2 Korintus 12:9
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
-
-
Ada sebuah patung di Meksiko dengan nama tidak biasa, In Spite Of (walaupun). Nama itu diberikan untuk menghormati pemahatnya. Ketika si pemahat membuat patung itu, dia mengalami kecelakaan dan kehilangan tangan kanannya. Namun, tekadnya begitu besar untuk menyelesaikan patung sehingga dia belajar memahat dengan tangan kiri. Maka patung itu pun diberi nama In Spite Of.
Walaup pun cacat, sang pemahat menyelesaikan pekerjaannya. Walaupun buta, Milton menulis. Walaupun tuli, Beethoven menggubah lagu. Walau memiliki duri dalam daging, Paulus tetap melayani.
Selama kita melihat kekurangan kita, kita tak akan pernah melakukan apa-apa karena pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna. Kita akan selalu berkata, "Aku belum cukup umur, jadi aku tidak berani melayani. Aku tidak pandai..., jadi aku tidak mau melayani." Dan masih banyak alasan yang bisa kita sodorkan bila kita selalu melihat kelemahan-kelemahan kita. Akibatnya, selamanya kita kehilangan kesempatan untuk melayani. Namun, jika kita mau berpikr sejenak, bukankah ketidakmampuan, kekurangan dan kelemahan kita bisa kita atasi asal ada kemauan? Seandainya nama-nama orang sukses di atas selalu memandang kelemahannya, mereka tidak akan pernah menghasilkan karya yang besar. Mereka benar-benar hebat, dalam kelemahan dan kecacatannya, justru mereka mampu berkarya.
-
Ada sebuah patung di Meksiko dengan nama tidak biasa, In Spite Of (walaupun). Nama itu diberikan untuk menghormati pemahatnya. Ketika si pemahat membuat patung itu, dia mengalami kecelakaan dan kehilangan tangan kanannya. Namun, tekadnya begitu besar untuk menyelesaikan patung sehingga dia belajar memahat dengan tangan kiri. Maka patung itu pun diberi nama In Spite Of.
Walaup pun cacat, sang pemahat menyelesaikan pekerjaannya. Walaupun buta, Milton menulis. Walaupun tuli, Beethoven menggubah lagu. Walau memiliki duri dalam daging, Paulus tetap melayani.
Selama kita melihat kekurangan kita, kita tak akan pernah melakukan apa-apa karena pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna. Kita akan selalu berkata, "Aku belum cukup umur, jadi aku tidak berani melayani. Aku tidak pandai..., jadi aku tidak mau melayani." Dan masih banyak alasan yang bisa kita sodorkan bila kita selalu melihat kelemahan-kelemahan kita. Akibatnya, selamanya kita kehilangan kesempatan untuk melayani. Namun, jika kita mau berpikr sejenak, bukankah ketidakmampuan, kekurangan dan kelemahan kita bisa kita atasi asal ada kemauan? Seandainya nama-nama orang sukses di atas selalu memandang kelemahannya, mereka tidak akan pernah menghasilkan karya yang besar. Mereka benar-benar hebat, dalam kelemahan dan kecacatannya, justru mereka mampu berkarya.
-
Jika kita menganggap diri sendiri lemah, maka kita akan lemah.
Jika kita menganggap diri sendiri lemah, maka kita akan lemah.
-
-
Sumber : www.jawaban.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar