Daniel 6: 1 - 29 
  Pete
 Hammond pernah mempelajari 40 orang  tokoh Alkitab yang paling populer.
 Para tokoh tersebut menjadi teladan iman bagi kita semua. Yang saya 
maksudkan adalah tokoh-tokoh seperti Abraham, Musa, Nuh, dan lain-lain. 
Pete Hammond mempelajari 40 tokoh diantaranya. Tebaklah,  apa yang ia 
temukan! Ia menemukan bahwa 75 %, atau 3 dari 4 tokoh yang dipelajarinya
 tidak pernah bekerja dalam bidang pekerjaan religius. Dengan kata lain,
 75% dari tokoh-tokoh tersebut tidak pernah menjadi pendeta, gembala 
sidang atau misionaris. 75% dari mereka tidak pernah meninggalkan dunia 
bisnis untuk masuk ke dalam pelayanan yang "full time". Seumur hidupnya,
 mereka tetap mempertahankan pekerjaannya di dunia sekuler. 
Hari
 ini, kita akan melihat salah satu dari 40 tokoh yang dipelajari oleh 
Pete Hammond tersebut, yaitu Daniel. Daniel mempunyai posisi di dalam 
pemerintahan. Ia bekerja untuk raja Babel. Daniel memangku jabatan yang 
tinggi di dalam pemerintahan. Pertanyaannya adalah apa rahasia Daniel 
hingga ia  mencapai kesuksesan di dalam pekerjaan-nya? 
Daniel
 berasal dari suatu keluarga bangsawan Yahudi yang kaya raya. Ia 
mengambil jurusan hukum di sebuah perguruan tinggi ternama di Yehuda. Ia
 adalah seorang yang  ganteng, pandai dan saleh. Semua orang meramalkan 
bahwa Daniel mempunyai masa depan yang cerah, tetapi suatu tragedi yang 
besar terjadi. Ia masih berusia remaja ketika negrinya ditaklukkan dan 
dijajah oleh negara Babel yang lebih kuat. Ia dibawa sebagai tawanan 
bersama banyak orang lain sebangsa-nya untuk dijadikan sebagai budak di 
istana raja. 
Hanya
 dalam hitungan hari, situasi berubah sangat drastis. Sebelumnya adalah 
seorang pangeran, sekarang menjadi budak. Sebelumnya adalah seorang 
tuan, sekarang  menjadi pekerja. Tetapi bagi Daniel, kejadian  itu 
bukanlah kiamat. Imannya kepada Tuhan tetap ada di dalam hatinya dan 
karena itu, ia masih tetap bangun setiap pagi dengan semangat dan gairah
 untuk menghadapi hari baru yang cerah. Ia masih dapat menyanyikan 
lagu-lagu kesukaannya, "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak 
habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" 
Meskipun
 Daniel dibawa sebagai seorang tawanan atau budak ke negri Babel, pada 
akhirnya Daniel memperoleh kedudukan yang tertinggi di negri itu. Pada 
ayat 4 dinyatakan bahwa "Maka Daniel itu melebihi para pejabat 
tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa;
 dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya."
 Kita mengetahu bahwa sebagai orang asing di negri Babel, Daniel 
mengalami banyak hambatan dan rintangan. Tetapi ia dapat mengatasi semua
 hambatan dan rintangan itu hingga mencapai jabatan yang paling tinggi 
di negri itu.  Marilah kita simak  bagaimana Daniel mengatasi semua 
rintangan itu. Hari ini kita akan belajar dari Daniel, tujuh rahasia 
mencapai sukses dalam pekerjaan atau dalam hidup kita. 
1. Situasi Sdr bukanlah penghalang untuk mencapai sukses Ayat 1-3 "(1)
 Darius, orang Media, menerima pemerintahan ketika ia berumur enam puluh
 dua tahun. (2) Lalu berkenanlah Darius mengangkat seratus dua puluh 
wakil-wakil raja atas kerajaannya; mereka akan ditempatkan di seluruh 
kerajaan; (3) membawahi mereka diangkat pula tiga pejabat tinggi, dan 
Daniel adalah salah satu dari ketiga orang itu; kepada merekalah para 
wakil-wakil raja harus memberi pertanggungan jawab, supaya raja jangan 
dirugikan." Setelah melakukan  saringan yang ketat, para 
penguji di Babel melihat adanya semangat yang luar biasa di dalam diri 
Daniel, sehingga Daniel terpilih menjadi calon pekerja di istana raja.  
Raja mengirimkan Daniel  bersama sejumlah orang  Yahudi lainnya ke 
sekolah yang paling baik,  agar mereka belajar mengenai  bahasa dan 
budaya Babel, ilmu pengetahuan dan manajemen pemerintahan. Daniel tidak 
pernah berputus asa.  Ia percaya bahwa situasi bukanlah penghalang untuk
 mencapai sukses.  Ia tidak pernah memikirkan bahwa dirinya adalah 
seorang budak.  Tubuh jasmaninya juga memberikan reaksi terhadap apa 
yang diyakininya itu. Ia menjadi pelajar yang  terbaik di kelasnya.  
Prestasi Daniel melebihi semua orang, bahkan prestasi pelajar-pelajar 
dari Babel sekalipun.  Ia tetap percaya bahwa ia bisa mencapai 
cita-citanya.  Ia sedang menyerukan pesannya kepada setiap orang bahwa 
bersama dengan Tuhan ia dapat melakukan segalanya. 
Saya
 tidak tahu situasi macam apakah yang sedang Sdr hadapi saat ini. 
Mungkin ada diantara Sdr yang sedang berkecil hati. Tetapi jika Daniel 
dapat mengatasi semua keadaan yang dihadapinya, mengapakah kita tidak 
dapat melakukannya. Sdr mungkin sedang memikirkan jalan pintas, atau 
akan menghadapi masalah dengan cara Sdr sendiri. Sdr mungkin akan 
mennghalalkan semua cara untuk mencapai apa yang Sdr inginkan. Tetapi 
marilah kita mempelajari rahasia kedua dari Daniel yang telah berhasil 
mengatasi  semua hambatan dan mencapai puncak dalam karir-nya. 
2. Sdr tidak perlu berkompromi untuk mendapat promosi. Daniel
 memiliki ketetapan hati. Imannya kuat dan ia mempunyai keyakinan yang 
teguh diatas dasar hukum-hukum Tuhan. Betul, ia mempunyai mimpi. Tetapi 
prioritas utama dalam hidupnya ialah tetap setia kepada Tuhan. Ia 
percaya bahwa apabila ia tetap setia kepada Tuhan, maka kesetiaannya itu
 akan menghantarkannya untuk merealisaikan mimpinya. Daniel mengalami 
pencobaan untuk menguji integritasnya. Pada pasal 1 kita membaca bahwa 
Daniel mendapat kehormatan untuk mendapat makanan yang sama dengan 
santapan raja setiap hari.  Sebetulnya, Daniel dapat saja menerima 
tawaran santapan mewah itu. Ia dapat saja menikmati makanan dan minuman 
raja, karena tidak akan ada orang yang akan melaporkannya kepada Imam.  
Tetapi Daniel sudah berketetapan hati untuk tidak menajiskan dirinya 
dengan makanan yang sudah terlebih dahulu dipersembahkan kepada 
berhala.  Daniel percaya bahwa jika ia setia dalam perkara-perkara yang 
kecil, maka ia dapat dipercaya untuk tanggung jawab yang besar. 
Daniel menolak tawaran itu dan menantang pemimpin pegawai istana.  Pasal 1:12-13:
 "(12) Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari 
dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum; 
(13) sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan 
orang-orang muda yang makan dari santapan raja, kemudian perlakukanlah 
hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu." Daniel memenangkan 
pertandingan itu. Ia bukan hanya membuktikan bahwa pemimpin pegawai 
istana itu salah, tetapi Daniel juga membuktikan bahwa ia memenangkan 
pertandingan integritas dan kesetiaan. Ia selalu ingin menempatkan 
hidupnya sendiri pada jalur yang benar sesuai dengan keyakinan-nya. 
  Raja
 sangat puas dengan kinerja Daniel dan ia dipromosikan menjadi penguasa 
atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana di 
Babel.
  Berapa banyakkah  di antara kita akan melakukan kompromi 
ketika ancaman datang? Jika sikap Sdr demikian, bagaimanakah kita dapat 
mengatasi ujian yang sebenarnya yang mungkin harus dibayar dengan hidup 
kita? 
  Marilah kita simak nasehat yang ketiga dari Daniel yang 
sudah membuktikan integritasnya dalam pencobaan yang paling dahsyat 
dalam hidupnya.
  3. Sdr harus mengantisipasi oposisi setelah promosi Musuh-musuh
 Daniel yang iri kepadanya mengambil posisi oposisi melawan Daniel, 
tetapi mereka tidak dapat menemukan sedikitpun kesalahan Daniel untuk 
mendakwanya di hadapan raja. Integritas Daniel tidak perlu diragukan 
lagi. Pengetahuan intelektualnya melampaui pengetahuan rata-rata mereka.
 Ia dapat dipercaya, tidak pernah korupsi dan tidak pernah lalai. Tuhan 
membuat Daniel memperoleh perkenan raja. Tetapi tunggu dulu, salah 
seorang gubernur ternyata mempunyai gagasan yang bagus.  Mereka tidak 
dapat melihat kelemahan dalam karakter Daniel, tetapi mereka dengan 
mudah menemukan kelemahan itu di dalam karakter raja. Jika mereka tidak 
dapat menipu atau memperdaya Daniel, mareka dengan mudah dapat 
melakukannya kepada raja. Mereka menyusun sebuah rencana yang bagus.
  Dan 6:8
 "Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para
 menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu 
penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang 
dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa 
atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke
 dalam gua singa." Mereka berencana untuk menggunakan 
kesetiaan Daniel menjadi bumerang kepada dirinya sendiri. Selanjutnya 
marilah kita melihat nasehat dari orang yang sudah mengalahkan 
lawan-lawannya dengan cara yang ajaib.
  4. Senjata terbaik melawan bahaya dan kekuatiran adalah kebiasaan berdoa Apakah
 Daniel akan mengkompromikan kebiasaannya berdoa?  Atau apakah Daniel 
paling tidak akan  berdoa secara sembunyi-sembunyi?  "NO…… NO !!!!  
  Ayat 11 "Demi
 didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke 
rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah 
Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, 
seperti yang biasa dilakukannya." Daniel tidak hanya 
bersedia mengambil risiko tetapi ia tahu bahwa kebiasaan doanya yang 
sekarang sedang dilarang  itu adalah dasar yang teguh dari kekuatan  dan
 integritas dirinya.
  1 Tes 5:17 mengatakan: "Tetaplah berdoa"
  Kita
 tidak boleh jemu berdoa. Barangkali kita dapat  mencontoh sikap seorang
 anak umur 3 tahun yang ikut ibunya ke supermarket. Sebelum masuk ke 
supermarket, sang ibu memberi peringatan:  "Kali ini aku tidak akan 
membelikan coklat wafer, karena itu jangan sekali-sekali minta." Sang 
ibu mendudukkan anaknya di tempat duduk anak di atas troli sementara ia 
mendorong trolinya di antara rak-rak barang. Anak itu bersikap tenang 
sampai mereka melewati bagian coklat. Sang anak melihat coklat wafer dan
 ia berdiri di tempat duduknya dan berkata, "Bunda, apakah aku boleh 
mengambil coklat wafer?" Sang ibu berkata, "Aku sudah katakan, jangan 
berani minta. Kamu tidak akan dibelikan coklat wafer." Maka anak itu 
duduk kembali. Mereka terus berjalan, tetapi sang ibu lupa mengambil 
margarine sehingga mereka harus balik lagi melewati rak coklat. "Bunda, 
apakah saya boleh mengambil coklat wafer?" Sang ibu berkata, "Aku sudah 
berkata bahwa kamu tidak boleh mengambil coklat wafer. Sekarang duduklah
 dan diam! Akhirnya, mereka sampai di antrian kasir. Anak kecil itu 
merasa bahwa ini adalah kesempatan terakhir. Anak itu berdiri di atas 
tempat duduknya dan berseru sekeras mungkin, "Dalam nama Yesus, apakah 
saya boleh minta coklat wafer?" Orang-orang yang sedang berlalu lalang 
di sekitar tempat itu tertawa. Beberapa diantaranya bahkan bertepuk 
tangan. Dan, atas kemurahan hati para pengunjung supermarket, anak kecil
 itu dan ibunya pulang dengan membawa 23 kotak coklat wafer.
  Sdr,
 siapakah diantara kita yang cukup berani atau cukup setia kepada Tuhan 
untuk menolak perintah dari boss atau manajer kita yang berkuasa demi 
mempertahankan iman kita?  Dengan tindakan ini , maka orang yang berani 
berdiri tegak di hadapan musuh-musuhnya itu memberi advis kepada kita 
agar:
  5. Percaya kepada Tuhan, bukan kepada manusia "Nepotisme"
 adalah istilah yang dipakai untuk menggunakan pengaruh seseorang yang 
mempunyai kuasa untuk  menolong kita  mendapatkan sesuatu melalui cara 
atau proses yang mungkin juga menyimpang. Kadang-kadang kita menyebutnya
 "koneksi" untuk mendapatkan pekerjaan, mendapat promosi, mendapat 
proyek dan lain sebagainya. 
  Raja sebenarnya ingin menolong 
Daniel dari hukuman akibat melanggar peraturan larangan berdoa. Raja 
pada akhirnya menyadari motif dari para pejabat pemerintahannya yang 
sudah membuat gerakan misterius anti doa. Tetapi sekarang sudah 
terlambat bagi raja untuk mencabut undang-undang yang telah disetujuinya
 itu.
  Ayat 13-14: "(13) Kemudian mereka menghadap raja dan 
menanyakan kepadanya tentang larangan raja: "Bukankah tuanku 
mengeluarkan suatu larangan, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh 
hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali
 kepada tuanku, ya raja, akan dilemparkan ke dalam gua singa?" Jawab 
raja: "Perkara ini telah pasti menurut undang-undang orang Media dan 
Persia, yang tidak dapat dicabut kembali." (14) Lalu kata mereka kepada 
raja: "Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak mengindahkan 
tuanku, ya raja, dan tidak mengindahkan larangan yang tuanku keluarkan, 
tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya." Lalu raja 
memberi perintah dan mereka membawa Daniel dan melemparkannya ke dalam 
gua singa. Raja berkata kepada Daniel, (ayat 17b) "Allahmu yang kau sembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!"
  Dari
 bagian ini kita mendapat satu pelajaran, bahwa kekuasaan manusia adalah
 terbatas untuk menyelamatkan atau menolong kita pada saat kita sangat 
memerlukannya. Hanya Tuhan yang dapat memberikan pertolongan segera pada
 waktu kita menghadapi masalah. Daniel tahu mengenai hal ini di dalam 
hatinya sejak pertama kali ia mulai berdoa. 
  Berikutnya marilah kita mendengarkan advis dari orang yang telah membuat gua singa menjadi tempat perlindungan yang aman.
  6. Tempat yang paling aman di dunia ini adalah di dalam kehendak Tuhan Raja
 pulang kembali ke istananya dan ia tidak makan minum semalam-malaman 
itu. Raja juga tidak menyuruh datang penghibur-penghibur dan ia tidak 
dapat tidur. Raja Darius, raja penakluk dari Media-Persia, orang yang 
sudah menaklukkan Babel dan mengalahkan raja Nebukadnesar, sedang merasa
 kuatir di atas tempat tidurnya yang mewah di dalam istananya, sedangkan
 Daniel tidur dengan damai bersama dengan singa yang lapar di 
sampingnya. Raja Darius mungkin saja di bunuh di dalam kamar tidurnya 
oleh musuh-musuhnya, tetapi Daniel aman bersama Tuhan dijaga oleh 
singa-singa dan para malikat. Raja Darius adalah budak dari kebodohannya
 sendiri sedangkan Daniel memerintah bersama Tuhan. Tuhan akan menutup 
mulut singa jika kita setia kepada Tuhan.
  Ayat 20-25: (20) 
Pagi-pagi sekali ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi 
dengan buru-buru ke gua singa; (21) dan ketika ia sampai dekat gua itu, 
berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada
 Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan 
tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?" (22)
 Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah hidupmu! (23) Allahku 
telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, 
sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak 
bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak
 melakukan kejahatan." (24) Lalu sangat sukacitalah raja dan ia memberi 
perintah, supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah 
Daniel dari dalam gua itu, dan tidak terdapat luka apa-apa padanya, 
karena ia percaya kepada Allahnya.(25) Raja memberi perintah, lalu 
diambillah orang-orang yang telah menuduh Daniel dan mereka dilemparkan 
ke dalam gua singa, baik mereka maupun anak-anak dan isteri-isteri 
mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua itu, singa-singa itu telah
 menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka. Orang
 yang sudah mengalami kuasa keselamatan Tuhan yang ajaib dan memperoleh 
berkat kasih karunia Tuhan memberi nasehat kepada semua orang yang 
sedang mengalami krisis dalam hidupnya, bahwa:
  7. Tuhan mempunyai rencana, sekalipun dalam krisis. Ayat 26-29:
 (26) Kemudian raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala
 bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya: 
"Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! (27) Bersama ini kuberikan
 perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan
 gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang 
kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan 
kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. (28) Dia melepaskan dan menolong, dan
 mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah 
melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa." (29) Dan Daniel ini 
mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada zaman
 pemerintahan Koresh, orang Persia itu. Sdr mungkin pernah 
mendengar bahwa istilah krisis dalam huruf kanji Tionghoa dituliskan 
dengan menggabungkan lambang "bahaya" dan "peluang".  Ini merupakan 
gambaran bagi orang percaya; setiapkali Sdr dan saya menghadapi krisis 
atau pencobaan, tentu saja ada bahaya disitu. Tetapi setiap krisis 
membawa peluang bagi Sdr dan saya untuk memuliakan Tuhan.
  1 Petrus 3:14,17  (14)
 Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan 
berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan 
janganlah gentar. (17) Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, 
jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat 
jahat.
 
  BAGAIMANA DENGAN SDR? Kita 
semua mempunyai mimpi, mimpi untuk diri sendiri maupun mimpi untuk 
keluarga kita. Jika kita memiliki Tuhan yang telah melepaskan Daniel 
dari mulut singa, Tuhan yang sudah memimpinnya menuju sukses, maka 
kita-pun dapat menjadi pemenang, bukan pecundang. Kita tidak perlu 
mengkompromikan prinsip dan iman kita untuk mengatasi persoalan dalam 
rangka merealisasikan mimpi kita. Kita telah mempunyai Juru Selamat yang
 benar-benar peduli dan mengasihi kita. Rasul Paulus, seorang ahli hukum
 Taurat mengatakan dalam  Flp 4:13  "Segala perkara dapat kutanggung
 di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Yesus berkata di dalam 
Yoh 15:5 "di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."
  PENUTUP Sdr, hari ini kita sudah mempelajari 7 rahasia sukses dari Daniel: Situasi Sdr bukanlah penghalang untuk mencapai sukses Sdr tidak perlu berkompromi untuk mendapat promosi Sdr harus mengantisipasi oposisi setelah promosi Senjata terbaik melawan bahaya dan kekuatiran adalah kebiasaan berdoa Percaya kepada Tuhan , bukan kepada manusia Tempat yang paling aman di dunia ini adalah di dalam kehendak Tuhan Tuhan mempunyai rencana, sekalipun dalam krisis.
  Kiranya Tuhan menolong Sdr untuk dapat menerapkannya dalam hidup Sdr agar Sdr semua mencapai sukses dalam hidup Sdr. 
 
Sumber : www.rajawalifamily.com  |