segena hati saya dan ingin menyenangkan hatinya. Inilah rasa ‘takut’ yang dibicarakan di Alkitab.

Menghotmati berarti kita mempercayai orang lain dan menghargai mereka, atau mengagumi mereka. Hal ini juga berarti kita bersedia untuk tunduk pada orang lain. Untuk menghormati orang lain karena salah satu keinginan kita adalah menyenangkan orang tersebut dan bahkan mungkin meniru mereka.

Seperti yang dikatakan Amsal 1:7, orang bodoh tidak merasa perlu untuk menghormati Allah sehingga kurang memiliki kebijaksanaan dan pengetahuan yang datang hanya dari Allah. Bahkan sesungguhnya orang bodoh memilih untuk pergi ke arah yang berlawanan dengan kebijaksanaan.

Saya sangat menyukai kutipan dari Walter Lippman berikut ini: “Dibutuhkan hikmat untuk memahami hikmat; musik tidak akan berarti apa-apa jika para pendengarnya tuli”.

Orang bodoh bagaikan pendengar yang tuli. Mereka tidak memiliki cara untuk mendapatkan kebijaksanaan karena ia tidak memahami maupun menghormati jalan menuju kebijaksanaan, yang adalah Tuhan sendiri. Orang bodoh menolak untuk tunduk kepada Tuhan karena mereka tidak percaya kepada Tuhan.

Banyak kisah Alkitab yang menceritakan mengenai hal ini. Tidak dibutuhkan kepandaian untuk mendapatkan hikmat Allah karena segala hikmat itu berasal dari Tuhan sendiri. Saya tidak ingin menjadi orang bodoh, bagaimana dengan Anda?

Belajarlah untuk menghormati, percaya dan tunduk kepada Tuhan untuk mendapatkan hikmat yang daripada Tuhan.


Sumber : www.jawaban.com

Sabtu, 20 Agustus 2011

Renungan : Mengapa kita menderita?

Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Salah satu pertanyaan klasik manusia adalah, "Mengapa manusia harus menderita?" Sekiranya bukan kita yang menderita, tentu pertanyaan ini rasanya lebih ringan, tapi jika kita yang dirundung derita, maka pertanyaan ini lebih dari sekedar diskusi filsafat.

Seorang ayah menyaksikan anaknya lahir dengan kelainan. Kakinya bengkok ke dalam, sehingga telapak kakinya tidak membentuk sudut 90 derajat. Untuk memulihkannya, dokter menyarankan agar begitu lahir, kakinya diurut dan dipaksa diputar ke posisi normal.

Ketika sang ayah melakukannya, tentu saja si bayi menangis keras-keras, karena rasa sakit yang luar biasa. Tapi tidak ada pilihan lain, karena jika tidak dilakukan dia akan tumbuh menjadi anak cacat dan pincang. Sang ayah menangis saat memaksakan tangannya melengkungkan telapak kaki si bayi, sementara dia meronta-ronta dan menangis kesakitan. Yang lebih menyakitkan adalah terapi itu dilakukan 3 kali sehari untuk waktu yang lama, sampai telapak kakinya lurus.

Kebanyakan dari kita tidak akan mengerti mengapa kesakitan begitu menusuk hidup sampai kita menggelepar-gelepar. Mungkin bukan hanya sesaat, tapi untuk waktu yang lama. Hanya Tuhan yang tahu, yang merancangkan segala sesuatu untuk kebaikan kita, menahan air mataNya, demi masa depan kita. Dia membiarkan kesakitan sementara, agar kita memperoleh sukacita abadi dan hidup yang penuh arti. Seperti sang bayi itu yang tidak mengerti, kita juga seringkali tidak mengerti bahwa kesakitan kita yang disertai air mata Bapa adalah demi kebaikan kita.

Bapa kadang merancangkan "kepedihan" kita untuk kebaikan kita.

Sumber : Renungan-harian-kita.blogspot.com


Rabu, 17 Agustus 2011

Menang atas keinginan daging

Pelajaran 10 - MENANG ATAS KEINGINAN DAGING

Daftar Isi

Ayat Kunci

  1. Apa "Keinginan Daging" Itu?
  2. Dari Manakah Datangnya Keinginan Daging itu?
  3. Apa yang Terjadi Ketika Keinginan Daging Berkuasa?
  4. Bagaimana Tindakan Tuhan Terhadap Keinginan Daging ini?
    1. Tuhan Menyalibkan Kita Bersama Kristus.
    2. Tuhan Memberi Kuasa Yang Baru Kepada Kita, yaitu Roh Kudus.
      1. Siapakah Roh Kudus itu?
      2. Apa yang dilakukan oleh Roh Kudus?
  5. Bagaimana Kita Dapat Mengalahkan Keinginan Daging ?
    1. Pikiran
    2. Berserah
    3. Percaya

Doa

TEKS ALKITAB

Galatia 5:16-25, Roma 7:15 - 8:13

AYAT KUNCI

Galatia 5:16

Setiap orang Kristen menghadapi dua kuasa atau kekuatan yang berlawanan di dalam dirinya yaitu keinginan daging dan keinginan Roh. Roh Kudus ingin kita melakukan kehendak Tuhan tetapi keinginan daging ingin kita melakukan kehendak kita sendiri. Sebagian orang Kristen beranggapan bahwa sifat lama mereka telah dimusnahkan atau disingkirkan ketika mereka dilahirkan baru/diselamatkan. Namun sebenarnya tidaklah demikian keadaannya. Tuhan tidak memusnahkan atau menyingkirkan sifat lama kita yang berdosa ketika Ia menyelamatkan kita. Sebaliknya, Ia memberikan Roh-Nya untuk menakhlukkannya. Selama kita hidup di dunia ini, kita tetap akan memiliki keinginan daging dan keinginan daging ini akan selalu berlawanan dengan keinginan Roh Tuhan yang tinggal di dalam diri kita. Galatia 5:17 berkata:

"Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan ...."

Ketika kita dilahirkan baru, suatu perkara yang indah terjadi. Roh Kudus datang dan tinggal dalam kita. Dengan demikian setiap orang Kristen memiliki "daging" dan "Roh", sedangkan orang yang belum diselamatkan hanya memiliki satu sifat saja yaitu sifat "daging".

Dalam pelajaran ini, kita akan menyelidiki musuh yang ada di dalam kita yaitu keinginan daging. Kita akan melihat dari manakah asalnya, apa yang terjadi ketika keinginan daging itu menguasai kita dan bagaimana kita dapat beroleh kemenangan atasnya.

1. APA "KEINGINAN DAGING" ITU?

Keinginan daging adalah sifat manusia yang hidup tanpa Tuhan. Hal itu menggambarkan keadaan manusia di luar Tuhan. Di dalam Alkitab, Tuhan mengatakan banyak perkara mengenai kedagingan dan tidak ada satupun yang baik yang dijelaskan tentang sifat itu! Di bawah ini ada lima ciri tentang sifat kedagingan itu:

  1. Keinginan daging itu adalah sangat berdosa.
  2. Keinginan daging itu tidak mau mentaati Tuhan.
  3. Keinginan daging itu tidak dapat mengenal Tuhan.
  4. Keinginan daging itu tidak dapat menyenangkan Tuhan.
  5. Keinginan daging itu tidak dapat diubah menjadi baik.

Contoh dari bentuk perwujudan keinginan daging itu ialah kehendak diri sendiri yang membuat kita selalu ingin menuruti kehendak kita sendiri, hawa nafsu dan keinginan tubuh. Walaupun kita telah berusaha menyingkirkan semua itu dari hati kita dan menjadikan Kristus sebagai Raja kita, namun kita masih selalu digoda oleh mereka.

2. DARI MANAKAH DATANGNYA KEINGINAN DAGING ITU?

Keinginan daging kita datang dari Adam. Tuhan ingin agar Adam dikuasai atau diperintah oleh Roh-Nya. Namun Adam tidak mentaati Tuhan. Ketika ia melanggar perintah-Nya, ia mengalami kematian secara rohani. Ia telah terpisah dari Roh Tuhan. Jiwa dan tubuh Adam telah menjadi berdosa. Adam yang seharusnya dikendalikan oleh Roh Tuhan, kini telah dikendalikan oleh jiwa dan tubuhnya yang berdosa yang disebut oleh Alkitab sebagai "keinginan daging.". Oleh karena Adam adalah kepala bagi semua umat manusia maka ia telah mewariskan sifat yang telah berdosa ini kepada seluruh umat manusia.

3. APA YANG TERJADI KETIKA KEINGINAN DAGING BERKUASA?

Tahukah Anda apa yang akan terjadi ketika keinginan daging menguasai manusia? Tubuhnya akan menjadi seperti "pabrik dosa." Setiap orang tahu apa yang disebut "pabrik." Pabrik adalah gedung yang digunakan untuk memproduksi barang tertentu.

Ketika dosa menguasai manusia, maka tubuhnya menjadi seperti "pabrik dosa." Tuhan Yesus sendiri menyatakan tentang hal-hal yang diproduksi oleh pabrik ini. Ia berkata, "Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." (Markus 7:21-23).

4. BAGAIMANA TINDAKAN TUHAN TERHADAP KEINGINAN DAGING INI?

Kita telah mempelajari bahwa keinginan daging itu tidak dimusnahkan atau disingkirkan ketika kita diselamatkan. Keadaan daging itu tetap berdosa sebagaimana keadaannya sebelum kita diselamatkan. Sifat itu tidak akan dapat diubah menjadi sesuatu yang baik. Apakah yang Tuhan lakukan?

  1. Tuhan menyalibkan kita bersama Kristus

    Mengapa Ia menyalibkan kita bersama dengan Kristus? Jawabnya adalah supaya KITA TIDAK LAGI DIKUASAI OLEH KEINGINAN DAGING. Roma 6:6 menyatakan: "Karena kita tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan bersama Kristus supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa."

    Tuhan telah menghukum dosa di dalam daging itu. Keinginan daging itu masih tetap ada bersama kita tetapi ia tidak lagi berhak menguasai atau memerintah di dalam hidup kita. Kuasanya atas kita telah dipatahkan. Kita mungkin masih akan berbuat dosa lagi namun kita tidak harus melakukannya. Kita dapat berkata "Tidak" kepada keinginan daging. Alkitab mengatakan,

    "Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, TETAPI BUKAN KEPADA DAGING, supaya hidup menurut daging." Roma 8:12

    "Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya." Roma 6:12

  2. Tuhan memberi Kuasa yang Baru kepada kita, yaitu Roh Kudus

    Tuhan bukan saja menghukum daging itu di kayu salib melainkan Ia juga melakukan sesuatu yang lain. Ia memberikan kita kuasa yang baru yaitu Roh Kudus. Alkitab mengatakan:

    "Dan karena kamu adalah anak, maka Tuhan telah menyuruh Roh Anak- Nya ke dalam hati kita...." Galatia 4:6

  1. Siapakah Roh Kudus itu?

    Roh Kudus itu adalah Tuhan. Ia bukanlah sekedar pengaruh atau kuasa untuk kebaikan. Ia adalah Pribadi yang hidup. Jangan sekali-kali kita mengartikan Roh Kudus itu hanya sebagai alat atau benda. Roh Kudus adalah Pribadi yang hidup dan Ia adalah Tuhan. Kita perlu selalu ingat akan kebenaran ini yaitu, "Roh Tuhan yang tinggal di dalam saya adalah Pribadi yang hidup. Ia adalah Tuhan yang diam di dalam hati saya." Roh Kudus adalah Karunia Tuhan kepada setiap anak-Nya atau orang percaya. Setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus memiliki Roh Kudus yang tinggal di dalam dia. Sekali Roh Kudus datang untuk tinggal di dalam hati kita, Ia tidak akan meninggalkan kita lagi. Tuhan Yesus berkata:

    "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu, yaitu Roh Kebenaran." Yohanes 14:16-17

  2. Apa yang dilakukan oleh Roh Kudus?

    Ada dua hal yang dikerjakan oleh Roh Kudus di dalam diri kita:

    1. Roh Kudus berperang melawan keinginan daging.
    2. Roh Kudus memproduksikan kehidupan Kristus di dalam kita.

    Marilah kita melihat lebih lanjut mengenai kedua pekerjaan Roh Kudus ini:

    1. Roh Kudus berperang melawan keinginan daging. Kuasa daging di dalam diri kita itu sangatlah kuat. Terkadang keinginan daging ini sedemikian kuat sehingga ia sering mengalahkan kehendak kita. Kita melakukan sesuatu yang sebenarnya kita tidak ingin lakukan. Bahkan Rasul Paulus sendiri tidak dapat melawan keinginan daging ini dengan kekuatannya sendiri. Ia berkata,

      "Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat." Roma 7:19

      Meskipun demikian, Tuhan tidak membiarkan kita menaklukkan keinginan daging ini dengan kekuatan kita sendiri. Ia telah memberi kepada kita suatu kuasa yang baru yaitu Roh Kudus yang akan berperang melawan sifat kedagingan itu bagi kita. Ia membenci dosa. Ia melawan setiap dosa di dalam kehidupan kita. Daging selalu ingin agar kita berdosa tetapi Roh Kudus berperang melawan dosa itu. Alkitab mengatakan,

      "Sebab keinginan daging berlawanan (berperang) dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan ......" (Galatia 5:17).

      Yang manakah lebih berkuasa - sifat kedagingan itu atau Roh? Pasti Roh. Namun Roh Kudus itu tidak akan melepaskan kita kalau kita sendiri tidak ingin dan rela untuk dilepaskan. Kita harus MEMILIH untuk dilepaskan dari perbuatan daging itu.

      Sebagai contoh, andai kata kita memiliki sifat pemarah. Ini jelas adalah perbuatan daging. Apakah kita membiarkan sifat itu terus menguasai kita atau memilih untuk dibebaskan darinya. Tuhan mengatakan bahwa keinginan daging tidak boleh menguasai kita. Sebaliknya keinginan daging itu perlu dimatikan. Apakah kita setuju dengan Tuhan mengenai hal ini? Apakah kita akan memilih untuk dilepaskan dari perbuatan daging ini? Jika demikian sebagaimana kita percaya dan berpegang kepada perihal kematian kita bersama Kristus, maka kita patut memohon agar Roh Kudus mematikan keinginan daging itu dan percaya bahwa Ia dapat melakukannya. Alkitab mengatakan:

      ".......jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup." Roma 8:13

    2. Roh Kudus memproduksikan Kehidupan Kristus di dalam kita. Roh Kudus bukan saja berperang melawan keinginan daging tetapi juga melakukan perkara yang lain. Ia menghasilkan kehidupan Kristus di dalam kita. Tuhan Yesus berkata: "Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya daripada-Ku." (Yohanes 16:14). Kristus adalah kudus, lemah lembut, pengasih, suci, benar, baik hati, sabar, murah hati, setia. Roh Kudus membantu mewujudkan secara nyata sifat-sifat Kristus ini di dalam kehidupan kita. Roh Kudus menjadikan sifat- sifat dalam kehidupan Kristus ini menjadi bagian dari kehidupan kita juga. "Buah Roh" itu pada hakekatnya adalah kehidupan Kristus di dalam kita. Alkitab menyatakan kita bagaimana kehidupan itu dinyatakan:

      "Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri....." (Galatia 5:22, 23).


5. BAGAIMANA KITA DAPAT MENGALAHKAN KEINGINAN DAGING?

Sebagai orang Kristen, ada dua kuasa yang bekerja di dalam kita, sehingga kita pun akan menghadapi dua jalan pula. Kita dapat berjalan di dalam daging atau di dalam Roh.

Hidup atau berjalan di dalam daging berarti dikuasai oleh keinginan daging sedangkan berjalan di dalam Roh berarti dikuasai oleh Roh. Kita telah melihat apa yang terjadi bila kedagingan menguasai manusia. Dosa-dosa yang dahsyat yang diakibatkan oleh keinginan daging ini terjadi di dalam kehidupan setiap orang yang belum diselamatkan. Hal yang sama pula dapat terjadi di dalam kehidupan orang Kristen. Tak ada seorang Kristen yang kebal terhadap dosa kedagingan ini. Karena itu Alkitab menasihatkan kepada kita:

"Sebab itu siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri, hati- hatilah supaya ia jangan jatuh!" (1 Korintus 10:12).

Untuk terhindar dari menuruti atau memenuhi hawa nafsu daging, maka kita harus HIDUP ATAU BERJALAN DI DALAM ROH. Artinya, kita harus senantiasa dikuasai oleh Roh Kudus. Rasul Paulus menulis,

"Maksudku ialah: Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging." (Galatia 5:16). Bagaimanakah kita dapat berjalan di dalam Roh? Untuk dapat hidup atau berjalan di dalam Roh, maka ada tiga perkara yang perlu dilakukan.

  1. Kita harus memusatkan pikiran kita kepada perkara-perkara dari Roh.
  2. Kita harus berserah kepada Roh.
  3. Kita harus percaya kepada Roh. Mari kita menyelidiki mengenai ketiga perkara ini:

    1. Pikiran

      Untuk dapat berjalan di dalam Roh, kita harus memusatkan pikiran kita kepada perkara-perkara dari Roh. Kita harus memuliakan kegiatan setiap hari dengan mengadakan saat teduh bersama Tuhan dengan membaca Firman-Nya dan berbicara dengan Dia di dalam doa. Setiap hari, kita patut memusatkan pikiran kita kepada Kristus dan Firman-Nya. Pada saat pikiran kita dipenuhi dengan perkara-perkara yang dari Roh, maka kita akan menyadari pimpinan Roh Kudus itu di dalam kehidupan kita. Sebaliknya apabila pikiran kita dipenuhi dengan perkara-perkara daging, maka hal itu akan memimpin kita kepada perbuatan dosa dan akhirnya mengakibatkan pemisahan dari Tuhan yaitu kematian. Alkitab mengatakan,

      "Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal daripada Roh itu." Galatia 6:8

      Perkara-perkara apakah yang memenuhi pikiran kita selama ini? Untuk perkara apakah kita menghabiskan waktu dan uang kita? Apakah perkara yang berasal dari Roh atau daging?

    2. Berserah

      Untuk dapat berjalan di dalam Roh, kita harus berserah kepada-Nya. Perkataan "berserah" berarti memberi diri kepada "Tuhan". Kita harus berkata "Ya" kepada Roh dan "Tidak" kepada daging. Jangan sekali-kali kita menyerah kepada daging. Daging itu perlu dimatikan. Alkitab mengatakan,

      "Barang siapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya." (Galatia 5:24).

    3. Percaya

      Untuk dapat berjalan di dalam Roh, kita perlu percaya kepada-Nya. Kita tidak dapat mengalahkan daging itu dengan kekuatan kita sendiri. Roh Kuduslah yang akan mengalahkan keinginan daging itu dan Ia dapat melakukannya bila kita mempercayai-Nya. Bila kita bergantung penuh kepada-Nya, maka Ia akan memproduksikan kehidupan Kristus di dalam kita dan kehidupan Kristus itu akan mengalahkan keinginan daging.



Akhir Pelajaran (DIK-P10)


DOA

"Ya Tuhan Yesus, saya berterima kasih untuk Roh Kudus yang sekarang tinggal di dalam saya. Biarlah saya selalu sadar akan kehadiran-Mu. Biarlah saya percaya dan mentaati-Mu setiap saat agar saya tidak menuruti keinginan hawa nafsu daging saya." Amin


Sumber : www.pesta.org

Humor : Absen Kelas

Di Kelas 1 sebuah Sekolah Dasar, Ibu guru sedang mengabsen kelasnya.


Guru : "Nana Yuliani!"
Nana : "Saya, Bu!"
Guru : "David Hutagalung!"
David: "Saya, Bu!"
Guru : "Tono Surtono M.!"
Tono : "Saya, Bu!"
Guru : "Tono, tolong sini sebentar..."
Tono : "Kenapa, Bu Guru?"
Guru : "Ibu agak nggak suka sama nama kamu. Kalo udah Tono, jangan
pake Surtono lagi. Jadinya aneh. Bilangin itu ke bapak kamu,ya!?"
Tono : "Iya, Bu!"
Guru : "Ngomong-ngomong, M-nya itu singkatan dari apa?"
Tono : "Martono, Bu!"
---------------------------------------------------------------------
"Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu,
dan jika mereka mengucilkan kamu,

dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat."
(Lukas 6:22)

Sumber :www.sabda.org

Senin, 15 Agustus 2011

Humor : Pintu Mobil

Pada suatu hari seorang dokter jiwa ingin menguji pasiennya.


Dokter : "Ojul, seandainya kamu berada di gurun pasir yang panas apa
yang akan kamu lakukan?"

Ojul : "saya akan membawa kipas."

Dokter : "Wah hebat, kamu ada kemajuan."
"Pandi, apa yang kamu lakukan apabila kamu berada di gurun
pasir?"

Pandi : "Saya akan membawa pintu mobil."

Dokter : "Kok, bawa pintu mobil?"

Pandi : "Iya, kalau gua kegerahan kacanya gua buka ...."

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Apakah orang yang mempunyai hikmat
menjawab dengan pengetahuan kosong,
dan mengisi pikirannya dengan angin?" (Ayub 15:2)

Sumber : www.sabda.org

Program Doa Yesus

Yohanes 16:23
Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.

Salah satu hal yang paling mengagumkan di dalam Alkitab adalah betapa banyaknya waktu yang Yesus luangkan untuk berdoa. DIA hanya mempunyai waktu tiga tahun untuk melayani orang banyak, tetapi DIA tidak pernah terlalu terburu-buru dalam doa-Nya. DIA berdoa sebelum melaksanakan setiap tugas yang sulit. DIA berdoa dengan tetap - tidak ada satu hari pun dimulai atau ditutup tanpa DIA membuka jiwa-Nya di hadapan Bapa-Nya.

Sebaliknya, betapa cepat dan gegabahnya kita berdoa. Ayat-ayat hafalan yang dingat cepat-cepat kita ucapkan di pagi hari; lalu kita mengucapkan sampai jumpa kepada Allah untuk sepanjang hari, dan terakhir menaikkan permohonan singkat sebagai penutup di malam hari.

Ini bukanlah program doa yang Yesus buat. Yesus berdoa lama dan terus menerus. Tercatat bahwa DIA melewatkan malam demi malam dalam permohonan yang sungguh-sungguh. Tidak ada orang yang bisa lebih sibuk daripa DIA-tetapi DIA tidak pernah terlalu sibuk untuk berdoa.

Apa yang membuat Anda tidak menjadikan doa sebagai prioritas dalam jadwal Anda? (Hope for Each Day; Billy Graham; Metanoia Publishing)

Di dalam setiap 24 jam kehidupan Anda, selalu ada waktu yang bisa Anda sediakan untuk berdoa kepada Allah.


Sumber : www.jawaban.com

Jumat, 12 Agustus 2011

Mengatasi Situasi Sulit

Filipi 3:13-14

Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.


Rasul Paulus tahu benar bagaimana caranya menangani masa-masa sulit. Bahkan ketika ia terkurung dalam penjara, ia tetap mengarahkan matanya kepada Kristus dan percaya penuh kepada sang Juru Selamat. Karenanya, meskipun ia terbelenggu, dia mampu merayakan bagaimana Tuhan bekerja di dalam hidupnya. Faktanya, ia bisa menulis surat kepada jemaat di Filipi dengan sukacita.

Berfokus kepada Kristus bukanlah sebuah reaksi alami atau sesuatu yang mudah dilakukan. Insting alami kita cenderung untuk berfokus pada situasi dan masalah, mencari solusi atau mencoba mengatasi rasa sakit dan kesulitan yang dihadapi. Hasilnya masalah menjadi tampak menakutkan dan tidak tertanggulangi, kita telah dikalahkan oleh perasaan kita sendiri.

Tetapi, ketakutan dan kekalahan tidak dapat bertahan lama di hati orang yang percaya pada Tuhan. Saya tidak mengatakan kepada Anda untuk melupakan masalah Anda, namun Anda bisa memilih untuk berserah dan berharap kepada pertolongan Tuhan. Dia adalah pembebas kita (2 Kor 1: 10). Dialah penyembuh kita (Ulangan 32:39). Dialah pemandu kita dalam kehidupan (Amsal 3:6). Orang percaya yang mengklaim janji-janji Tuhan akan menemukan bagaimana emosi negative itu dihalau oleh Tuhan. Mereka akan mendapatkan pengharapan, kepercayaan diri dan kepuasan. Anda tidak akan bersukacita karena kesulitan, tetapi Anda dapat bersyukur bahwa Tuhan mengendalikan keadaan dan bersama kita ditengah-tengah kesulitan itu.

Prinsip dan janji-janji Tuhan tidak pernah berubah, tidak perduli seberapa parah situasi dan kondisi yang Anda hadapi. Fokuskan pandangan Anda pada Kristus jangan pada situasi Anda – Tuhan akan memberikan damai sejahtera dan akan membawa Anda keluar dengan selamat dari pencobaan tersebut. Dengan cara ini Anda dapat melakukan apa yang Rasul Paulus perintahkan : “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” (Filipi 4:4). (Adaptasi dari Dr.Charles Stanley Devotional)

Jangan arahkan pandangan Anda pada buruknya situasi hidup Anda, arahkan pandangan Anda pada Kristus Yesus, Dia yang mengendalikan kehidupan Anda.


Sumber : www.jawaban.com


Selasa, 09 Agustus 2011

Tuhan adalah gembalaku


Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku (mazmur 23:1)
A Psalm of David.>> The LORD [is] my shepherd; I shall not want (psalm 23:1)

Bila Tuhan menjadi gembala kita automatis kita tidak akan kekurangan. nah sekarang apa yang terjadi kalau kita merasa sudah menempatkan Tuhan sebagai gembala tapi masih berkekurangan. saya yakin ada suatu yang kurang lengkap.

adalah mungkin kita menempatkan Tuhan sebagai gembala tapi kita menjadi domba yang bandel yang susah diatur yang di suruh ke kiri sama gembala eh malah kekanan disaat Tuhan mau bawa ke rumput yang hijau mungkin kita malah memilih main lumpur di comberan yang kotor. wah kalau gini caranya jelas kekuranganpun akan kita terima.

pointnya saudaraku adalah mari kita menempatkan Tuhan sebagai gembala kita. dan kita menempatkan diri kita menjadi domba bukan sebaliknya. biarlah kita menjadi domba yang baik yang mau dengar dengaran suara dan perintah Tuhan.

Doa. Bapa, Engkau gembalaku yang baik, aku adalah domba mu yang mau menurut akan Engkau. sehingga Engkau membawaku ketempat yang terbaik bagiku. trima kasih Tuhan, didalam nama Yesus aku berdoa. amin

Sumber : renunganrohani.com
SELAMAT DATANG. AYO BELAJAR FIRMAN TUHAN AGAR BERTUMBUH ROHANI KITA

SKALI2 BACA BAGIAN HUMOR AGAR MENYEGARKAN TUBUH KITA

WELCOME! ,PLEASE SHARE THIS BLOG TO YOUR FRIENDS

Cari Topik

Google

KATA-KATA BIJAK UNTUK YG INGIN SUSKES DI DUNIA KERJA

Iman tanpa perbuatan adalah mati


dari Bible

BELANJA ONLINE

Humor

PEMAKSAAN
Dikirimkan oleh Team i-Humor pada Sen, 11/29/1999 - 17:00.
Amin masuk ke sebuah restoran bersama anjing kecilnya. Pegawai restoran berkata, "Maaf Pak, tidak boleh membawa binatang ke sini." Amin menolak dan berkata, "Ini anjing bukan sembarang anjing lho ... dia ini istimewa .... Dia bisa bermain piano!"
"Oke! Kalau Anda bisa membuktikan kehebatannya, anjing Anda boleh tetap berada di dalam restoran ini dan dapat minum gratis!"
Amin membawa anjingnya duduk di kursi piano. Anjing kecil itu langsung beraksi memainkan lagu-lagu Mozart, Ragtime, dan lain-lain. Pegawai restoran dan pengunjung sangat menikmati permainannya.
Tiba-tiba seekor anjing besar masuk ke restoran itu dan menggigit leher anjing kecil itu sambil diseret ke luar dari restoran. Pegawai restoran yang bingung bertanya kepada Amin, "Apa yang terjadi?"
Dengan tenang Amin menjawab, "Ohhh, itu Ibunya. Dia ingin anaknya itu menjadi dokter gigi!"
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. (1Petrus 5:2)
Sumber: Buffalosjokes