Lukas 8:15
"Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."
Pada suatu hari ada dua biji gandum tergeletak di lantai lumbung yang hangat dan nyaman. Tetapi kemudian, petani datang dan berkata kepada mereka, "Aku akan membawa kalian keluar dari lumbung yang nyaman ini dan menanam kalian di tanah. Aku akan menaruh kalian di tanah yang dingin dan menutupi kalian dengan tanah. Semuanya akan menjadi gelap dan kalian akan mati. Tetapi Aku berjanji kalian akan tumbuh subur dan berlipatganda. "
Biji gandum pertama langsung menolak ide petani itu. "Tidak mau!" jawabnya. "Aku tidak mau. Aku suka kenyamananku, dan aku tidak mau mati." Tetapi biji gandum kedua memikirkan baik-baik tawaran petani itu, ia akhirnya memutuskan bahwa rasa sakit dan rasa tidak nyaman menjalani kematian sebanding dengan janji akan adanya panen berlimpah. Jadi petani itu mengambil biji gandum kedua dan menanamnya di tanah, sedangkan biji gandum pertama dibiarkannya tetap di dalam lumbung.
Beberapa minggu kemudian, tunas hijau kecil muncul di permukaan tanah di atas benih biji gandum kedua ditanam. Tunas itu kemudian bertumbuh menjadi sebatang tanaman gandum yang subur dan menghasilkan seratus bulir gandum. Kemudian lebih dari 40 tahun kemudian, petani itu menanam semua benih di ladangnya berasal dari benih gandum kedua tadi yang menghasilkan panen berlipat kali ganda tahun demi tahunnya. Namun, benih gandum pertama yang menolak untuk di tanam masih tetap berada di lumbung sendirian, tidak pernah berlipatganda-tetapi dia merasa sangat nyaman.
Benih gandum jenis apakah kita? Benih gandum pertama yang mempertahankan kenyamanannya dan tidak pernah berlipat ganda atau benih gandum kedua yang memberikan dirinya untuk mati dan menghasilkan buah bagi Tuhan. Semua itu pilihan kita.