Bagi sebagian besar wanita di dunia, membicarakan orang lain adalah hal yang seru. Walaupun tidak semua sependapat dengan ini, tetapi harus diakui para kaum Hawa lah yang suka untuk membahas hal-hal yang mereka lihat, alami, atau rasakan kepada sesamanya. Lalu bagaimana dengan pria? apakah kaum adam tidak pernah “merumpi”? jawabannya tentu saja ada, hanya saja jumlah tidak sebanyak wanita.
Berkaitan dengan kebiasaan membicarakan orang lain, ada sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Wake Forest University yang perlu Anda ketahui. Dalam kesimpulan penelitian mereka, para peneliti ini menyatakan cara kita memandang orang lain akan bercerita banyak tentang diri kita, termasuk karakteristik yang baik dan buruk. “Persepsi kita terhadap orang lain akan mengungkap kepribadian kita,” demikian ungkap Dustin Wood, PhD, asisten profesor psikologi di Wake Forest University.
Melihat orang lain dengan positif, ujar Wood, akan memperlihatkan sifat positif kita. Sebaliknya, kata-kata negatif yang kita lontarkan tentang orang lain, terkait dengan sifat narsisisme, perilaku anti sosial, atau bahkan neuroticsim atau orang berkarakter labil.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Personality and Social Psychology juga menemukan, seberapa positif kita melihat seseorang akan menunjukkan seberapa besar pula tingkat kepuasan kita dalam menjalani hidup, dan seberapa banyak kita dicintai oleh orang lain. Sebaliknya, persepsi negatif pada orang lain terkait dengan tingginya tingkat narsisme dan sifat anti sosial. “Kecenderungan untuk melihat orang lain secara negatif, mengindikasikan kita mengalami tekanan atau masalah dengan kepribadian,” pungkas Wood.
Karena pandangan-pandangan negatif akan menuntun kita untuk mengalami beberapa masalah dalam kepribadian, maka temuan ini ingin mengajak kita semua untuk bisa melihat orang lain dari sisi yang lebih positif. Yang ujungnya akan mampu meredam segala sifat-sifat ‘jahat’ yang kita miliki.
Sebelum mengeluarkan hasil penelitian ini, tim riset dari Wake Forest University mengambil sampel sejumlah mahasiswa yang ada di kampus mereka. Para sukarelawan tersebut diminta menilai karakteristik positif dan negatif dari mahasiswa lain yang mereka kenal. Para peneliti menemukan fakta, mahasiswa yang memiliki kecenderungan menggambarkan orang lain secara positif, akan menjadi indikator untuk menunjukkan sifat-sifat positif yang para sukarelawan miliki.
Jadi, masih mau membicarakan membicarakan hal yang buruk-buruk tentang orang lain? Demi kebaikan Anda sendiri, pikirkanlah hal itu kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar