1 Yohanes 4:7
"Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi lahir dari Allah dan mengenal Allah."
Seorang atheis banyak melakukan perbuatan-perbuatan baik, yang bahkan mungkin lebih baik daripada orang yang percaya. Mereka membagi makanan, memberi pakaian, atau hal lain. Namun, jika mereka tidak mengenal atau bahkan tidak mengakui Allah, maka semua itu sia-sia belaka.
Sebaliknya, sebagai orang percaya kita mengakui Allah dan percaya kepada-Nya. Namun kemudian yang kita lakukan adalah membenci seseorang yang mungkin telah merebut posisi kita di kantor, seseorang yang menduakan kita, seseorang yang berbuat hal-hal yang membuat kita membencinya. Namun, jika kita benci pada seseorang, maka kepercayaan kita kepada Allah pun menjadi suatu hal yang sia-sia belaka.
Karena itu artinya kita tidak mengenal Allah sepenuhnya dan bahkan tidak mengerti siapa Dia, Seseorang yang tidak pernah kita lihat. Karena itu berarti, kita menipu diri sendiri dan menyatakan bahwa kita seorang percaya yang taat beribadah saja.
Allah yang kita sembah adalah Allah yang penuh kasih. Seperti kita ketahui, Dia bahkan rela turun ke dunia dan merendahkan Diri-Nya bagi kita ciptaan-Nya. Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi. Bukan hanya saat seseorang mengasihi kita, bahkan saat dia mengutuki, berbuat jahat, ataupun melukai hati kita sekalipun.
Jadi jika bicara tentang kasih, maka kita bicara tentang Allah yang merupakan sumber kasih tersebut. Bicara tentang Allah, berarti bicara tentang semua perbuatan-Nya bagi kita dan apa yang diminta-Nya bagi kita. Mari kita saling mengasihi dan hiduplah dalam kasih itu seutuhnya.
Hidup dalam kasih Allah dan hidup mengasihi berarti tidak ada tempat bagi kebencian, akar pahit, dan kejahatan bertahta di dalam hati kita. Karena itu, marilah kita saling mengasihi, dengan kasih Allah yang utuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar