TUHAN, BERKATILAH SAUDARA/SAUDARI YANG MEMBACA/BUKA BLOG INI ^^

Jumat, 31 Oktober 2008

Your Past Is Not Your Future

Amsal 19:20
Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.
-
Saya pernah membaca sebuah tulisan yang menceritakan sebuah eksperimen yang dilakukan di Woods Hole Oceanographic Institute. Seekor ikan barracuda dimasukkan ke dalam sebuah akuarium berukuran sedang yang bagian tengahnya dipisahkan oleh sebuah kaca pembatas transparan. Di sisi lain, ada banyak ikan kecil yang merupakan makanan kesukaan si barracuda. Ketika lapar, berkali-kali ikan barracuda mencoba untuk memangsa ikan kecil tersebut, namun usahanya selalu sia-sia karena terbentur kaca pembatas transparan tadi.
-
Setelah berminggu-minggu mencoba dan tetap tidak berhasil, si barracuda menyerah dengan menerima kenyataan bahwa perburuan ikan kecil tersebut hanya mengakibatkan kesakitan pada hidung dan mulutnya. Setelah itu kaca pembatas transparan tadi diangkat, dan apa yang terjadi? Si barracuda tetap pada sisinya, tidak bergerak ke arah ikan kecil. Rasa lapar mulai terasa hebat. Akan tetapi si barracuda sepertinya tidak berusaha sekali pun untuk memangsa ikan-ikan kecil tersebut. Akhirnya, ia pun mati kelaparan padahal makanan kesukaanya tepat berada di depan hidungnya.
-
Pelajaran penting yang saya temukan dan dapat kita ambil dari kisah barracuda ini adalah bahwa masa lalu kita tidak sama dengan masa yang akan datang. Hellen Keller pernah berkata ketika satu pintu tertutup, pintu lainnya terbuka; tapi kita seringkali mengamati pintu yang tertutup terlalu lama, sehingga kita tidak melihat satu pintu lain yang terbuka.
-
Jangan putus asa, jangan pernah putus asa! Sebab masa depan sungguh ada dan harapan kita tidak akan hilang. Impian pasti bisa menjadi kenyataan, jika kita yakin dan mau berusaha untuk mewujudkannya.
Hiduplah sesuai dengan imajinasi Anda, bukan kenangan akan masa lalu.

sumber : www.jawaban.com

Jumat, 24 Oktober 2008

Menghakimi Orang Lain

Apakah ada kegiatan yang lebih menyenangkan daripada membicarakan tentang kesalahan orang lain? Seharusnya tidak begini, terutama untuk orang-orang Kristen, tapi sepertinya hal ini sudah dianggap sebagai bentuk hiburan yang wajar. Memang tidak mengejutkan lagi jika kita menonton acara di TV dimana orang-orang saling menjatuhkan, membicarakan keburukan orang lain di belakang, atau bahkan langsung di hadapan wajah mereka. Itu tampak lucu di TV, tapi sama sekali tidak lucu di kehidupan nyata, apalagi jika Anda adalah orang yang menjadi objek pembicaraan.
-
Alkitab telah berbicara banyak tentang menghakimi. Yesus dan murid-muridNya mengerti dengan jelas kecenderungan manusia untuk menjatuhkan sesamanya. Di antara kalangan orang Kristen, hal ini juga termasuk tindakan atau pembicaraan yang mempertanyakan kondisi rohani orang lain. Tuhan tidak menilai atau membuat keputusan dengan cara yang sama seperti kita. Manusia menilai dan menghakimi berdasarkan apa yang terlihat di luar, tapi Tuhan melihat ke dalam pikiran dan motivasi hati setiap orang (1 Samuel 16:7).
-
"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." (Matius 7:1-5)
-
Kita harus berhenti menghakimi orang lain berdasarkan apa yang dunia pikirkan tentang mereka. Dulu saya pernah berpikir salah tentang Yesus, saya mengira Dia sama saja seperti manusia biasa. Betapa berbedanya saya berpikir tentang Dia sekarang! Ini artinya siapapun yang menjadi orang Kristen sudah menjadi orang yang baru, mereka tidak sama lagi seperti dulu. Hidup yang baru sudah dimulai! (2Kor 5:16-17)
-
"Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu." (Yakobus 5:9)
-
"Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya. Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?" (Yakobus 4:11-12)
-
"Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang. Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman." (Yakobus 2:12-13).
Sumber :www.jawaban.com

Selasa, 21 Oktober 2008

Bergembiralah karena Tuhan

“…bergembiralah karena TUHAN, maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.” Mazmur 37:4
-
Perhatikan kalimat yang pertama: “Bergembiralah karena TUHAN”. Saya pernah mendengar seseorang bertanya begini: “Apakah Anda benar-benar menikmati ibadah Anda, atau Anda terpaksa menahan rasa bosan pada waktu melakukannya?” Pada umumnya sebagian besar umat manusia menganggap ibadah atau agama sebagai suatu kewajiban yang berat, yang terpaksa dilakukan dengan bersabar dan menahan perasaan bosan. Padahal Tuhan tidak menghendaki manusia mengalami keadaan seperti itu dalam berhubungan dengan Dia. Ada satu pernyataan doktrin dasar dari Gereja Presbiterian yang mengatakan: “Kewajiban utama dan tertinggi dari manusia adalah memuliakan Tuhan, dan menikmati-Nya selama-lamanya.” Pernahkah terpikir oleh Anda bahwa Anda juga dapat menikmati Tuhan?
Tuhan berkata: “Bergembiralah karena Aku, maka Aku akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.” Hal ini tidak berarti bahwa Tuhan akan sekedar melakukan bagi kita segala sesuatu yang kita inginkan atau pikirkan. Karena, seringkali keinginan manusia yang belum bertobat dan penuh kedagingan itu adalah keinginan yang cemar, bahkan menyimpang dari kebenaran.
Seandainya Tuhan benar-benar menuruti semua keinginan tersebut, hasil akhirnya malah akan merugikan kita. Sebagai ganti keinginan-keinginan yang buruk itu Tuhan berjanji untuk memberi kita keinginan-keinginan yang baru, yang saleh dan bermanfaat, yaitu keinginan-keinginan yang sama seperti yang dimiliki Tuhan. Setelah itu Ia akan memuaskan keinginan-keinginan tersebut, karena itu adalah keinginan-keinginan yang diberikan-Nya sendiri kepada kita.
-
Tetapi terlebih dahulu, demikian kata Daud, kita harus belajar untuk bergembira karena Tuhan. Artinya, hubungan pribadi kita dengan Tuhan harus menjadi perkara yang paling utama dalam kehidupan. Hubungan tersebut harus lebih utama daripada segala hubungan lain yang yang kita miliki dan harus lebih penting daripada segala hal lain yang menghasilkan kepuasan. Tidak boleh ada motivasi lain. Kita berhubungan dengan Tuhan hanya karena kita ingin menyenangkan-Nya, bukan karena kita berharap menerima sesuatu dari Dia.
-
Sesudah itu akan terjadi suatu paradoks: hubungan yang tulus dengan Tuhan ini yang didorong oleh kerinduan untuk mengenal-Nya akan mengantar kita masuk ke suatu wilayah kepuasan yang sebelumnya tidak dapat kita bayangkan, apabila kita nikmati.
Sumber : www.glorianet.org

Minggu, 05 Oktober 2008

APA YANG HARUS KITA LAKUKAN AGAR TIDAK KUATIR?


Tuhan Yesus memberikan 2 resep sederhana:
Matius 6:33, "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya [kebutuhanmu, apa yang engkau inginkan, jalan keluar] itu akan ditambahkan [diberikan] kepadamu."
-
Sebuah kisah nyata terjadi di Sukabumi. Ada seorang pengusaha yang jarang ke gereja pada hari Minggu karena harus menjaga toko. Tapi ia selalu menitipkan persembahan dan persepuluhan untuk gereja lewat temannya. Gembala setempat lalu mengunjunginya dan menganjurkan agar ia menutup toko pada hari Minggu untuk dapat pergi ke gereja. Ia pun taat. Dan Tuhan memberkatinya. Sekalipun tokonya tutup di hari Minggu, omzet justru naikKalau kita mencari Tuhan, Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka Tuhan tidak akan pernah berhutang kepada kita, Tuhan pasti memberkati kita. Saudara yang sungguh-sungguh mencari Tuhan, menyembah Tuhan dengan sungguh-sungguh, engkau mungkin meninggalkan pekerjaanmu / menutup toko / meninggalkan sesuatu yang penting pada hari Minggu, maka Tuhan tidak pernah berhutang, Dia pasti memberkati saudara.
-
Matius 6:34, "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Tuhan Yesus ingin kita menanggung beban sehari demi sehari. Mengapa beban kita rasanya berat? Karena beban setahun kita tanggung sekaligus. Memang segala sesuatu perlu dipikirkan tapi tidak sampai stress. Sebab setiap hari ada rahmat/kekuatan baru, setiap hari ada mujizat, setiap hari ada pertolongan Tuhan, setiap hari ada jalan keluar dari Tuhan. Tuhan sanggup mengerjakan sesuatu yang besar dalam hidup kita. (dk)
-
TUHAN YESUS MEMBERKATI
-
Sumber: Kotbah Pdt Yosia Abdisaputra/GBI Senayan City/MH
Sumber: www.j-hop.com
SELAMAT DATANG. AYO BELAJAR FIRMAN TUHAN AGAR BERTUMBUH ROHANI KITA

SKALI2 BACA BAGIAN HUMOR AGAR MENYEGARKAN TUBUH KITA

WELCOME! ,PLEASE SHARE THIS BLOG TO YOUR FRIENDS

Cari Topik

Google

KATA-KATA BIJAK UNTUK YG INGIN SUSKES DI DUNIA KERJA

Iman tanpa perbuatan adalah mati


dari Bible

BELANJA ONLINE

Humor

PEMAKSAAN
Dikirimkan oleh Team i-Humor pada Sen, 11/29/1999 - 17:00.
Amin masuk ke sebuah restoran bersama anjing kecilnya. Pegawai restoran berkata, "Maaf Pak, tidak boleh membawa binatang ke sini." Amin menolak dan berkata, "Ini anjing bukan sembarang anjing lho ... dia ini istimewa .... Dia bisa bermain piano!"
"Oke! Kalau Anda bisa membuktikan kehebatannya, anjing Anda boleh tetap berada di dalam restoran ini dan dapat minum gratis!"
Amin membawa anjingnya duduk di kursi piano. Anjing kecil itu langsung beraksi memainkan lagu-lagu Mozart, Ragtime, dan lain-lain. Pegawai restoran dan pengunjung sangat menikmati permainannya.
Tiba-tiba seekor anjing besar masuk ke restoran itu dan menggigit leher anjing kecil itu sambil diseret ke luar dari restoran. Pegawai restoran yang bingung bertanya kepada Amin, "Apa yang terjadi?"
Dengan tenang Amin menjawab, "Ohhh, itu Ibunya. Dia ingin anaknya itu menjadi dokter gigi!"
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. (1Petrus 5:2)
Sumber: Buffalosjokes