Bacaan : Matius 26:69-75
-
Pada hari terakhir latihan di musim semi tahun 1979, seorang pemain bisbol, Steve Kemp, dari Detroit Tigers, terkena lemparan bola di kepalanya dan dibawa ke rumah sakit. Namun pada hari pertama musim pertandingan berkala, ia melangkah dengan penuh percaya diri menuju plate (tempat memukul bola) dan berhasil memukul lemparan bola cepat (fast-ball) dari seorang pitcher (pelempar bola) kawakan. Di pertandingan selanjutnya, ia berhasil melakukan home run.
Saat diwawancarai pada akhir pertandingan, ia berkata, "Setelah terkena lemparan bola, saya berkata pada diri sendiri, ‘Saya tidak akan membiarkan kejadian itu mengganggu saya.’ Jika Anda membiarkan kejadian seperti itu mengganggu, maka Anda tidak akan mendapat kebaikan baik bagi diri sendiri maupun tim Anda."
Saat diwawancarai pada akhir pertandingan, ia berkata, "Setelah terkena lemparan bola, saya berkata pada diri sendiri, ‘Saya tidak akan membiarkan kejadian itu mengganggu saya.’ Jika Anda membiarkan kejadian seperti itu mengganggu, maka Anda tidak akan mendapat kebaikan baik bagi diri sendiri maupun tim Anda."
-
Rasul Petrus menanggapi pengalaman pahit dengan cara yang sama. Ia terkena pukulan keras dari "lemparan" musuh. Sebelumnya ia telah berjanji akan tetap mengikuti Kristus, bahkan sekalipun ia harus mati (Matius 26:33-35). Namun hanya beberapa saat sesudah itu, ketika menghadapi tekanan yang tidak diharapkan ia menyangkal Tuhan- Nya (ayat 69-75).
Rasul Petrus menanggapi pengalaman pahit dengan cara yang sama. Ia terkena pukulan keras dari "lemparan" musuh. Sebelumnya ia telah berjanji akan tetap mengikuti Kristus, bahkan sekalipun ia harus mati (Matius 26:33-35). Namun hanya beberapa saat sesudah itu, ketika menghadapi tekanan yang tidak diharapkan ia menyangkal Tuhan- Nya (ayat 69-75).
-
Pukulan yang menghancurkan bisa saja membuatnya menyerah. Namun Petrus tidak menyerah begitu saja, karena Yesus tidak berhenti mengasihi-Nya. Setelah Tuhan memberinya semangat (Yohanes 21:15-19), Petrus dengan berani mengabarkan Injil, sehingga banyak orang menjadi percaya kepada Kristus.
Pukulan yang menghancurkan bisa saja membuatnya menyerah. Namun Petrus tidak menyerah begitu saja, karena Yesus tidak berhenti mengasihi-Nya. Setelah Tuhan memberinya semangat (Yohanes 21:15-19), Petrus dengan berani mengabarkan Injil, sehingga banyak orang menjadi percaya kepada Kristus.
-
Pernahkah Anda merasa terpukul karena kegagalan? Tuhan rindu untuk memulihkan dan memakai Anda lagi –Mart De Haan II
Pernahkah Anda merasa terpukul karena kegagalan? Tuhan rindu untuk memulihkan dan memakai Anda lagi –Mart De Haan II
-
ALLAH SANGGUP MENGUBAH TRAGEDIMENJADI KEMENANGAN
ALLAH SANGGUP MENGUBAH TRAGEDIMENJADI KEMENANGAN
-
-
Sumber : www.sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar