Para petani melakukan hal ini untuk mencegah ternak mereka buang hajat di sungai di dekat
"Toilet babi di pertanian saya membantu saya memgumpulkan kotoran babi sampai 95 persen, sehingga upaya pembersihannyapun jauh lebih mudah," ujar Chang Chung-Tou, seorang peternak babi di kabupaten Yunlin.
Melihat hasil yang ditunjukkan oleh para petani di Taiwan selatan, pemerintah pun mendorong peternak babi lainnya untuk mulai melatih ternak mereka ‘buang hajat di jamban'.
"Selain Yunlin, kami telah meluncurkan percobaan penggunaan toilet babi di kabupaten Changhua di Taiwan tengah. Saat ini kami masih menilai hasilnya," ujar seorang pejabat dari Lembaga Perlindungan Lingkungan Hidup. Karena memang selama ini satu dari lima keluhan mengenai pencemaran air yang diterima badan tersebut adalah mengenai limbah dari hewan ternak.
Di Taiwan sendiri secara keseluruhan terdapat enam juta babi yang sebagian besar dipelihara di pertanian bagian tengah dan selatan negeri itu. Cukup merepotkan memang mencoba mengatasi pencemaran air dari babi sebanyak ini. Tapi kalau babi saja mengerti di mana sebaiknya tempat ‘membuang hajat', kenapa di Jakarta masih banyak sungai yang dipakai untuk melakukan aktivitas yang satu itu?
-
Sumber : antaranews
Sumber : antaranews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar