Billy Graham pernah berceritakan tentang pertobatan yang dialami oleh H.C. Morrison, pendiri dari Asbury Theological Seminary. Ia mengungkapkan bahwa pada suatu hari, Morrison, yang pada waktu itu bekerja di tanah pertanian, sedang membajak di sawah. Tiba-tiba ia melihat seorang pendeta Metodis yang sudah tua lewat dengan kudanya.
Morrison mengenal orang tua itu sebagai orang yang sangat ramah dan saleh. Ketika melihat orang tua tersebut lewat pada hari itu, ia seperti disadarkan akan dosanya yang sangat besar hingga ia jatuh berlutut. Di antara pematang-pematang sawahnya, ia menyerahkan hidupnya kepada Allah.
Ketika mengakhiri kisah nyata itu, Billy Graham berdoa dengan sungguh-sungguh, "Ya Allah, jadikanlah aku orang kudus seperti itu."
Agustinus berkata, "Apakah Anda ingin menjadi kudus? Kalau begitu, praktekkanlah mulai sekarang." Kekudusan yang sejati dan abadi berasal dari siapa diri kita. Meski tidak melakukan apa pun, kita tetap dapat memberi hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain apabila kehidupan kita dibentuk oleh kasih karunia Allah. Bahkan tatkala kita tersisih karena usia tua, penyakit, atau keadaan, kita tetap bisa berbuah. Entahkah Anda tengah terbaring di tempat tidur atau terkurung di dalam rumah, hidup Anda yang kudus tetap dapat menjadi kesaksian yang baik.
Ini hanya bisa terjadi jika kita memiliki hubungan yang dekat dengan Yesus (Yohanes 15:1-11). Pada saat itulah kita akan menghasilkan buah yang "tetap" (ayat 16) -DHR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar