Hidup dalam Kekudusan oleh Leah HanajaDalam surat Petrus, rasul Yesus Kristus, yang ditujukan pada orang-orang yang dipilih sesuai dengan rencana Allah Bapa dan yang dikuduskan oleh Roh, antara lain ada himbauan:
"Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, (I Petrus 1:14)
tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." (I Petrus 1:15-16)
Petrus menganggap perlu sekali menghimbau pada orang-orang seiman dengan dia - yang disebutnya orang-orang yang dipilih sesuai rencana Allah Bapa- supaya hidup dalam kekudusan; Ia khawatir kalau-kalau diantara mereka ada yang tidak memahami bahwa sebagai orang-orang percaya dan pengikut Tuhan Yesus tidak boleh lagi turut tata hidup masyarakat di masa itu.
Kehidupan spiritual (rohani) masyarakat saat itu sarat dengan penyembahan dewa-dewi, yang merupakan suatu hal yang bertentangan dengan ajaran Tuhan Yesus.
Dan apa yang diajarkan Tuhan Yesus tentang penyembahan?
....... penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." (Yoh. 4:23b-24)
Apalagi kehidupan masyarakat sehari-hari yang bermuatan pemikiran-pemikiran dan perbuatan-perbuatan seperti yang ditulis Petrus "turuti hawa nafsu yang menguasai"dan yang membawa orang pada percabulan, perseteruan, iri hati, kedengkian, amarah. Semuanya itu menjauhkan bahkan memisahkan umat Kristus dari Tuhan Yesus. Maka seruan rasul Petrus untuk menjadi kudus dalam seluruh kehidupan ini, yang ditulis dalam suratnya, tidaklah berlebihan.
Masa kini umat Kristen mungkin tidak lagi menyembah dewa-dewi beserta patung-patungnya. Tetapi, ada banyak ajaran-ajaran diluar Injil Kristus yang mempunyai kuasa dan pengaruh besar sehingga ada orang-orang Kristen terbawa menyimpang dan keluar dari jalan Kebenaran di dalam Tuhan Yesus. Tidak hanya ajaran-ajaran spiritual saja, tetapi juga pengetahuan dan tekhnologi "modern" mempengaruhi kehidupan orang; ini membuat orang berpikir bahwa semesta alam ini dapat dikendalikannya dan dengan demikian ia beranggapan tidak perlu pertolongan Tuhan.
Tepat sekali apa yang dinyatakan rasul Paulus dalam suratnya di:
II Timotius 3:2-4"Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombong-kan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
"Kiranya tulisan ini boleh mendapatkan dari kita umat Kristiani, agar kita mau taat akan Firman Tuhan dan mau hidup dalam kekudusan ,sebab:
"...tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan." (Ibrani 12:14b)
sumber :http://www.kasihkekal.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar