TUHAN, BERKATILAH SAUDARA/SAUDARI YANG MEMBACA/BUKA BLOG INI ^^

Minggu, 27 Juli 2008

KESAKSIAN ; BERSAMA TUHAN LEBIH ENAK

Pada usia empat tahun anak laki-laki sulung saya, Nathan, tidak dapat berbicara. Ada sekitar enam dokter spesialis THT yang menyatakan bahwa dia mengalami telat berbicara. Lalu saya bawa dia berobat ke Jakarta. Setelah dua minggu menjalani pemeriksaan, anak saya dinyatakan cacat permanen dan tidak ada obat atau terapi untuk membuatnya dapat berbicara. Karena tidak puas dengan semuanya, maka saya bawa dia berobat ke Australia, dan di sana juga dokter menyatakan bahwa anak saya cacat permanen karena terkena virus anjing.
Tetapi saya ingat bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Allah yang hidup. Saya cuma kembalikan sepenuhnya anak saya kepada Tuhan dan berharap untuk mendapatkan suatu mukjizat. Sejak saat itu saya selalu berusaha ikut berbagai KKR agar anak saya bisa mengalami kesembuhan ilahi. Dimana ada KKR, di sana pasti ada anak saya, Nathan. Tetapi mukjizat belum juga terjadi. Rupanya Tuhan mempunyai rencana yang lain bagi anak saya. Pada suatu hari Tuhan menjawab pergumulan saya. Dia berkata, ”Kalau rohanimu bertumbuh 5% saja, maka anakmu juga akan sembuh 5%, demikianlah seterusnya.” Ketika Tuhan berbicara tentang pertumbuhan rohani, saya bingung karena pada waktu itu saya sudah melayani Tuhan. Tetapi ternyata di hadapan Tuhan saya ini nol karena hati dan perbuatan saya tidak sesuai dengan firman Tuhan. Setelah saya mengerti, saya mulai melangkah dan memperbaiki hidup saya. Yang dulunya saya suka menonton blue film, menipu, berbuat jahat kepada orang lain dan banyak lagi segi kehidupan saya yang kotor, semuanya itu saya buang. Mukjizat terjadi pada saat anak saya berusia tujuh tahun. Dia mulai bisa berbicara. Saat dia memanggil saya, ”Papa!”, itu bukan kebahagiaan yang biasa saja, tetapi amat sangat luar biasa karena saya melihat dengan sungguh-sungguh bahwa itu adalah mukjizat dari Tuhan. Menurut perhitungan dan pengetahuan dokter anak saya tidak akan dapat dan tidak akan pernah dapat berbicara. Tetapi bukan demikian kata Tuhan. Karena Tuhan semakin menunjukkan kuasa-Nya saya semakin memperbaiki hidup saya dengan sungguh-sungguh. Dan puji Tuhan, karena karakter saya menjadi semakin baik dan semakin baik, maka anak saya menjadi semakin sembuh.
Pada saat dia lulus dari Sekolah Luar Biasa (SLB), saya kemudian menyekolahkan Nathan di sekolah normal. Dia mengalami kesulitan karena pelajaran di sekolah normal jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di SLB. Setiap kali menghadapi ulangan harian, dia kedodoran. Bisa mendapatkan nilai 3 saja kami sudah sangat bangga. Tetapi pada suatu ketika saat dia mau menghadapi ulangan umum dia menanyakan apa yang harus dia lakukan dan saya bilang, ”Tuhan Yesus pasti tolong kamu. Tuhan Yesus pasti tolong kamu. Tuhan Yesus pasti tolong kamu. Sekarang tugasmu adalah belajar sebisamu.” Pada pagi harinya saat saya antar ke sekolah dia meminta saya menumpangkan tangan, berdoa baginya dan saya juga meminta dia untuk berdoa dahulu sebelum mengerjakan soal-soal. Pada saat dia menghadapi ulangan umum, saya berpuasa untuknya. Ketika pulang sekolah dia menceritakan bahwa sesungguhnya dia tidak mampu mengerjakan soal-soal ulangan, tetapi malaikat Tuhan menolong dia. Tangannya terus menulis jawaban dan dia tidak bisa menghentikannya. Dia rasakan bahwa Tuhan telah menjamah tangannya. Ternyata benar apa yang dia katakan. Dia mendapatkan ranking 2 di kelasnya. Sontak sekolahnya sempat gempar. Bahkan Kepala Sekolah mencurigai bahwa Wali Kelasnya menjual jawaban soal kepada anak saya, karena mereka semua tahu bahwa anak saya tidak cerdas. Karena kuasa Tuhanlah, anak saya dari yang tidak mampu dijadikannya menjadi mampu. Anak saya semakin tumbuh dalam hal rohani karena dia juga melihat mukjizat demi mukjizat terjadi dalam hidupnya. Bahkan Tuhan angkat dia masuk ke Universitas melalui jalur prestasi dan mendapatkan beasiswa. Pada suatu hari setelah dia menyelesaikan ujian SMA-nya, isteri saya yang menjemput dia pulang sekolah. Dalam perjalanan, dia berkata, ”I love you, mom!” Saya mengasihi mama dan saya sangat mencintai mama.
Sesampai di rumah dia merapikan dirinya, kemudian makan dan sempat bergurau dengan mamanya. Sekitar jam 13.30 dia pamit untuk tidur. Dan pada jam 14.00 siang itu anak saya dipanggil Tuhan pulang ke rumah Bapa di Sorga. Hal itu baru diketahui isteri saya sekitar jam 16.30 sore. Isteri saya menemukan Nathan sudah meninggal ketika dia bermaksud membangunkannya. Dia meninggal dengan keadaan yang sangat tenang. Dapat dilihat dari tempat tidur yang masih tertata sangat rapi. (Bersambung)
Diposting oleh Hadi Kristadi untuk PENTAS KESAKSIAN
Sumber : http://pentas-kesaksian.blogspot.com

Tidak ada komentar:

SELAMAT DATANG. AYO BELAJAR FIRMAN TUHAN AGAR BERTUMBUH ROHANI KITA

SKALI2 BACA BAGIAN HUMOR AGAR MENYEGARKAN TUBUH KITA

WELCOME! ,PLEASE SHARE THIS BLOG TO YOUR FRIENDS

Cari Topik

Google

KATA-KATA BIJAK UNTUK YG INGIN SUSKES DI DUNIA KERJA

Iman tanpa perbuatan adalah mati


dari Bible

BELANJA ONLINE

Humor

PEMAKSAAN
Dikirimkan oleh Team i-Humor pada Sen, 11/29/1999 - 17:00.
Amin masuk ke sebuah restoran bersama anjing kecilnya. Pegawai restoran berkata, "Maaf Pak, tidak boleh membawa binatang ke sini." Amin menolak dan berkata, "Ini anjing bukan sembarang anjing lho ... dia ini istimewa .... Dia bisa bermain piano!"
"Oke! Kalau Anda bisa membuktikan kehebatannya, anjing Anda boleh tetap berada di dalam restoran ini dan dapat minum gratis!"
Amin membawa anjingnya duduk di kursi piano. Anjing kecil itu langsung beraksi memainkan lagu-lagu Mozart, Ragtime, dan lain-lain. Pegawai restoran dan pengunjung sangat menikmati permainannya.
Tiba-tiba seekor anjing besar masuk ke restoran itu dan menggigit leher anjing kecil itu sambil diseret ke luar dari restoran. Pegawai restoran yang bingung bertanya kepada Amin, "Apa yang terjadi?"
Dengan tenang Amin menjawab, "Ohhh, itu Ibunya. Dia ingin anaknya itu menjadi dokter gigi!"
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. (1Petrus 5:2)
Sumber: Buffalosjokes