Hal itu pulalah yang dialami oleh Martha dan Maria. Keduanya bertindak sesuai dengan dorongan hati masing-masing ketika menyambut kehadiran Tuhan Yesus. Waktu Yesus singgah di rumahnya, Maria memilih duduk di dekat kaki Yesus (39). Maria memilih untuk duduk dan mendengar dengan khidmat. Ini menunjukkan bagaimana Maria memberikan perhatian penuh pada perkataan Yesus. Ia menyimak dengan baik, seolah tak ingin ketinggalan satu kata pun dari segala sesuatu yang disampaikan oleh Yesus. Lain halnya dengan Marta. Marta sibuk sekali melayani (40). Mungkin ia ingin menjadi tuan rumah yang baik hingga merasa perlu mempersiapkan berbagai sajian untuk para tamu yang mendatangi rumah mereka. Walaupun untuk itu ia harus berjerih lelah dan berpanas-panas di dapur. Itulah sebabnya mengapa ia tidak bersama Maria.
Begitu sibuknya Marta sampai-sampai ia mengeluh mengapa Maria duduk-duduk saja dan tidak ikut membantu dia (40). Namun penjelasan Yesus kemudian mengajar kita bahwa penempatan prioritas dalam relasi dengan Dia adalah sangat penting. Maka kita perlu menyelidiki diri kita sendiri, apakah yang menjadi prioritas hidup kita sekarang ini? Adakah kita terjebak pada pemenuhan ambisi atau pembentukan citra diri seperti Marta? Marilah kita meniru teladan Maria, yang bersedia mengambil waktu duduk di dekat kaki Yesus dan mendengar perkataan-Nya. Karena hanya dekat dengan Yesus dan dengar-dengaran firman yang akan membuat kita kuat dan berhikmat dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
Sumber : www.sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar