Tetapi aku tahu Penebusku hidup,
dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.Ayub 19: 25-27AKU TAHU PENEBUSKU HIDUPSaat di dalam penderitaan, Ayub dapat mengatakan : "Aku tahu penebusku hidup....." Ayub mengenal siapa Tuhan yang dia percayai.
Pengenalan Tuhan dengan benar menjadikan kita kuat (Daniel 11: 32). Karena itu kenallah Tuhan dengan benar (Hosea 6: 3). Tuhan menyukai orang yang mencari Dia dan terus menerus mau belajar untuk mengenalNya lebih dalam (Yeremia 9: 24, Hosea 6: 6). Alamilah berjalan bersamaNya, bertumbuh dalam pengenalan pribadi yang semakin bertambah.
Mari periksa! ...apakah pengenalan kita makin bertumbuh? Buah apa yang semakin nyata kita hasilkan? Jadikanlah pengalaman hidup dan masalah yang kita hadapi sebagai wahana pertumbuhan mengenal Dia dengan benar. Setiap hari membangun hubungan yang semakin dalam dengan Tuhan.
Mengenal Tuhan dengan benar membuat kita bisa mengandalkan Dia dengan yakin. Kita tak akan meragukan pertolonganNya atas kita. Kita yakin akan kuasaNya yang sanggup menyelamatkan kita dari keadaan buruk apapun. Mengenal Allah dengan benar membuat kita dapat melihat pergumulan dan masalah dengan cara berbeda. Bukan lagi melihat masalah dari sudut pandang kita, melainkan dari sudut pandang Tuhan dengan pengertian yang benar. Kita mampu menterjemahkan keadaan yang kita hadapi dari sudut pandang Tuhan. Selalu ada harapan baru tersedia di dalamnya. Ayub menuai apa yang menjadi pengharapannya. Ayub menang atas pergumulannya, kwalitas hidupnya ditingkatkan Tuhan.
Dalam pergumulan yang sangat berat, Ayub mengenal Allah sebagai Penebusnya. Ayub tahu Penebusnya hidup. Karena itu, secara profetik Ayub dapat melihat kuasa kebangkitan yang akan terjadi di depan. Melalui penderitaan yang dialaminya, Ayub tahu bahwa ia akan melihat Allah dengan cara yang belum pernah dialaminya. Penderitaan yang dialaminya membawa kepada melihat Allah nyata memihak kepadanya, membela dan menebusnya.
Ketika kita sedang berada dalam persoalan, yang terpenting adalah bagaimanakita mengenal Allah dengan benar. Saat kita mengenalNya sebagaiPenebus yang akan membebaskan, kita selalu punya harapan. Ada dasar pijakan bahwa Allah yang akan membawa jalan keluar. Dia yang akan menolong dan kita jadi pemenang. Karena itu memelihara hubungan pribadi dengan Allah semakin urgen (mendesak dan penting) saat kita ada di dalam masalah.
Pengenalan yang benar akan Allah menentukan apa yang dapat kita akui sebagai hasil yang akan terjadi. Ketika pengakuan itu benar, maka iman bangkit. Hasilnya terjadi sesuai dengan iman. Sebaliknya, pengakuan yang salah akan mendatangkan rasa tertekan dan khawatir, dan iman tidak akan tumbuh.
Mengenal Allah dengan benar dan mengakui apa yang akan kita raih sebagai buahnya, akan menentukan hasil apa yang akan kita raih.
Ayub tahu penebusnya hidup. Ia juga tahu kemana ujung dari perjalanan penderitaan yang sedang dialaminya. Ayub melihat ke depan dan tahu apa yang ada di ujung penderitaannya. Semua ini diyakininya dan menjadi pengkuan Ayub atas pergumulan yang sedang dihadapinya. Dia akan bangkit mengatasi semuanya, dia mempercayainya, dia mengakuinya, dan sesungguhnya Ayub meraihnya. Hasil yang Ayub capai telah menjadi berkat sepanjang masa, dia membuktikan buah dari pengenalan akan Allah. Kalau Ayub telah menang dan meraih hasilnya, kitapun dapat mengalaminya juga hari ini. Ambil keputusan yang pasti : "aku mau mengenal Tuhan!" dan hidupi mulai hari ini. Jadilah konsisten, hidupilah terus, alami dan nikmati buahnya, seperti Ayub yang telah menikmatinya.
Karena itu penting untuk membangun gaya hidup demikian:
1. Mengenal Allah dengan benar melalui bergaul lewat firman, doa, ketaatan dan disiplin rohani.
2. Mengerti pengharapan apa yang tersedia melalui penderitaan yang dialami.
3. Menyatakan pengakuan iman untuk meraih hasil yang ada di depan kita.
4. Menjaga hati yang tetap fokus kepada Tuhan. (dk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar