Tom mencoba untuk melamar menjadi anggota kepolisian. Untuk itu, ia harus menjalani tes di hadapan seorang perwira.
-
Karena sadar bahwa Tom tidaklah begitu cerdas, si perwira hanya mengajukan pertanyaan yang sangat sederhana.
Karena sadar bahwa Tom tidaklah begitu cerdas, si perwira hanya mengajukan pertanyaan yang sangat sederhana.
-
"Tom," kata si perwira. "Tahukah kau siapa yang membunuh John Lennon?"
"Tom," kata si perwira. "Tahukah kau siapa yang membunuh John Lennon?"
-
Tom mengernyitkan kening dan berpikir keras. Tapi jawaban yang dinanti tak kunjung keluar dari mulutnya.
Tom mengernyitkan kening dan berpikir keras. Tapi jawaban yang dinanti tak kunjung keluar dari mulutnya.
-
"Baiklah," kata si perwira. "Kau tak perlu cemas. Pulanglah ke rumah dan coba pikirkan lagi jawabannya. Besok, kutunggu kau di sini."
"Baiklah," kata si perwira. "Kau tak perlu cemas. Pulanglah ke rumah dan coba pikirkan lagi jawabannya. Besok, kutunggu kau di sini."
-
"Bagaimana, Tom?" tanya ayahnya pada saat makan malam. "Apakah kau sudah diterima menjadi polisi?"
"Bagaimana, Tom?" tanya ayahnya pada saat makan malam. "Apakah kau sudah diterima menjadi polisi?"
-
"Bukan hanya diterima, Papa," kata Tom seraya tersenyum lebar. "Bahkan saya sudah ditugasi untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan."
"Bukan hanya diterima, Papa," kata Tom seraya tersenyum lebar. "Bahkan saya sudah ditugasi untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan."
-
"Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat." (1Korintus 3:18)
"Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat." (1Korintus 3:18)
-
Sumber : http://humor.sabda.orlg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar